Thirty One

19K 1.4K 58
                                    

Jangan lupa vote! ;)

***

Iqbaal sedang duduk di bangku samping ranjang (Namakamu), di dalam ruangan hanya ada Iqbaal. (Namakamu), Rike dan juga Farida.

"Baal Fera Fero dirumah sama siapa?" Tanya (Namakamu)

"Aku suruh temen-temen gantian dateng kerumah buat kasih makan mereka selama kamu dirumah sakit. Kamu tenang aja" ucap Iqbaal

Sama kucing aja sayang, apa lagi sama kamu. He he

Suara nada dering telfon berbunyi, dan itu telfon dari hp Farida

"Ya, saya sendiri"

Iqbaal, (Namakamu) dan juga Rike melihat ke arah Farida

"APA?!!"

satu ruangan menatap heran ke arah Farida

"Mah, kenapa?" Tanya (Namakamu)

Tangis Farida pecah "hiks...hikss pa--papah kecelakaan hiks..hiks" Rike yang berada di samping Farida memeluk menenangkan

(Namakamu) lemas mendengar berita tentang papahnya. Dan air matanya turun "Papah hiks...hikss"

Iqbaal memeluk istrinya "sayang jangan nangis ya, kita berdoa sama-sama semoga papah gapapa. Jangan sedih sayang" ucap Iqbaal menenangkan

***

Mereka Iqbaal, (Namakamu) keluarga dan juga teman-temannya sudah berada di depan ruang ICU

Iqbaal mengabarkan teman-temannya kalau papah mertuanya masuk rumah sakit akibat kecelakaan, dan teman-temannya langsung menuju rumah sakit

(Namakamu) terduduk di kursi roda dengan wajah sedihnya

"Sayang udah dong jangan sedih terus. Kita berdoa buat papah ya" ucap Iqbaal sambil mengelus punggung tangan (Namakamu)

Teman-teman menatap sendu Farida dan (Namakamu)

Pintu ICU terbuka meuncul seorang dokter

"Gimana dok?" Tanya Kiki mewakili

Dokter menghela napas "pasien mengalami pendaran di kepala, dan kami tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain. Pak Doni telah berpulang" jelas dokter

Tangis Farida dan juga (Namakamu) pecah, begitu juga teman-teman yang sudah kenal dengan Doni

"Papah hiks....hikss.." (Namakamu) memeluk Iqbaal dan Farida jatuh pingsan

"Sayang ikhlasin papah, doain papah biar dapet tempat terbaik di sisi Allah" ucap Iqbaal menenangkan. Jujur saja ia sangat sedih mendengar berita papah mertuanya yang sudah tiada

"Saya turut berduka cita, permisi" dokter pergi

Teman-teman menghampiri Farida dan juga (Namakamu)

"turut berduka cita ya (Namakamu), tante. Semoga om Doni dapat tempat terbaik di sisi Allah"

"Turut berduka ya. Semoga amal ibadah om Doni diterima di sisi-Nya"

***

Acara pemakaman sedang berlangsung, jenazah Doni sudah di masukkan kedalam kubur

Keluarga dan kerabat tidak bisa menahan tangis nya, terutama Farida dan (Namakamu)

"Baal hiks...hikss...papah...hiks
...hiks" (Namakamu) yang ada di dalam dekapan Iqbaal menangis tersedu-sedu. Begitu juga Farida yang ada di samping Rike, sudah berkali-kali ia pingsan karna masih belum percaya dengan kepergian suaminya

Satu persatu para pelayat pergi meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Doni. Dan tersisalah keluarga Iqbaal, Farida dan (Namakamu)

Farida dan (Namakamu) berada di samping batu nisan Doni.

"Pa--papah hiks...hikss kenapa hiks...papah ce-cepet banget ninggalin hiks..hiks aku. Pa--pah hiks...hiks" (Namkamu) menyandarkan kepalanya di batu nisan papahnya. Farida memegang kedua bahu anaknya

"Pahh...hikss...(Namakamu) sayang papah hiks..hikss" (Namakamu) menangis sambil memegangi batu nisan papahnya

Iqbaal sedih melihat istrinya begitu terpukul karna kepergian sang ayah, ia ikut meneteskan air matanya

"Sa--sayang udah ya" Iqbaal berjongkok di samping kiri (Namakamu)

"Baal..bunda sama ayah ajak mamahnya (Namakamu) ke mobil duluanya, kasian udah lemes banget. Jagain (Namakamu)" ucap Herry

Iqbaal mengangguk lalu mereka bertiga menuju mobil

(Namakamu) masih menangis di depan batu nisan ayahnya "(Namakamu) sayang papah hiks...papah belum liat cucu papah hiks...hiks yang sebentar lagi lahir pah hiks...hiks...(Namakamu) sayang papah"

Iqbaal tak kuasa menahan tangisnya "pah...Iqbaal bakal jagain princess nya papah, Iqbaal bakal nepatin janji Iqbaal ke papah. Papah tenang di sana pah. Iqbaal sayang papah"

(Namakamu) kembali kepelukkan Iqbaal "kita pulang ya sayang" ajak Iqbaal

(Namakamu) mengangguk melepas pelukkannya dan mencium batu nisan ayahnya setelah itu tersenyum kecil

"Pah..(Namakamu) sama Iqbaal pulang dulu, kita bakal sering-sering kunjungin papah. (Namakamu) sayang papah"

"Pah kita pulang dulu. Assalamualaikum"

Iqbaal dan (Namakamu) bangkit dan pergi meninggalkan makam, namun baru beberapa langkah (Namakamu) jatuh pingsan

Iqbaal dengan sigap menahannya dan membawanya kedalam mobil

***

'Pah..papah itu cinta pertamanya (Namakamu). Papah seorang ayah yang baik dan sangat sayang sama anaknya. (Namakamu) beruntung punya pahlawan kaya papah. Bagi (Namakamu) papah itu segalanya, papah bisa jadi ayah, bisa jadi temen, papah super hero nya (Namakamu) ;* . (Namakamu) berdoa sama Allah semoga dapet laki-laki seperti papah. Dan Allah mengabulkan doa (Namakamu), Allah memberikan Iqbaal sebagai suami (Namakamu). (Namakamu) masih belum bisa nerima kalo papah udah pergi ninggalin (Namakamu), ninggalin mamah, ninggalin kita semua di dunia. (Namakamu) doain papah yang terbaik. I love you more pah;*'

***

Bersambung...



[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang