Sixteen

20.6K 1.4K 11
                                    

Sekarang sudah ingin memasuki waktu adzan maghrib, (Namakamu) sedang menyiapkan bukaan untuk Iqbaal, karna dirinya tidak di perbolehkan Iqbaal untuk berpuasa

Setelah selesai menata makanan di meja makan, (Namakamu) berjalan ke arah kamar untuk membangunkan Iqbaal yang sedang tertidur

(Namakamu) memasuki kamar dengan perlahan, ia menghampiri Iqbaal yang sedang tidur dengan nyenyak

"Iqbaal, udah mau maghrib, ayo bangun" bisik (Namakamu) sambil mengusap pipi Iqbaal

Iqbaal melenguh ia memegang tangan (Namakamu) yang sedang mengelus pipinya

"ayo bangun dulu, Iqbaal udah mau maghrib" ucap (Namakamu) sambil melihat jam yang ada di kamar mereka

Iqbaal perlahan membuka kedua matanya "ngantuk" eluh Iqbaal

(Namakamu) tersenyum "bentar lagi buka puasa, kamu buka puasa dulu abis itu sholat"

" aku gak terawih dulu ya " ucap iqbaal dengan suara parau

(Namakamu) mengangguk " yaudah sekarang bangun, terus cuci muka "

Iqbaal mendudukkan dirinya di atas kasur

" ayo iqbaal buruan, udah mau puka puasa ini. Ayo sayang " ucap (namakamu) sambil menarik tangan iqbaal

" temenin " manja iqbaal

(Namakamu) mengangguk " iya, cepetan ke kamar mandi! "

Iqbaal menggandeng tangan istrinya menuju kamar mandi, untuk menemaninya cuci muka

Iqbaal membasuh mukanya sekali " dah "

(Namakamu) menggeleng " muka kamu masih keliatan ngantuk, cuci muka lagi 3x "

Iqbaal menurut, ia mencuci mukanya kembali

(Namakamu) mengambil handuk kecil yang ada di gantungan di sampingnya

" sini aku elap mukanya " (namakamu) maju satu langkah, ia memegang wajah iqbaal dan ia mulai mengelap wajah iqbaal yang basah

(Namakamu) mengelap dengan telaten, iqbaal yang melihat itu tersenyum simpul

" dah selesai " ucap (namakamu) dan menaro handuk ketempat semula

" peluk yang " ucap iqbaal sambil merentangkan tangannya

(Namakamu) memeluk iqbaal

' allahuakbar allahuakbar '

" udah adzan, waktunya kamu buka puasa " ucap (namakamu) melepas pelukkannya

Mereka berjalan menuju ruang makan

***

Iqbaal sudah selesai berbuka puasa dan juga sholat maghrib, sekarang iqbaal dan juga (namakamu) berada di dalam kamar

(Namakamu) menyandarkan dirinya di kepala ranjang, dan iqbaal tidur di atas pahanya

Iqbaal sedang mengelus-elus perut rata (namakamu)

(Namakamu) sedang menonton tv

" iqbaal geli " ucap (namakamu) sambil memegang tangan iqbaal yang sedang mengelus perutnya

" aku bete yang " ucap iqbaal

" aku juga " jawab (namakamu)

" ngapain yang enak? " tanya iqbaal

" tidur " ucap (namakamu) masih fokus ke tv

Iqbaal menarik muka (namakamu) agar menghadap ke muka nya

" jangan nonton tv mulu, aku nya dicuekin " ucap iqbaal kesal

(Namakamu) terkekeh ia mengelus kening iqbaal " abis aku bosen baal, gatau mau ngapain "

" kan ada aku! Kamu bisa elus elus kening aku, kamu bisa cium aku, kamu bisa mesra-mesraan sama aku " ucap iqbaal kesal

" enak di kamu itu mah " kekeh (namakamu)

" yaudah ih jangan nonton tv mulu! Lama-lama tv nya aku taro luar nih " kesal iqbaal

" ya aku nonton di luar lah " jawab (namakamu)

" aku kurung kamu di kamar! Gaboleh keluar! " ucap iqbaal penuh penekanan

(Namakamu) tertawa kencang

" kan malah ketawa kan " ucap iqbaal kesal

" abis kamu lucu " kekeh (namakamu)

" i lop yuuu bumil yang nyebelin tapi ngangenin " kekeh iqbaal

" i lop yu tu pamil protective sayang " balas (namakamu)

Dan mereka tertawa bersama

***

Bersambung....

[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang