22.

833 110 8
                                    

Tak dapat di pungkiri sekarang perasaan Yoongi dan Chanyeol sangat khawatir pada Seulgi. Di tambah wajah Seulgi yang datar tak seperti biasanya.

Yoongi menelpon Jennie menyuruh Jennie ke rumahnya.

Saat Jennie datang, Jennie di suguhi pemandangan Seulgi sedang duduk dan bermain smartphonenya.

" Itu Seulgi Eonnie ? "

Jennie menanjamkan penglihatannya, berusaha menepis bahwa itu adalah Seulgi Eonnie yang dia kenal.

Bukan Jennie tidak setuju dengan perubahan yang di lakukan Seulgi pada rambutnya. Jennie bahkan sangat mendukung perubahan tersebut karena jujur Jennie bosan melihat Seulgi dengan rambut hitamnya.

Hanya saja, kali ini berbeda. Seulgi bukan seperti yang Jennie kenal. Entahlah apa, tapi Jennie merasakan sesuatu yang berbeda dari Seulgi.

" Oh Jennie ? Sejak kapan kau berdiri di sana ? Ayo masuk. "

Jennie hanya dia mengikuti instruksi Seulgi yang menyuruhnya masuk.
Keramahan Seulgi masih sama. Caranya berbicara pada Jennie pun masih sama. Lalu apa yang berbeda ?

" Yoongi Oppa, Jennie datang. "

Yoongi dan Chanyeol menyambut kedatangan Jennie dan langsung duduk bersama di ruang tv.

Yoongi dan Chanyeol menyambut kedatangan Jennie dan langsung duduk bersama di ruang tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Oppa, aku pergi dulu. Chan, Jen aku pergi dulu. "

" Kau mau pergi kemana ? "

Cegah Chanyeol.

" Hanya berjalan-jalan sebentar. Ingin ikut ? "

Chanyeol menggelengkan kepalanya dan menghela nafas perlahan.

" Jennie ? "

" Ani, Eonnie saja. Biar aku yang memasak untuk makan malam. "

" Ah baiklah. "

Selepas Seulgi pergi, Chanyeol kembali menghela nafas.

" Kalian merasakannya ? "

" Ne, aku merasa ada yang berbeda dengan Seulgi Eonnie. "

" Aku takut apa yang di katakan Jennie benar. "

***

Seulgi memilih berjalan kaki dan menikmati angin sore. Entah kenapa Seulgi merasa sendirian padahal ada Yoongi, Jennie, dan Chanyeol.

Pandangan Seulgi terkunci pada bangku taman panjang berwarna putih. Dengan sedikit berlari, Seulgi akhirnya bisa duduk dan kembali menikmati suasana sore hari.

" Hei. "

Seulgi memutar kepalanya. Mata sipitnya melebar melihat dua orang di depannya.

You're Very Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang