Thirty Eight

15.7K 1K 15
                                    

Jangan lupa vote! 😘

***

Iqbaal dan keluarga kecilnya sudah sampai di Australia, mereka menginap di sebuah villa. Sekarang pukul 5 sore waktu Australia dan mereka baru sampai di villa

"Kamu tidur aja yang, aku yang beresin barang-barangnya" ucap Iqbaal

"Kita beresin bareng-bareng, aku taro Daffa dulu kasian dia tidur daritadi" (Namakamu) berjalan ke arah ranjang dan meletakkan Daffa di atas kasur

"Gausah di beresin deh yang, kita cum seminggu doang. Sekarang kita istirahat aja dulu" ucap Iqbaal

(Namakamu) mengangguk "kamu duluan aku mau ambil minum"

Iqbaal mengecup kening istrinya "hati-hati"

"Emang aku mau kemana pake hati-hati segala" kekeh (Namakamu) setelah itu berjalan ke arah dapur dan Iqbaal duduk di soffa dekat jendela

Tak lama (Namakamu) datang dengan membawa air putih dan juga roti di tangannya, "roti dari mana beb?" Tanya Iqbaal

"Tadi ada di meja makan aku ambil aja, lumayang buat ganjel perut" ucap (Namakamu) sambil duduk disamping Iqbaal

"Kamu mau?" Tanya (Namakamu), Iqbaal mengambil alih roti dari tangan (Namakamu)

"Kamu habisin deh rotinya" ucap (Namakamu)

"Makasih sayang" ucap Iqbaal sambil tersenyum lebar, (Namakamu) mengangguk ia mengeluarkan handphone nya dari slingbag

"Jangan main handphone dulu, istirahat beb" ucap Iqbaal

"Sebentar doang ko Baal"

"Istirahat sayang" Iqbaal mengambil handphone (Namakamu) dan meletakkan di atas nakas

"Sekarang kita tidur" Iqbaal menggandeng tangan istrinya menuju kasur, mereka membaringkan tubuhnya dengan posisi Daffa ada di tengah-tengah mereka

"Yahh gabisa meluk kamu dong" ucap Iqbaal sedih

(Namakamu) terkekeh "udah ah tidur tidur"

***

"Kita kemana nih Baal?" Tanya (Namakamu), mereka sekarang sedang berjalan-jalan di taman kota. Waktu menunjukkan pukul 8 malam waktu Australia

"Kita jalan-jalan kecil aja dulu deh hari ini, besok baru kita membelah Australia" ucap Iqbaal

"Sok iye"

"Emang iye"

Daffa yang berada di gendongan Iqbaal sangat menikmati pemandangan di sekelilingnya, sesekali ia tertawa saat Iqbaal mencoba mengajak main

"Baal dingin, kasian Daffa kita pulang aja yu" ajak (Namakamu)

"Ke Jakarta?" Tanya Iqbaal polos

"Ke Bandung"

"Lah ko ke Bandung? Rumah kita kan di Jakarta, lagian masa kita disini beberapa jam doang" jawab Iqbaal dengan muka polos

(Namakamu) menghela napas pelan 'punya laki gini amat yaallah'

"Gini ya Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, maksud aku tuh kita balik ke Villa bukan ke Jakarta. Kamu mah lola banget sihh" kesal (Namakamu)

"Ohh gitu, yaudah yu pulang" Iqbaal menggandeng tangan (Namakamu), mereka berjalan menuju Villa, memang jarak antara villa dan taman kota tidak terlalu jauh

Sepanjang perjalan banyak orang-orang yang memperhatikan mereka, mungkin mereka kagum dengan keluarga kecil itu

"Baal aku risih deh kalo ada yang liatin kaya gitu" ucap (Namakamu)

"Gapapa sayang gausah di tanggepin ya, anggap aja kita lagi jalan di red carpet dan mereka fans" jawab Iqbaal enteng

"Padahal kan kita gakenal mereka Baal, tapi ngeliatnya gitu banget dah, jadi takut" ucap (Namakamu)

"Mereka mau kaya kita mungkin" ucap Iqbaal enteng, (Namakamu) hanya diam menanggapi jawaban Iqbaal

BRUKK

(Namakamu) tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan membuat barang bawaan orang tersebut terjatuh "umm, sorry" ucap (Namakamu) sambil membantu mengambil barang yang jatuh

"(Namakamu)?!"

***

Bersambung..

Olaa;) ay kambek;)

[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang