Jangan lupa vote! 😘
***
Ku ingin waktu tiada berhenti disini, agar senantiasa tak kunjung engkau pergi..
***
(Namakamu) memasuki rumah orang tua nya dengan derai air mata, untung saja kedua orang tuanya sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan, dan di rumah hanyalah ada pembantu rumah tangga dan juga supir
(Namakamu) memasuki kamar yang dia tempati dulu, dan menutup pintu lalu berjalan ke arah kasur
"Hiks...hiks..Iqbaal"
(Namakamu) kecewa dengan Iqbaal, sangat kecewa. Hp nya terus berdering pertanda telfon masuk dan itu dari Iqbaal
(Namakamu) mengambil hp nya dan mematikkannya, lalu ia menangis di atas kasur
***
10:21 malam
Iqbaal mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, ia menuju ke rumah mertuanya untuk memastikan (Namakamu) ada disana
Iqbaal memarkirkan mobilnya asal dan masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamar
Iqbaal membuka pintu kamar dan mendapat (Namakamu) sedang tertidur tanpa menggunakan selimut, padahal AC di kamar itu sangat dingin
Iqbaal langsung menghampiri istrinya dan memberikan selimut, ia berbaring di samping (Namakamu) dan memeluknya dari samping
"Sayang maaf..maaf...maafin aku cinta"bisik Iqbaal dengan nada penyesalan
Iqbaal memeluk (Namakamu) semakin erat, memejamkan matanya dan tertidur
(Namakamu) membuka matanya, ia terbangun sejak Iqbaal memasuki kamar
(Namakamu) menengokkan kepalanya ke arah Iqbaal dan terlihat Iqbaal sangat lelah
"Aku cuma kecewa sama kamu" bisik (Namakamu) setelah itu melepaskan pelukkan tangan Iqbaal dari pinggangnya namun Iqbaal semakin mengeratkan pelukkannya
"Sayang...maafin aku" bisik Iqbaal dengan nada menyesal
(Namakamu) memejamkan matanya menahan rasa sesak didadanya "ak..aku butuh waktu sendiri"
Iqbaal menatap sendu istrinya "sayang aku bisa jelasin semuanya"
(Namakamu) menggeleng "maaf..singkirin tangan kamu. Ak..aku butuh waktu sendiri" (Namakamu) berusaha menahan air matanya
Iqbaal membalikkan tubuh (Namakamu) agar menghadap ke dirinya. (Namakamu) menolak namun tenaga Iqbaal lebih kuat
(Namakamu) melihat wajah Iqbaal sedih "sayang aku bisa jelasin, maafin aku sayang maafin aku" bisik Iqbaal
(Namakamu) sudah tidak bisa menahan air matanya lagi "ak..aku butuh waktu"
"Aku tau aku salah, aku udah nyia-nyiain kamu sayang, maafin aku syang maafin" ucap Iqbaal dengan derai air mata
"Ak..aku sakit Baal, ka..kamu lebih milih Steffie sahabat kamu. Aku disini sendiri Baal sendiri. Aku butuh kamu, ak..aku sakit Iqbaal sakit hiks" ucap (Namakamu) sambil meremas dadanya
Iqbaal memeluk (Namakamu) erat "sayang...aku minta maaf. Aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu. Maafin aku sayang maafin aku"
"Ak..aku gak marah sama kamu, aku cuma kecewa sama kamu Iqbaal. Dan sekarang aku butuh waktu sendiri" ucap (Namakamu)
Iqbaal menggeleng "aku gabisa jauh dari kamu sayang. Maafin aku udah nyia-nyiain kamu sayang maaf" Iqbaal mengeratkan pelukkannya dan menangis di pelukkan (Namakamu)
"Ak..aku sayang kamu" (Namakamu) membalas pelukkan Iqbaal dan menangis di dada Iqbaal
"Aku bakal jauhin Steffie sayang, demi kamu. Maaf cinta maaf" ucap Iqbaal memberikan kecupan bertubi-tubi di wajah (Namakamu)
"Maaf cinta maaf"
***
Bersambung...
Maapin kalo ga nge feel hehe
👆
Bonus foto pacar gue☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Life After Marriage
FanfictionIni kisah kita - iqbaal (namakamu) - setelah menikah The Continuation of the story of Relationship Goals