Twenty six

19.1K 1.5K 161
                                    

Jangan lupa vote! 😘

***

Iqbaal berjalan ke arah kamar dengan senyum tercetak di wajahnya. Ia membuka pintu kamar dan mendapatkan istrinya yang sedang duduk menatap ke arah depan dengan tatapan kosong

"Kamu kenapa?" Tanya Iqbaal

"Gapapa, Steffie udah pulang?" Tanya (Namakamu)

"Udah ko, sekarang kita tidur ya" ucap Iqbaal ia menaiki kasur dan berbaring di samping (Namakamu)

"Aku boleh nanya ga?" Tanya (Namakamu)

"Mau tanya apa?"

"Tadi..Steffie kenapa? Ko kayanya sedih banget sampe peluk kamu erat" tanya (Namakamu) dengan hati-hati takut Iqbaal marah

"Kata dia, ada orang yang neror dia dari kemarin, makanya dia dateng ke sini minta bantuan sama aku, tapi aku cuma bisa bantu ngejaga dia aja" jelas Iqbaal

(Namakamu) tersenyum "kamu baik"

"Suami siapa dulu, yaudah sekarang kita tidur ya" ajak Iqbaal, ia menarik selimut dan setelah itu memeluk (Namakamu) seperti biasa

"Selamat malam"

***

Jam menunjukkan pukul 03:00 malam, hp Iqbaal berdering pertanda ada telpon masuk

Iqbaal terbangun dari tidurnya dan mengangkat telfon tersebut dan ternyata dari Steffie

"Hallo assalamualaikum"

"Kenapa Steff?"

"Ha?lo serius?"

"Yaudah gue kesana sekarang lo jangan kemana-mana"

Dan setelah itu Iqbaal mematikan sambungan telfonnya dan menyibakkan selimut. Setelah itu ia buru-buru turun dari kasur

Namun tangannya ditahan "Iqbaal mau kemana?"

"Aku harus ke rumah Steffie sayang, dia di teror lagi" ucap Iqbaal panik

"Aku sama siapa disini? Kamu ninggalin aku sendirian?" Lirih (Namakamu)

"Kamu kan udah gede sayang, Steffie butuh aku" ucap Iqbaal

"Kamu pikir Steffie masih kecil? Ha! Aku istri kamu Baal istri kamu! Dimana otak kamu! Kamu ninggalin istri kamu dalam keadaan hamil demi sahabat kamu itu! Sebenernya kamu itu kenapasih?!" (Namakamu) sudah tidak bisa menahan amarahnya

"Kamu jangan kaya anak kecil gitu dong! Kamu gak liat tadi Steffie nangis ke rakitan pas dia kerumah kita?" Bentak Iqbaal, dan ini kali pertamanya Iqbaal berbicara dengan nada tinggi

"Bisa aja dia itu cuma boongan! Mungkin aja dia suka sama kamu dan cari perhatian sama kamu! Aku cuma mau kamu disini Iqbaal disini temani aku!" Bentak (Namakamu) dengan air mata

"Ck! Aku gada waktu lagi, aku kerumah Steffie dulu. Jaga diri baik-baik aku sayang kamu" dan setelah itu Iqbaal langsung pergi

(Namakamu) menangis sesegukan saat suaminya lebih memilih wanita lain

'Aku sakit Baal saat kamu lebih milih dia dari pada aku, aku sakit saat kamu engga perduliin aku, aku sakit kamu bentak aku. Aku cuma mau kamu disini, temani aku. Aku harap cepet-cepet kembali. Menjadi Iqbaal yang aku kenal'

***

(Namakamu) bangun dari tidurnya dan ia mendapatkan Iqbaal yang belum pulang dari rumah Steffie

Ia tersenyum miris "sayang, nanti kita kerumah nenek ya?" Ucap (Namakamu) sambil mengelus perutnya yang semakin membesar

(Namakamu) menyibakkan selimut nya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu membereskan kamar dan menuju dapur untuk membuat susu untuk dirinya

(Namakamu) membuka lemari tempat biasa menyimpan susu dan lain-lainnya

"Yah abis susunya, beli dulu deh" ucap (Namakamu) dan setelah itu bersiap-siap ke supermarket menggunakan mobilnya

***

(Namakamu) sudah sampai di super market, ia berjalan ke arah rak khusus untuk susu

"Kita beli yang banyak ya sayang, jadi nanti gak nyusahin ayah" gumam (Namakamu) sambil mengelus perutnya

(Namakamu) memasukkan beberapa box susu kedalam trolly nya, dan setelah itu berjalan ke arah rak-rak makanan ringan dan juga ice cream.

"Udah segini aja deh, sekarang tinggal bayar" gumam nya dan setelah itu berjalan ke arah kasir

(Namakamu) dengan senyumnya menengokkan kepalanya ke arah kanan, dan ia melihat suaminya dan juga Steffie yang sedang membayar juga

Dan saat itu juga Iqbaal melihatnya, dan mereka saling bertatapan

"Maaf mba, totalnya jadi 350 ribu" ucap kasir tersebut

(Namakamu) sadar langsung memalingkan mukanya ke arah kasir "oh iya mba, ini uangnya"

"Terima kasih"

Dan setelah itu (Namakamu) berjalan ke luar super market menuju mobilnya

"(Namakamu)!" Seseorang memanggilnya dan sudah bisa dipastikan itu Iqbaal

(Namakamu) memasukkan barangnya ke dalam mobil dan membalikkan badannya menghadap Iqbaal

"Apa?" Tanya (Namakamu) datar

"Kamu nyetir mobil sendiri?" Tanya Iqbaal

"Menurut kamu?"

"Aku kan udah larang kamu buat nyetir sendiri! Kamu itu lagi hamil!" Bentak Iqbaal

(Namakamu) tersenyum miris "masih perhatian juga ternyata"

"Maksud kamu apa sih?"

"Kamu tuh harusnya sadar Baal! Aku gak baka nyetir mobil sendirian kalo ada kamu dirumah! Aku pikir kamu udah balik kerumah tadi pagi, tapi ternyata kamu masih betah dirumah dia! Kalo kamu mau tinggal dirumah dia juga aku ga masalah, biar kalo dia diteror lagi kamu gaperlu capek-capek ke rumah dia lagi!" Bentak (Namakamu)

"MAKSUD KAMU APA HA? STEFFIE ITU SAHABAT AKU! KAMU KENAPA JADI KAYA GINI SIH KAYA ANAK KECIL TAU GA!"

Untung saja parkiran sedang sepi

"APA KAMU BILANG, KAYA ANAK KECIL? OTAK KAMU DIMANA SIH BAAL? PERCUMA KAMU SEKOLAH TINGGI-TINGGI TAPI OTAK KAMU GAPERNAH DIPAKE! HARUS NYA AKU YANG TANYA KENAPA KAMU KAYA GINI! SEKARANG TERSERAH KAMU MAU KAYA GIMANA! AKU GABAKAL PULANG KERUMAH!" Ucap (Namakamu) sangat kesal dan setelah itu masuk kedalam mobil meninggalkan Iqbaal

"Arghhhh!!"

****

Bersambung...

[3] Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang