EXTRA PART (2)

15K 972 38
                                    

Jadi extra part yang kemaren sama yang sekarang itu waktu nk masih hamil, bukan nk hamil lagi gituu;v

🐣

Iqbaal dan (Namakamu) sedang berada di sebuah mall, mereka ingin membeli keperluan untuk bayi mereka yang beberapa bulan lagi akan lahir ke dunia

"Yang, liat pameran mobil sebentar yuk" ajak Iqbaal

"Liat aja ya jangan beli, awas kamu!" Ucap (Namakamu) menatap Iqbaal intens Iqbaal hanya tersenyum dan menarik (Namakamu) ke dalam pameran yang di adakan

Iqbaal melihat-lihat mobil yang sedang di pamerkan di sana, dan ia tertarik pada satu mobil

Iqbaal melihat-lihat mobil yang sedang di pamerkan di sana, dan ia tertarik pada satu mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang liat deh, bagus ya" ucap Iqbaal (Namakamu) cuma ngangguk "iya bagus"

Iqbaal menampakkan gigi nya ke arah (Namakamu) "beli ya?" Ucap Iqbaal watados

(Namakamu) melebarkan matanya "tuhkan! Katanya liat-liat doang! Gaah gaboleh kamu beli-beli mobil lagi!" Ucap (Namakamu) kesal

Iqbaal mengerucutkan bibirnya "ini terakhir deh" bujuk Iqbaal (Namakamu) menggelengkan kepala "udah ah ayo kita pulang aja, kalo kelamaan disini aku bisa gila gara-gara kamu" ucap (Namakamu) menarik Iqbaal keluar lalu mereka pulang ke rumah

🐣

"Sayangg beli yaa mobilnya??" Bujuk Iqbaal, sejak dua hari yang lalu sepulang mereka dari mall Iqbaal masih terus mem-bujuk (Namakamu) supaya diizinkan membeli mobil, dan jawaban (Namakamu) tetap sama. Enggak boleh!

(Namakamu) yang sedang merapihkan baju-baju bayi menatap ke arah Iqbaal "berapa harganya?" Tanya (Namakamu)

"5M doang" ucap Iqbaal dengan tampang watados

(Namakamu) melebarkan matanya dan mulutnya sedikit terbuka "Doang kata kamu?! Asstagfirullah Iqbaal kamu mau buat aku mati mendadak ha?" (Namakamu) memijat pangkal hidungnya, ia tak habis fikir dengan Iqbaal harga segitu dibilang doang? Hhh susah ngomong sama holkay.

Iqbaal kembali mengerucutkan bibirnya "yangg ayolah aku bosen ke kantor naik mobil aku yang lama" rengek Iqbaal

"Kan masih ada yang lain Baal" ucap (Namakamu) menatap Iqbaal

"Bosen juga"
"Naik bajai aja sana kamu kalo bosen"
"Masa aku udah ganteng berwibawa naik bajai si? Apa kata dunia?!"

"Udah lah Baal, pake yang ada aja, buang-buang uang tau gak beli mobil lagi. Lagian mau taro dimana? Garasi kita udah penuh" ucap (Namakamu) mengelus lembut rambut Iqbaal

"Tau ah!" Ucap Iqbaal setelah itu pergi keluar kamar bayi mereka, (Namakamu) hanya menggelengkan kepalanya

🐣

Malam susah tiba, (Namakamu) sudah menyiapkan makan malam, ia berjalan menuju kamar menghampiri Iqbaal untuk mengajak nya makan malam

"Iqbaal ayo makan malam dulu" sesampainya di kamar, Iqbaal sedang menidurkan dirinya dikasur sambil memainkan handphone nya dan juga wajah datar

Iqbaal diam tidak membalas ucapan (Namakamu), (Namakamu) menghampiri Iqbaal dan duduk di samping nya

"kamu marah sama aku?" Tanya (Namakamu) namun Iqbaal masih tetap diam

(Namakamu) tersenyum mengelus rambut Iqbaal "daripada kamu buang-buang uang untuk beli mobil itu, mendingan uang nya kamu simpan buat masa depan kita, masa depan anak kita. Katanya kamu mau anak kita ada 4, ngebesarkn anak 4 itu harus ada biaya yang besar, kamu juga bilang kan kalo kamu pengen sekolahan keempat anak kita di luar negeri? Itu juga butuh biaya yang banyak Baal" jelas (Namakamu) masih terus mengelus rambut Iqbaal dan memandang wajah Iqbaal

Iqbaal menatap wajah (Namakamu) dan setelah itu langsung memeluknya "maaf ya yang, aku ke kanak-kanakkan banget, aku gak mikirin masa depan keluarga kita" ucap Iqbaal

(Namakamu) tersenyum dan mengelus pundak Iqbaal "iya aku ngerti kok, tapi kamu jangan kayak gitu lagi, kamu harus pergunain uang kamu buat sesuatu yang penting. Kalo itu gak penting-penting buat kamu, kamu harus tahan diri supaya gak kebawa nafsu buat beli barangnya" ucap (Namakamu)

"Kalo nafsu sama kamu boleh dong?" Ledek Iqbaal

(Namakamu) memukul pundak Iqbaal "kamu tuh ya! Mesum amat sih!" Omel (Namakamu)

Iqbaal terkekeh, melepaskan pelukkannya mengecup seluruh sisi wajah (Namakamu) dan menatap istrinya "kalo gitu gimana kalo kita liburan ke Jepang?" Ajak Iqbaal

(Namakamu) tersenyum "terserah kamu ajalah, aku ngikut" Iqbaal kembali tersenyum lebar

"Yuk kita makan" ajak (Namakamu) dan mereka menuju ruang makan.

🐣

Ada yang mau cerita baru yang alurnya sama tapi agak greget? He he

[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang