Sekarang adalah hari libur, dan berarti Iqbaal berada di rumah seharian
Sehabis sholat shubuh Iqbaal kembali tidur di atas ranjangnya
Sekarang jam menunjukkan pukul 8 pagi dan Iqbaal masih tertidur pulas dengan posisi tengkurep;v
(Namakamu) sudah membangunkan Iqbaal berkali-kali namun respon nya hanya 'hm'
(Namakamu) sudah ke habisan cara untuk membangunkan Iqbaal ia menaiki tubuh Iqbaal dan menidurkan diri di atas sana;v
"Iqbaal bangun udah pagi" bisik (Namakamu)
"nghhh ngantuk" ucap Iqbaal
"ayo bangun, jangan males-malesan ah lagi puasa" ucap (Namakamu)
"gamau"
"ah yaudah aku ngambek" ucap (Namakamu) lalu menidurkan dirinya di samping Iqbaal
"bangun sayang" ucap (Namakamu) sambil mengelus rambut Iqbaal
"ntar" ucap Iqbaal dengan mata yang tertutup
"kamu ganteng ya kalo lagi tidur" ucap (Namakamu) sambil terus mengelus rambut Iqbaal
"Iqbaal gituloh"
"yaudah bangun sekarang" suruh (Namakamu)
Dengan sangat terpaksa Iqbaal bangun, ia membuka matanya dan duduk di atas kasur di ikuti dengan (Namakamu)
"selamat pagi suami" sapa (Namakamu) riang
Iqbaal menguap "pagi istri"
"mandi ya, nanti kita ngabuburit" ajak (Namakamu)
"heem" Iqbaal berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah terseret
(Namakamu) terkekeh ia memberesi kasur dan menyiapkan Iqbaal baju
🐣
Iqbaal sudah lebih segar sekarang, Iqbaal dan juga (namakamu) sedang bersantai di balkon kamar mereka
"eh anak-anak oxi pada ngadain bukber, ikut yu?" ajak Iqbaal
"ayo, kapan?"
"besok sih, kan di grup pada bilang" ucap Iqbaal
"yaudah"(Namakamu) merasakan perutnya seperti ingin mengeluarkan sesuatu, ia berjalan ke arah kamar mandi sambil menurup mulutnya dan memegangi perutnya
"hueekk....huekkk" (Namakamu) terus memuntahkan isi di dalam perutnya
Iqbaal dengan langkah khawatir menghampiri istrinya
"sayang kamu kenapa? Apa yang sakit?" tanya Iqbaal sambil mengusap dahi istrinya yang muncul keringat
"eneg Baal" ucap (Namakamu) lemas
Iqbaal membawa (Namakamu) kedalam pelukkannya "masih eneg sayang?"
(Namakamu) menggeleng
"harus nya sekarang aku datang bulan"
🐣
Iqbaal terus mondar-mandir di depan pintu kamar mandi, ia menunggu kepastian dari istrinya
"yaallah semoga bener" gumam Iqbaal
Cklek
Terlihat (Namakamu) keluar dengan muka yang bahagia
Ia langsung memeluk Iqbaal dengan erat
"iqbaal aku hamil!" ucap (Namakamu) dengan derai air mata bahagia
Iqbaal sangat mendengar berita dari istrinya ia membalas pelukkan istrinya dengan erat
"allhamdulilah, terima kasih ya allah, terima kasih sayang" ucap Iqbaal dan ia juga tak bisa menahan air mata bahagianya
Iqbaal melepas pelukkannya, ia merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan perut rata (Namakamu)
"terima kasih sayang udah mau hadir di siai Bunda dan Ayah, Ayah Bunda sayang kamu" ucap Iqbaal mengecup perut rata (Namakamu) dan ia memeluk perut (Namakamu)
(Namakamu) mengelus kepala Iqbaal
"I love u Bunda, I love u debay"
"I love u too Ayah"
🐣
Bersambung..
Maaf pendekk hehe ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Life After Marriage
Fiksi PenggemarIni kisah kita - iqbaal (namakamu) - setelah menikah The Continuation of the story of Relationship Goals