"Son, kenapa itu muka datar amat?" Ucap kevin dan langsung memeluk bahu sonya. Sonya menghadap ke wajah kevin dan memasang wajah datar. Lalu melepaskan tangan kevin yang memeluk bahunya dan berjalan lagi. Kevin berdiri menatap sonya heran lalu mengejarnya lagi dan memeluk bahunya lebih erat lagi. Sonya menoleh ke arah kevin lalu berucap"Bisa nggak kita jangan terlalu deket?"
"Hah? Kenapa? Lo deg-deg an? Iya?" Ucap kevin sambil tertawa.
"Gila" ucap sonya
"Lah terus kenapa? Lo tiap hari gue peluk-peluk gak masalah kan lo?" Ucap kevin lagi
"Ya sekarang jangan" Ucap sonya sambil berjalan. Kevin segera berjalan mendahului sonya lalu menghadang sonya dengan menelangkupkan kedua tangannya di atas perut.
"Lo punya pacar sekarang? Siapa?" Tanya kevin dan sonya hanya diam mentap wajah seseorang yang menatapnya dari tadi. "Lo gak sama sammuel kan?"
"Apa sih lo, bukan itu" ucap sonya
"Apaan?" Tanya kevin dan sonya tak kunjung menjawab. Kevin memajukan langkahnya lalu memeluk sonya erat "sebelum orang lain ngelarang gue meluk lo, meskipun itu pacar lo gue nggak peduli gue bakal peluk lo" ucap kevin.
Sonya mencoba melepaskan pelukan itu tapi kevin memeluknya terlalu kuat. "Vin, vin gue gabisa nafas" ucap sonya dan kevin mulai merenggangkan pelukannya dan sonya mendorong tubuh kevin agar lepas dari pelukannya.
"Bukan itu, tapi alasan gue dia" sonya menatap lurus wanita di depan sana yang sedang menatapnya. Kemudia kevin mencari-cari arah tatapan sonya dan menemukan bella disana.
"Bella? Kenapa?" Ucap kevin
"Dia pacar lo, perasaannya pasti sedih lihat kelakuan pacarnya kayak gini, dia ingin marah tapi dia takut lo bakal jauhin dia, dia juga berhak marah ke gue, dia gak salah" ucap sonya.
"Bella marahin lo?" Tanya kevin
"Bisa nggak sih lo jangan mikirin gue? Pikirin cewek lo vin. Harusnya lo tanya apa bella cemburu ke gue? Bukan malah lo bilang bella marahin lo. Pacar lo tuh siapa sih vin?" tanya sonya
"Dia nggak seharusnya marah sama lo son, apa salah lo sampe dia marahin lo" ucap kevin
"VIN STOPP, gue udah bilang jangan pikirin gue, pikirin perasaan bella. Gimana setiap dia lihat lo peluk gue, gimana perasaannya ketika tau lo selalu ngomongin gue saat lo jalan sama bella, gimana perasaanya bella ketika lo lebih mikirin perasaan gue ketimbang perasaan bella, bahkan gimana perasaan bella ketika kita berangkat sekolah barengan, gimana perasaan bella ketika lo gandeng gue, gimana perasaan bella ketika lo jalan sama gue, dan gue tau gimana perasaan semua itu, menyakitkan vin" ucap sonya.
"Lo pernah ngerasain semua perasaan itu ke siapa?" Tanya kevin. Sonya terdiam sepertinya yang dibicarakan tadi salah, membuat sonya tidak bisa membuka mulut karena perasaan itu adalah perasaan ketika sonya melihat kevin bersama bella ditambah lagi kevin menjadikan bella pacarnya sungguh menyakitkan bagi sonya.
"Son siapa?" Memegang bahu sonya.
"Bukan siapa-siapa" jawab sonya lalu melenggang pergi dan kevin akan mengejarnya tapi bella dengan cepat menghadangnya.
"Apa lo mau ngejar sonya?" Tanya bella kepada kevin.
"Dia,,,, dia ini penting bel" ucap kevin
"Jadi lebih penting sonya daripada gue?"
"Bukan maksud gue, tapi gue harus kejar sonya"
"Ada apa dengan sonya sampe lo harus ngejar dia"
"Ada yang harus gue tanyain"
"Apa?"
"Gue pergi dulu" ucap kevin dan berjalan meninggalkan bella sendiri.
"KAK KENAPA SIH LO JAHAT SAMA GUE" teriak bella dan menghentikan lagkah kevin. Bella mengucapkan dengan nada tangis.
"Gue ini pacar lo, bisa nggak sih lo perhatian sedikit lebih banyak ke gue dibanding sonya? Bisa nggak sih lo habisin waktu lo lebih banyak ke gue dibanding sonya? Bisa nggak sih lo yang ngasih kabar ke gue duluan bukan gue yang harus telpon lo dulu kak?" Suara tangis bella semakin menjadi hingga bella menjatuhkan tubuhnya di lantai, namun tak sedikit pun kevin menoleh dan membalikkan badan.
"Maaf bel kalau gue nggak bisa jadi pacar yang lo inginkan, kalau lo emang ngerasa tersakiti disini lo bisa putus sama gue, kalau lo nggak merasa tersakiti sama hubungan ini, hubungan ini bisa berlanjut" ucap kevin.
Bella berdiri lalu berlari memeluk kevin dari belakang "gue nggak mau putus sama lo kak" kemudian kevin mengelus halus tangan bella. "Maaf kalau gue cemburuan" ucap bella.
Kevin hanya mengangguk lalu melepaskan pelukan bella dan pergi. Bella melihatnya yang semakin jauh. Mungkin kevin orangnya seperti itu. Lalu bella berbalik badan dan pergi ke halte karena sudah jam pulang.
Sesampainya di halte dia melihat sonya duduk sendiri di sana. Langsung saja bella menghampiri sonya.
"Kenapa lo disini? Bukannya lo udah pulang duluan?" Ucap bella
"Oh tadi gue mampir sebentar" jawab sonya.
"Lo coba sembunyi kan biar kevin gak nemuin lo?"
"Hm?" Ucap sonya ketahuan
"Kenapa sih son lo dapetin semuanya, kevin, sam, marcel dan ketua osis itu?" Ucap bella
"Apa maksud lo gue dapetin semuanya? Lo ngukur yang lo milikin berdasarkan cowok bel? Oke gue tau gimana sifat asli lo sekarang. Yang ada itu lo yang dapetin semuanya bel, lo udah jadi pacar kevin, lo pinter, keluarga lo harmonis, tiap hari ada yang nanyain apa aja yang lo lakuin hari ini, lo ada yang marahin, lo punya sahabat yang selalu dukung lo. Dan lo masih kurang? Lo liat dari gue apanya, sekarang gue sendirian bel benar-benar sendiri, gue bisa aja dapetin semuanya kalau gue mau, tapi gue nggak mau karena gue nggak mau kayak lo. Gue tau sebenernya kebusukan selama ini yang lo lakuin sama fira, tapi gue diem karena gue nggak mau banyak orang yang sedih karena ini" ucap sonya lalu beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke taxi yang dipesannya tadi.
Bella menatap sonya dengan banayak pertanyaan dan ketakutan. Kemudian 3 wanita datang dengan gayanya. "Oh jadi selama ini yang pasang-pasang poster dan foto gak jelas itu lo dan fira, gue gasabar bongkar kebusukan lo berdua, karena jujur ya udah gatel mulut gue" ucap gina dan teman wanita di samping kanan kirinya hanya tersenyum.
Bella beranjak dari duduknya. "Bukannya lo kak gin yang lakuin itu, pake ngelimpahin kesalahan ke orang lain lagi" ucap bella sinis.
"Eh munafik, berani ya lo sama gina" jawab teman gina.
"Gue kira lo polos dulu, sekarang makin ngelunjak ya lo semenjak jadi pacar kevin" ucap teman lainnya.
"Tunggu besok ya bel" gina tersenyum "yuk guys" ucap gina mengajak teman lainnya pergi.
Bella menggigit bibir bawahnya lalu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang dan masuk ke taxi.
Maaf baru update, makasih ya sudah membaca jangan lupa vote dan komentari.
Tunggu chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] RANK #44INTEENFICTION on 14 jan 2018 Sonya dan kevin adalah dua orang sahabat yang saling melindungi satu sama lain. Kevin agaknya terlalu bersikap protektif kepada sonya hingga sonya merasa kevin memiliki perasaan yang lebih dari seoran...