Tak peduli seberapa besar kesalahan yang kau buat tak peduli juga seberapa luka yang ku dapat hanya satu yang bisa memaafkan, cinta.
Satu soal pun sonya belum bisa menjawabnya. Pikirannya masih dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya sendiri. Bagaimana bisa kevin tidak datang menjemputnya, kevin yang ia kenal adalah kevin yang selalu menepati janji. Bodohnya sonya tidak mendengarkan dulu penjelasan kevin tadi. Sonya yakin kevin punya alasan kenapa ia tidak datang. Kemudian sonya melihat soal matematika itu lagi 20 soal harus ia kerjakan tapi tidak satupun terjawab. Sonya berusaha fokus tapi tidak bisa pikirannya kacau. Sonya berjalan menuju balkon kamarnya untuk mencari udara segar agar pikirannya fokus. Sonya berdiri di samping pagar kaca pembatas melihat lagit yang dipenuhi bintang yang indah kemudian terlintas dipikirannya lagi tentang apa sebenarnya alasan kevin entah apa yang terjadi permasalahan itu seolah tidak bisa terlepas dari kepala sonya. Sebenarnya dari lubuk hati sonya paling dalam ia sudah memaafkan kevin meski tanpa alasan dari kevin.
Seseorang dari sebrang sana melihat sonya berdiri sambil tersenyum, sonya tidak menyadarinya karena pikirannya ada di tempat lain. Laki-laki itu terus memperhatikan apa yang dilakukan sonya saat ini, sahabatnya sudah tumbuh besar dan cantik, dalam hatinya berdoa agar sonya kelak mendapatkan laki-laki yang bisa membuat dirinya bahagia sesederhana itu kebahagiaan kevin tergambar.
Sonya mengalihkan pandangannya dari langit karena kepalanya cukup pegal untuk mendongak ke atas. Matanya menabrak seseorang yang juga sedang menatapnya dari sebrang. Kemudian ponsel di tangan sonya bergetar, sonya melihatnya dan ya yang saat ini membuat panggilan telpon adalah orang di sebrang sana. Sonya mengangkatnya mendengarkan suaranya yang selalu ingin didengarnya satiap waktu
"Son lagi apa?" Suara lagi-laki itu begitu jelas dan sonya menatapnya dari sebrang dia tersenyum kepada sonya.
"Lagi lihat bintang, bintangnya bagus malam ini. Lo?"
"Gue lihatin lo, lo cantik malam ini"
Pernyataan macam apa itu, sonya langsung saja membalikkan badan yang awalnya menatap kevin dan sekarang membelakangi kevin. Pipi sonya memerah dan nafasnya sulit teratur sonya tidak mungkin memperlihatkan ekspresinya saat ini.
"Kok lo balik badan?"
"Pr gue banyak belum satupun gue jawab, gue mau ngerjain"
Dengan segera sonya memutus sambungan itu. Sonya berlari masuk ke dalam kamar. Melihat wajahnya di cermin ini sungguh pertamakalinya wajahnya memerah seperti ini, perasaanya bahagia bahkan lebih bahagia dibanding ia dibelikan mobil impiannya. Perasaan apa ini? Apakah ia sedang jatuh cinta kepada sahabatnya, kevin? Tapi apa itu cinta sonya tidak mengerti sama sekali.
Tatapan sonya terhenti saat melihat macbook di meja belajarnya. Ia berlari dan membuka safari dan mencari apa arti cinta dan ciri-ciri orang sedang jatuh cinta. Semua ciri-ciri ada dalam dirinya dan benar ia sedang jatuh cinta kepada kevin. Senyuman mengembang di wajah cantik sonya. Tapi pertanyaan selanjutnya apakah kevin juga mencintainya? Kemudian sonya melamun lagi menyangga kepalanya dengan satu tangan. Buku pr sonya dibiarkan begitu saja di sampingnya beserta alat tulisnya, sonya seolah menghiraukan aktivitas itu yang seharusnya kewajibannya untuk menyelesaikannya. Sampai seseorang masuk ke dalam kamarnya pun sonya tidak menyadarinya. Orang itu tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat sonya yang melamun dan membiarkan prnya disampingnya. Kevin segera mengambil buku pr itu, membawanya ke sofa.
"Son yakin nggak mau ngerjain pr? Gue kerjain deh gue kan pinter"
Sonya menoleh memandang ke sumber suara. Mata sonya terbuka lebar melihat orang yang sedang dipikirkannya nyata dihadapannya. Segera menutup macbooknya dan berjalan ke tempat kevin duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] RANK #44INTEENFICTION on 14 jan 2018 Sonya dan kevin adalah dua orang sahabat yang saling melindungi satu sama lain. Kevin agaknya terlalu bersikap protektif kepada sonya hingga sonya merasa kevin memiliki perasaan yang lebih dari seoran...