Seperti biasa hari ini Sehun dan Seulgi berangkat bersama menuju sekolah mereka. Sepanjang perjalanan, Seulgi terus bertanya apa yang bisa di bantu Seulgi untuk Sehun.
Bukankah Sehun yang memintanya ?
Lalu sekarang Sehun hanya diam sambil tersenyum tipis melihat tingkah laku Seulgi.
" Baiklah jika seperti ini, aku tidak mau membantumu. "
Ucap Seulgi tegas.
Sehun terkejut bukan sangat terkejut mendengar pernyataan Seulgi.
Terlihat jelas di raut wajah tampannya." Ani, bukan begitu maksudku. "
" Lalu ? "
" Sampai sekolah saja, ne ? "
" Hmm arraseo. "
Sehun dan Seulgi akhirnya melanjutkan perjalanan mereka.
Di dalam bus, Seulgi lebih banyak diam. Sepertinya pikirannya sedang penuh saat ini.' Kenapa firasatku tidak enak ? '
Batin Seulgi." Hey, kau memikirkan masalah itu ? Sudahlah aku berjanji akan memberitahunya saat kita sampai sekolah nanti. "
Ucap Sehun sambil mengelus kepala Seulgi sayang.
Jangan lupakan, rona merah yang menghiasi wajah cantik milik Seulgi.
Untung, bus masih sepi,kalau tidak mereka akan jadi tontonan banyak orang.***
" Jadi bisa di beritahukan sekarang ? "
Tanya Seulgi sambil membuang tasnya ke meja miliknya.
Sehun hanya menganggukan kepalanya dan memberi isyarat agar Seulgi duduk." Mendekatlah. "
Ujar Sehun setengah berbisik.
" Ini. "
" Kau mengenalnya ? "Tanya Sehun penuh harap.
" Ne, waeyo ? "
" Aku menyukainya. Bisakah kau membantuku. "
Beritahu Seulgi sekarang cuaca sedang cerah dan tidak mendung, tapi kenapa Seulgi merasa tersambar petir di pagi hari ini ?
" Ne, tentu saja. "
Ucap Seulgi sambil membuang pandang ke arah lain.
Mati-matian Seulgi menahan tangisannya, mengigit bagian dalam bibirnya agar isakan tidak lolos dari bibir mungilnya.
" Seul, kau kenapa ? "
Ucap Sehun sambil memutarkan tubuh Seulgi menghadap padanya.
" Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku. "
Ucap Seulgi lirih.
" Apanya yang baik-baik saja ? Mukamu pucat sekali. "
Sehun berujar khawatir.
' Benarkah ? Separah itukah aku menyukainya ? '
" Kau ingin pulang ? Biar aku antarkan. "
Seulgi masih menimang-nimang jawaban namun saat itulah Wendy dan Chanyeol datang.
' Penyelamatku '
" Seul kenapa mukamu pucat sekali ? Kau tidak sarapan pagi ? "
Tanya Chanyeol khawatir sama seperti Sehun.
" Wen, bisakah kau antarkan Seulgi pulang ? Biar aku yang memberitahukan Kim ssaem, kalau Seulgi sakit dan kau mengantarnya. "
" Baiklah. Come on Seulgi. "
***
" Kau kenapa Seulgi ? "
Tanya Wendy to the point saat mereka ada dalam mobil milik Wendy.
Wendy menepikan mobilnya di pinggir jalan bermaksud agar Seulgi mau menceritakan semuanya.
" Aku tidak apa-apa Wendy. Aku hanya kurang enak badan. "
Jawab Seulgi lirih.
" Please stop Seul. Berhenti membuat dirimu terlihat baik-baik saja di depan kami. "
Wendy terlihat emosi atas tingkah laku Seulgi.
Seulgi terdiam.
Kali pertama baginya melihat Wendy emosi seperti ini." Seul, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya khawatir padamu. Kau selalu ingin terlihat baik-baik saja di depan semua orang padahal dirimu terluka. "
Ujar Wendy hampir menangis.
" Sehun, menyukai orang lain. "
Satu kata sukses membuat Wendy kaget bukan main.
" What ? Tidak mungkin. Lalu selama ini sikapnya padamu itu apa ? "
Tanya Wendy lirih.
" I don't know. It's hurts. "
Wendy memeluk Seulgi.
Membiarkan Seulgi menangis di pundaknya.
Hatinya ikut sakit melihat sahabatnya sendiri seperti ini.
Ingin rasanya Wendy memarahi Sehun, tapi Wendy tahu Seulgi justru akan memarahinya." Siapa yang Sehun sukai ? "
" Choi Sulli. "
" Kau berencana membantunya ? "
" Ne. "
" Seul, aku minta maaf tidak bisa membantumu. "
" It's okay. "
TBC
Annyeong,
Maaf udah lama nggak update.
Aku berterimakasih kepada yang setia nunggu fanfic ini, maaf udah bikin kalian menunggu😭😭😭
Jangan lupa vote and comment
Annyeong
#vanillablossomsky
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Very Different
FanfictionSaat persahabatan semasa kecil harus hancur karena masalah cinta, dan tanpa melihat ada pihak yang terluka cukup dalam dalam diam dan senyumnya. Cast : 1. Seulgi Red Velvet a.k.a Kang Seulgi 2. Sehun EXO a.k.a Oh Sehun 3. Sulli a.k.a Choi Jinri 4. W...