Sixth

25K 1.5K 11
                                    

Pagi ini (Namakmu) masih belum ingin berbicara dengan Iqbaal, ia masih merasa hatinya sakit saat melihat Iqbaal berpelukkan dengan wanita lain

(Namakamu) dan Iqbaal sedang sarapan pagi hari ini, sekarang hari sabtu dan itu berarti Iqbaal libur kerja dan akan sehari dirumah bersama (Namakamu)

Bukannya (Namakamu) tak mau Iqbaal ada dirumah, namun ia lagi tidak ingin bertemu dengan Iqbaal

Iqbaal melirik istrinya yang sedang makan di depannya, ia masih bingung dengan sikap (Namakamu)

Iqbaal menghembuskan nafas kasarnya

"(Namakamu)" panggil Iqbaal

(Namakamu) hanya melirik Iqbaal sekilas

"kasih tau aku kalo aku punya salah, jangan diem kaya gini. Aku gak bakal ngerti sayang" lirih Iqbaal

(Namakamu) hanya diam dan terus memakan makanannya

Iqbaal menghembuskan nafasnya lagi "ayolah (Namakamu) aku minta maaf kalo udah bikin salah sama kamu, tapi tolong kasih tau aku, aku punya salah apa"

(Namakamu) meminum air putih yang berada di sampingnya "tanya sama dirikamu, kamu buat kesalahan apa sama aku" ucap (Namakamu) dingin dan setelah itu ia pergi meninggalkan Iqbaal

Kalian masih ingat Fera dan Fero? Ya kucing yang mereka temui di belakang rumah (Namakamu) saat mereka ditinggal pergi kedua orang tua mereka

Iqbaal dan (Namakamu) sepakat membawa Fera dan Fero ke rumah mereka, agar ada mainan pikir mereka

(Namakamu) berjalan ke arah belakang rumahnya dekat kolam renang, di sana ia melihat Fera dan Fero yang masih di dalam kandang, (Namakamu) menghampiri mereka dan membuka kandangnya. Fero dan Fera langsung berhambur ke pangkuan (Namakamu)

(Namakamu) merasa gemas dengan kedua kucingnya itu, ia membiarkan Fera dan Fero bermain di sekitar rumah

Iqbaal melihat (Namakamu) sedang bermain dengan kucing-kucingnya, ia menghampiri istrinya, jujur Iqbaal tidak tahan untuk terus-terusan seperti ini

Iqbaal duduk di samping (Namakamu) yang sedang memperhatikan Fera dan Fero bermain

Ia menggenggam kedua tangan (Namakamu) " msayang, aku minta maaf, aku gabisa lama-lama didiemin sama kamu, tolong kasih tau aku apa kesalahan aku" lirih Iqbaal

(Namakamu) menghembuskan nafas kasarnya "kemarin aku ke kantor kamu, pas aku buka pintu ruangan kamu aku ngeliat kamu lagi pelukkan sama Steffie" jelas (namakamu)

Iqbaal tersenyum "Steffie meluk aku karna dia lagi ada masalah, aku sama Steffie udah deket dari dulu, aku juga nganggap dia kaya adik aku sendiri" jelas Iqbaal

(Namakamu) menatap Iqbaal datar "harus ya sampe peluk-peluk kaya gitu?"

Iqbaal terkekeh "masa harus tonjok-tonjokkan sih yang"

"aku cemburu" ucap (Namakamu) nyaris berbisik namun Iqbaal masih dapat mendengar nya

"apa sayang? Kamu ngomong apa?" tanya Iqbaal dengan senyum nakal nya

(Namakamu) menggeleng "engga ngomong apa-apa" elak (Namakamu)

"ah masa? Tadi kayanya aku denger ada cemburu-cemburu gitu" goda Iqbaal

"engga Iqbaal engga" elak (Namakamu)

"aku apa yang?" goda Iqbaal

"AKU CEMBURU IQBAAL!" ucap (Namakamu) dengan suara toanya

Iqbaal tersenyum puas dan langsung memeluk istrinya "istri aku cemburu hm?"

(Namakamu) mengangguk "cemburu Ba, kamu gak peka banget sih jadi cowok!"

Iqbaal memiringkan kepalanya dan menenggelamkan di leher (Namakamu) "aku cuma sayang dan cinta sama kamu, jadi kamu jangan pernah berfikir kalo aku bakal ninggalin kamu" bisik Iqbaal

(Namakamu) tersenyum "Iqbaal geli" ucap (Namakamu) saat Iqbaal mencium lehernya

Iqbaal melepas pelukkannya "mau berenang yang" ucap Iqbaal manja

"tinggal nyemplung doang kok" ucap (Namakamu)

"sama kamu" rengek Iqbaal

(Namakamu) menggeleng "dingin, aku gamau"

Iqbaal terus memaksa (Namakamu) agar ia ikut berenang dengan dirinya

"ayolah yang, masa kamu nolak ajakkan suami kamu yang kyut ini sih, dosa loh" rajuk Iqbaal

"bukannya nolak, aku cuma gak mau" ucap (Namakamu)

"sama aja! Ayolah yang sekali-kali nyenengin suami" rajuk Iqbaal

(Namakamu) menggeleng "aku temenin aja kamu berenang sendiri"

Iqbaal berdecak kesal "gaseru kamu mah!"

(Namakamu) tersenyum lalu mengecup pipi Iqbaal "dingin Baal, nanti aku sakit"

Iqbaal menarik (Namakamu) dalam pelukkannya "mau berenang sama kamu" ucap Iqbaal manja

(Namakamu) merasa kasian dengan Iqbaal, ia terus merajuk agar dirinya ikut berenang dengan Iqbaal

Dengan sangat terpaksa (Namakamu) mengangguk "iya aku mau"

Iqbaal langsung melepas pelukkannya dan langsung mengajak (Namakamu) menuju kolam renang dengan semangat

"kamu duluan aku ambil minuman sama makanan ringan dulu, sama handuk sekalian" ucap (Namakamu)

Iqbaal mengangguk, (Namakamu) langsung berjalan ke dalam rumah dan mengambil yang ia perlukan

🐣

Iqbaal mengurungkan niatnya untuk berenang bersama (Namakamu), dikarenakan saat ia memegang tangan istrinya tadi, terasa hangat

Iqbaal takut (Namakamu) malah akan sakit nantinya, dan sekarang Iqbaal sedang berenang sendirian, sedang kan (Namakamu) duduk di kursi pinggir kolam renang

Sudah 25 menit Iqbaal menyelamkan tubuhnya di dalam kolam renang

"Iqbaal udahan berenangnya"!suruh (Namakamu)

Iqbaal menuruti perkataan (Namakamu), ia langsung naik ke atas, (Namakamu) menghampiri Iqbaal dengan membawa handuk di tangannya

"Langsung mandi Baal" (Namakamu)

Iqbaal mengecup pipi istrinya "siap ibu negara" dan setelah itu mereka memasuki kamar dan Iqbaal menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, sedangkan (Namakamu) menyiapkan baju untuk Iqbaal

🐣

bersambung...

[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang