Chapter 42

12.6K 486 8
                                    


"Apa maksud sammuel bicara itu ke gue?" Ucap sonya sambil mondar-mandir dan mengulanginya beberapa kali di kamarnya. "Kenapa juga gue kepikiran" masih berjalan sambil memegangi ponselnya "hahahah enggak-enggak dia kan cuma bercandaan doang kenapa juga gue pikirin" kemudian melihat jam di layar ponselnya menunjukkan pukul 9 malam.

"Astaga, kevin" sejenak berpikir "wait, dia sekarang masih di pesawat kayaknya" masih berbicara dengan dirinya sendiri lalu ponselnya berbunyi. Seperti kebetulan nama kevin yang muncul di layar itu. Segera sonya menjawab panggilan kevin.

"Hallo son"

"Iya hai vin"

"Son sorry, sorry banget lo pasti gak ketemu gue tadi pagi. Maaf lagi-lagi gue ninggal lo, andaikan tadi gue nunggu lo dikit lagi kita pasti bisa ketemu tapi gue keburu masuk" ucap kevin.

Sonya diam mendengar hal itu, itu bukan salah kevin tapi salahnya.

"Lo tadi pagi pasti nyari gue, maaf udah buat lo nyari" ucap kevin lagi

"Vin"

"Hm"

"Lo dimana?"

"Gue masih transit"

"Oh"

"Lo dimana?"

"Gue di rumah"

"Kalau udah sampe gue kabarin lo"

"Gaperlu vin, sambungan internasional kan mahal lo gak sayang apa sama duit lo"

"Tapi kan gue sayang sama lo"

"Hah? Lo ngomong apa barusan?"

"Eh hhahaha maksud gue, kan lo sahabat kesayangan gue"

"Oh iya sahabat ya vin"

"He em"

"Vin gue mau jujur sama lo"

"Apa?"

"Tapi lo dengerin dulu jangan marah"

"Soal apa?"

"Lo janji dulu sama gue"

"Iya"

"Oke" sonya menarik nafas panjangnya

"Ada apa?"

"Gue tadi pagi udah sempet nyampe bandara lalu gue keluar lagi pergi ke rumah sakit karena sammuel masuk rumah sakit jadi gue gabisa nemuin lo" ucap sonya dengan lancar dan cepat

Kevin terdiam mendengar seluruh ucapan sonya.

"Vin?" Sonya penasaran dengan kevin yang tidak meresponnya "maafin gue, jadi yang salah gue bukan lo, gue minta maaf"

"Oh"

"Lo pasti marah kan sama gue? Gue emang salah maafin gue, soal ucapan gue yang kemaren gue emang gabisa benci kalian berdua, kemaren gue emang lagi emosi banget, maaf"

"Gue tutup dulu, udah mau masuk pesawat"

Tut,tut,tut sambungan itu diputus kevin sepihak tanpa meminta persetujuan dari sonya. Pikiran sonya sudah kemana-mana, memikirkan tentang kevin yang pasti marah padanya. Andaikan sonya tidak bicara hal itu, andai bisa ditunda sampai kevin di indonesia. Sonya berjalan ke tempat tidurnya duduk di atas tempat tidur dan bersandar dengan bantal. Kemudian ponselnya berbunyi sonya sangat berharap itu kevin.

"Hallo son"

"Oh sam"

"Kenapa gue ganggu lo? Apa lo mau tidur? Kalau iya gue matiin sekarang"

Rapuh [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang