60

13.3K 737 123
                                    


Kevin berdiri di depan rumahnya sendirian sambil menghadap ke arah rumah sonya. Kemudian ia mengangkat tangan kirimya melihat saat ini pukul berapa, dan sekarang pukul 7 malam. Kevin mulai berpikir ia masuk rumah sonya saja atau kembali ke dalam rumah. Saat ia melangkah ke depan tepat dengan sonya yang berjalan ke luar rumah. Sonya menatap kevin sebentar lalu berjalan menuju mobilnya.

"Sonya" panggil kevin dan membuat sonya berhenti

"Buat lo, maaf gue telat" kevin menyodorkan kotak kado di tangannya

Sonya tidak memperdulikan kevin dan melangkah lagi. Kevin menahan tangan sonya kemudian menaruh kotak kado itu di tangan sonya. Tanpa dilihat sedikitpun oleh sonya, sonya langsung membuangnya ke sembarang tempat kemudian masuk ke mobilnya dan mobil itu melaju pergi.

"Lo mau kemana?" Teriak kevin tapi sonya tidak peduli dan terus melajukan mobilnya semakin kencang.

Kevin cukup frustasi dengan tingkah sonya terhadapnya barusan. Kevin merasa sonya sudah sangat benci padanya. Kemudian ponsel kevin berbunyi sebuah video masuk. Kevin melihat video itu dan buru-buru masuk mobil lalu pergi.

Tak lama kemudian kevin sampai di depan rumah seseorang kemudian ia keluar dari dalam mobil dan berdiri di depan mobilnya kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

-

Sudah dari tadi sammuel menghubungi sonya tapi tak satupun panggilan darinya diterima sonya. Sammuel saat ini berada di depan rumah sonya tapi tadi prmbantunya mengatakan bahwa sonya baru saja pergi. Memang benar karena mobilnya tidak nampak. Sammuel mulai khawatir kemana sonya pergi. Tak lama saat sammuel berfikir kemana sonya pergi ponselnya berbunyi ada panggilan masuk dari rizal.

"Halo zal!" Ucapnya

"Gue lihat sonya sendirian di sekolah malem-malem begini" ucap rizal

"Sekolah? Ngapain?" Tanya sammuel

"Dia di lapangan basket main basket, gue gak sengaja lihat pas gue ke sekolah mau ngambil barang gue ketinggalan" jawab rizal

"Lo masih di sekolahkan sekarang?"

"Iya masih" jawab rizal

"Ok lo tunggu disana dulu sampai gue datang" ucap sammuel tanpa meminta jawaban dari rizal ia memutus panggilan itu.

15 menit kemudian sammuel sampai sekolah melihat rizal dan menghampiri sahabatnya itu yang dari tadi menatap sonya.

"Gue lihat sonya seperti orang depresi" ucap rizal yang menyadari kedatangan sammuel.

Sammuel menatap rizal dengan wajah penuh tanya

"Dari tadi dia main sengaja ngeluarin keringet banyak biar gak keliatan kalau sebenernya dia nangis, terus teriak-teriak gak jelas" ucap rizal lagi.

"Teriak? Teriak apa?" Tanya sammuel

"Kata dia, dia benci sama semua orang termasuk lo, terus dia tanya kenapa dia harus sendirian, padahal dia takut kalau sendirian dan harus pura-pura dia bisa sendiri" jawab rizal "gue kasian sama sonya, mungkin kalau gue udah bunuh diri" tambah rizal

"Mungkin sonya begini karena gue" ucap sammuel

"Lo? Tapi sonya banyak banget nyebut kalau dia benci kevin" ucap rizal

"Harusnya gue bisa jadi satu-satunya orang yang percaya sonya, tapi semua rusak karena kejadian bella kemarin, mungkin sonya bisa bertahan karena masih ada gue tapi sekarang dia ngerasa sendiri, gue pikir sonya percaya gue kalau gue sudah percaya sama dia karena kemaren dia traktir gue tapibternyata salah" ucap sammuel

Rapuh [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang