15.

953 115 8
                                    

Sulli berjalan dengan gontai sambil menatap lantai rumah Seulgi yang entah sejak kapan terlihat menarik.

" Kau kenapa Sulli ? "

Sebenarnya Wendy dan Chanyeol menyadari keanehan Sulli saat dia kembali, namun mereka berdua tetap berusaha tidak peduli dan alhasil Seulgi lah yang menanyakannya karena Seulgi sudah kelewat khawatir.

" Tidak apa-apa, aku merasa kurang enak badan saja. Bolehkah aku pulang ? "

" Tentu. Sebentar, akan ku panggilkan Sehun untuk mengantarmu pulang. "

Baru saja Seulgi beranjak dari tempat duduknya, Sulli sudah menahannya.

" Jangan Seul, aku tidak mau merepotkan Sehun. "

Seulgi bingung dengan tingakah Sulli. Seingat Seulgi, beberapa menit lalu keadaan Sulli masih baik-baik saja tapi sejak kembali dari teras depan rumahnya Sulli jadi murung seperti ini.

" Baiklah. "

Seulgi mengantar Sulli sampai di depan rumahnya. Sebenarnya Seulgi ingin mengantar Sulli sampai rumahnya, tapi Sulli menolak.

Seulgi merasa Sulli ingin cepat-cepar pergi dari rumahnya.

Melihat Sulli yang sudah menghilang, otak Seulgi di paksa berpikir tentang kehadiran Sehun dan Jimin yang mengundang kecurigaan besar Seulgi terutama pada Sehun.

" Kau apakan Sulli ? "

Nada Seulgi sangat mengintimidasi terutama pada Sehun.

" Aku ? "

Agak lama Sehun berpikir tiba-tiba, mata sipitnya membulat sempurna.

' Apa Sulli mendengar pembicaraanku dan Jimin ? '

" Aku dan Jimin pergi. "

Sebagai sesama laki-laki, tak sulit bagi Jimin untuk mengerti maksud ajakan Sehun.

" Kalian mau kemana ? "

Sekarang Chanyeol dan Wendy juga bertanya tentang hal yang Sehun sendiri bingung ingin menjawab apa.

" Hanya sebentar. "

Kali ini Jimin mengambil alih, dan dengan cepat juga dia menarik Sehun untuk segera pergi dengan kendaraan masing-masing.

Wendy, Chanyeol, dan Seulgi terpaksa harus bertanya-tanya.

" Aku yakin keadaan Sulli tadi berkaitan dengan Jimin dan Sehun. "

Lagi-lagi Chanyeol seorang namja, bisa mengerti sikap Jimin dan Sehun tadi.

" Aku juga berpikiran seperti itu. "

Tambah Wendy.

" Sudahlah, masalah ini biar aku yang akan tanyakan pada Sulli. Sekarang ayo ke dalam, aku sedang ingin bernyanyi. "

***

Setelah Jimin dan Sehun mengendarai cukup jauh dari rumah Seulgi. Mereka sama-sama menepikan kendaraannya dan mencari tempat yang cocok untuk berbicara.

" Pembicaraan kita belum selesai. "

Sehun hanya menganggukkan kepalanya.

" Jadi kau menyukai Seulgi ? "

" Ini tergantung siapa yang cepat, benarkan ? "

Jimin hanya menyeringai atas pertanyaan Sehun yang menurutnya sangat ambigu.

" Kau harusnya bersyukur Sehun. "

You're Very Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang