53

12.3K 661 135
                                    


Jam istirahat di ruangan pak bandi. Telah duduk sonya dan gina bersebelahan. Disebrang sudah ada fira dan bella yang sedari tadi menatap sonya. Pak bandi duduk di tengah agak ke samping sehingga posisi mereka membentuk persegi tanpa sisi seberang pak bandi. Pak bandi mempersilahkan gina untuk bicara mengenai apa saja yang akan dilaporkannya termasuk perbuatan bella yang menjadi sutradara dibalik kejadian yang mempermalukan sonya. Yang pertama gina menceritakan bahwa yang menyebarkan poster tentang sonya seorang pembunuh yang memenuhi tembok sekolah ini pelakunya tidak lain adalah bella. Otomatis penyebar foto hoax sonya juga bella. Sesaat setelah gina berhenti bicara kevin sudah ada di dalam ruangan itu ketika gina berbicara di kalimat akhirnya. Kevin menyeret tempat duduk dan mengarah ke bella dan fira. Bella yang mulai geram mengankat tangannya untuk melakukan pembelaan.

"Pak saya tidak bisa dituduh begitu saja tanpa ada bukti" ucap bella

"Gina apa bukti yang kamu punya?" Tanya pak bandi

"Mungkin saya tidak ada bukti yang bisa saya bawa sekarang pak tapi saya akan cari semua itu" ucap gina

"Harusnya lo cari bukti dulu sebelum nuduh orang" ucap kevin

"Selain gue ada orang yang tau masalah ini" ucap gina

"Siapa? Lo mudah aja percaya orang gin?" Ucap bella

"Gin lo udah fitnah bella dan fira" ucap kevin.

Lalu fira berdiri dari tempat duduknya "gak penting banget" akan melangkah tapi sonya berdiri mengarahkan tubuhnya menghadap pak bandi tapi masih di tempat.

"Pak, saya punya bukti kalau yang dibicarakan gina adalah benar" ucap sonya

"Son lo apaan" ucap kevin

Sonya mengangkat tangan menyuruh kevin diam "lo jangan ikut campur vin" ucap sonya "dan lo" menunjuk fira "kalau lo bukan pengecut lo jangan pergi" ucapan sonya membuat fira duduk kembali dan suasana di sana hening.

"Saya denger dari telinga saya sendiri kalau yang sebar poster tentang saya adalah fira dan bella, saya mendengar kalimat itu dari mulut fira sendiri yang menyuruh bella tetap tenang karena bella terbayang-bayang akan kesalahan yang dilakukannya, saya mendengar itu semua di kelas bella ketika saya lewat saat kelas itu tersisa bella dan fira saja" ucap sonya ke pak bandi.

"Kapam?" Tanya pak bandi

"Sekitar satu bulan yang lu pak" ucap sonya

"Lalu kenapa kamu tidak langsung melapor sesaat kamu mengetahui itu?" Tanya pak bandi lagi

"Karena,,,, karena,,,,"

"Karena apa son?" Tanya kevin agar sonya cepat menjawab

"Karena saya tidak mau sahabat saya yang dulu kecewa, saya tidak mau kalau sahabat saya yang dulu sedih, saya tidak mau sahabat saya yang dulu menjauhi saya dan lebih memilih percaya sama orang lain" ucap sonya tegar lalu gina menggandeng tangan sonya. Kevin semakin tertunduk mendengr perkataan sonya dan tak mampu menatap sonya lagi.

Bella langsung berdiri dari duduknya "pak saya tidak pernah sedikit pun mengatakan hal itu bahkan saya tidak mengetahui masalah poster-poster itu" ucap bella

"Pak kalau tidak ada bukti bukannya fitnah pak? Terus buat apa kita kumpul disini?" Ucap fira yang akan melenggang pergi

"Pak, sebenarnya yang mendorong gina dari belakang hingga gina terjatuh dan harus masuk rumah sakit adalah bella"

"Sonnnn" ucap kevin

"Bella mengira kalau gina lagi bertengkar sama saya bella berniat menolong saya mungkin hingga ia berpikiran mendorong gina hingga jatuh"

"Son cukup" ucap kevin

"Setelah semua orang pergi hanya ada bella dan saya di tempat kejadian itu, bella meminta saya untuk tidak bicara kepada siapapun tentang semua ini, secara tidak langsung bella menginginkan saya yang mengakui perbuatannya" ucap sonya sedangkan tangan kevin sudah mengepal lalu datang sammuel yang tidak sengaja lewat.

"Saya tidak tahu apa yang sebaiknya saya lakukan, saat itu saya tidak menemukan jawaban terbaik hingga saya memilih diam, dia (sambil menunjuk bella) menceritakan semua karangan skenarionya tanpa rasa bersalah sekalipun, dan bisa-bisanya pak bandi memutuskan kalau saya lah yang bersalah dalam hal itu tanpa keterangan dari saya"

"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan dari saya?"

"Jawabannya sama pak, Kalau saya mengatakan yang sejujurnya sahabat saya yang dulu akan kecewa, sahabat saya yang dulu mungkin tidak mempercayai saya, sahabat saya yang dulu akan membenci saya, dan itu sangat menyakitkan tapi sekarang saya tidak peduli pak" ucap sonya

"Saya telah menerima hukuman yang semestinya bukan untuk saya, saya tidak ingin pak bandi juga menghukum bella tapi percayalah sebenarnya saya tidak ingin memperpanjang masalah ini dan saya ingin kalian tahu kalau yang sudah mendorong gina adalah bella, yang memasang poster saya adalah bella dan fira, tapi saya tidak tahu siapa yang memasang foto saya dan saya juga tidak ingin tahu" sambil menatap fira yang sudah tidak bisa mengontrol perilakunya "entah kalian percaya atau tidak" sonya langsung beranjak pergi.

"Son,,," panggil gina dengan harapan sonya tidak pergi tapi dihiraukan sonya "setelah lo minta sonya mengakui perbuatan lo, lo juga masang poster itu bel? Sebusuk-busuknya gue lo ternyata lebih busuk bel" ucap gina yang kemudian juga pergi.

Bella memegang tangan kevin kemudian menggelengkan kepala. Kevin melepaskan tangan bella lalu pergi mengejar sonya. Dan ya kevin melihat sonya di depan matanya yang sedang berjalan kevin mempercepat larinya hingga beriringan dengan sonya.

"Son, asal lo tahu gue nggak percaya sama lo" ucap kevin yang di hiraukan sonya yang terus berjalan, sonya seolah sudah menutup telinga rapat-rapat.

"Gue lebih percaya cewek gue" ucap kevin

"Denger gue, gue saat ini benci sama lo" ucap kevin membuat langkah sonya berhenti lalu menghadapa kevin

"Dan gue nggak peduli, terserah lo" ucap sonya yang kemudian berjalan lagi menunggalkan kevin yang bersiri sendiri.

"Bagus, bagus lah" ucap kevin sambil tertawa sedikit yang semakin lama tawanya semakin menghilang entah apa yang ada di pikirannya.

Pak bandi sudah mempersilahkan semuanya bubar karena pihak terkait yakni sonya sudah tidak ingin memperpanjang masalah ini. Bella sudah dari tadi keluar mengejar kevin tersisa sammuel dan fira yang kemudian keluar dari ruangan pak bandi.

"Kenapa lo gangguin sonya?" Tanya sammuel

"Kok lo nuduh gue?" Ucap fira

"Gue peringatin sekali lagi, jangan ganggu sonya, sudah cukup fir" ucap sammuel yang kemudian berjalan lebih depan sedikit dibanding fira.

"Kak lo beneran suka sama sonya?" Tanya fira membuat sammuel berhenti lalu berbalik badan dan menjawab iya.

"Kenapa? Kenapa bukan gue?"

Sammuel akan melangkah lagi namun fira berbicara lagi "apanya sih yang lo lihat dari sonya? Lo lihat dia saat kita di villa lebih dari di foto itu dia deketin semua cowok, buka mata lo" ucap fira

Sammuel mendekat ke arah fira "apa lo yang buat foto itu?"

"Kalau iya kenapa? Gue kesel kenapa semua orang termasuk lo harus care sama dia? Apasih hebatnya dia" ucap fira

"Luar biasa, gue tau sekarang lo gimana" ucap sammmuel

Fira menutup mulutnya yang salah berbicara. Kemudian melihat sammuel yang pergi. Ia semakin takut semua orang di sekolah ini akan membencinya. Tapi kemudian ia berdikir sammuel bukan seorang pengadu mungkin sammuel tidak akan membicarakan masalah itu pada siapapun mengingat sammuel selama ini baik dengan fira. Meski sebenarnya dari luar terlihat kasar tapi selama ini sammuel sangat baik pada fira. Mengingat hal itu membuat fira yakin kalau sammuel masih menyimpan perasaan kepada fira walau sampai sekarang masih ditutupi.

MAKASIH SUDAH MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARI

TUNGGU NEXT CHAPT

Rapuh [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang