Geng laki-laki tampan itu kini sedang berkumpul di dalam kelas 12 IPA 1. Ya saat ini adalah jam istirahat kedua. Dimas, adit dan marcel dibuat kaget dengan kedatangan kevin yang baru saja jadi topik pembicaraan mereka."Lo darimana aja?" Tanya adit
Kevin duduk dengan raut wajah yang emosi. Kemudian menyandarkan punggungnya di tembok. Mencoba meredakan emosinya tapi tidak berhasil.
"Ditt,,,, gue udah bilang dia dari rumah sakit" ucap dimas kesal dari tadi dimas sudah bercerita panjang lebar sepertinya adit tidak mendengarkannya.
"Lo kenapa? Kecelakaan? Jatuh atau apa?" Tanya adit lagi
Dimas menarik kepala adit kemudian menutup mulutnya agar tidak terus bertanya. Adit memukul-mukul tangan yang menutup mulutnya."Lo kenapa vin?" Tanya marcel penasaran dengan kevin yang sepertinya dipenuhi emosi di dalam dirinya.
"Gue nggak bisa diem gini, gue harus lakuin sesuatu" tangan kevin menggenggam kuat ia sudah berada di titik puncak kemarahannya.
"Sesuatu apa maksud lo? Ada apa?" Tanya marcel lagi
"Sonya, sonya yang nyelakain gina" jawab kevin
"Itu nggak mungkin, lo temen sonya dari kecil lo harusnya tau dia, sonya bukan orang seperti itu" jawab marcel
"Gue rasa marcel bener" saut dimas ikutan.
"Dia udah ngaku di ruang BK, kurang bukti apa lagi" kevin beranjak dari tempat duduk lalu pergi dengan kemarahan.
"Vin, vin lo mau kemana?" Tanya marcel kemudian iku pergi menyusul kevin. Dimas yang tangannya masih membungkam adit langsung melepaskan dan mengikuti marcel dan kevin pergi. Adit yang barusaja dilepaskan oleh dimas pun legah karena dari tadi ia kesusahan nafas karena tangan dimas menutup hidungnya. Setelah sadar marcel, kevin dan dimas pergi ia pun ikut pergi menyusul sahabatnya itu.
"Vin lo mau kemana? Tenang dulu" ucap marcel sambil terus berjalan mengejar kevin yang sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Marcel melihat sekeliling ia menuju kelas 12 IPS dan marcel tau jawabannya. Marcel mempercepat langkahnya yang kemudian menahan tangan kevin.
"Vin, dengerin gue dulu. Tindakan lo ini nunjukin kalau lo yakin bahwa sonya yang nyelakain gina padahal lo tau sendiri sonya paling nggak bisa nyakitin fisik orang" ucap marcel. Kemudian datang dimas dan adit.
"Bukti udah cukup kuat pertama dia sudah mengakui perbuatannya kedua yang ada di lokasi dia dan bella. Gina nggak mungkin jatuhin diri sendiri, bella dan bella itu nggak mungkin dan gue yakin sonya terpengaruh sifat buruk sammuel, dan yang paling penting gue tahu bella"
"Tapi lo lebih tau sonya" jawab marcel cepat kevin terdiam.
"Jadi lo lebih percaya apa yang lo lihat lo dengar? Bukan kata hati lo?" Marcel diam sejenak begitu dengan kevin "Dengan lo begini lo bakal nyakitin hati sonya" kevin mulai terpengaruh dengan ucapan marcel tapi kemudian ia mengingat lagi pengakuan sonya."Jadi lo nuduh bella yang lakuin ini?"
"Bukan, bukan gitu maksud gue" jawab marcel
Kevin melepaskan tangan marcel yang menahannya lalu melanjutkan jalannya dan pergi. Marcel, dimas dan adit hanya berdiri diam. Ia tahu bagaimana watak sahabatnya itu. Kalau dia punya keinginan keras dia akan sulit untuk dihentikan.
Kevin memasuki kelas sammuel ia langsung saja menuju bangku sammuel dimana ia duduk. Kevin mencengkram kerah dari seragam sammuel sontak sammuel berdiri. Teman-teman kelas sammuel yang menyaksikan itu langsung berdiri menatap kevin tajam.
"Lo apain sonya?"
"Maksud lo?"
"Semenjak lo deket sama dia, sikap sonya jadi buruk karena lo yang bawa pengaruh buruk ke hidup sonya"
"Maksud buruk apa malsud lo? Gue nggak ngerti"
"Sonya yang udah nyelakain gina"
"Percuma lo jenius tapi otak lo gak pernah lo pake"
Tonjokan pertama dari kevin melayang ke pipi kiri sammuel.
"Lo udah nuduh sahabat lo sendiri, pecundang"
Pukulan kedua dilayangkan kevin lagi ke arah yang sama dimana pukulan pertama dilayangkan. Sammuel tidak membalas dia tetap bicara.
"Terakhir lo bukan orang yang tepat buat sonya lo terlalu buruk jadi sahabatnya"
Tonjokan ketiga diberikan kevin lagi. Dan ternyata sonya dari tadi melihat semua dari tonjokan kedua kevin. Sonya tanpa berpikir lagi berjalan menuju kevin dan sammuel berada.
"Lo ngapain lepasin" sonya menarik tangan kevin yang mencengkeram seragam sammuel.
"Diam son lo jangan ikut campur. Lo begini karna dia" ucap kevin tanpa memandang sonya sama sekali.
"Udah gue bilang nggak ada hubungannya sama sammuel. Lo kalau marah, marah ke gue, gue emang sal-"
"Gue percaya bukan lo" saut sammuel padahal sonya belum menyelesaikan ucapannya.
Sonya diam sedangkan kevin semakin mencengkeram kuat.
"Terakhir gue ingetin ke lo, jangan deketin sonya kalau lo masih pengen hidup" ancam kevin
"Gue nggak mau" jawab sammuel santai.
Kevin sudah mengangkat tangan kanannya akan melayangkan pukulan kepada sammuel. Tapi sonya menahannya.
"Jangan pukul dia, pergi" ucap sonya yang membuat kevin kaget. Baru pertama kalinya sonya bersikap begini kepadanya. Sikap sonya terlalu menyakitkan bagi kevin. Tanpa menunggu lebih lama lagi kevin beranjak dari tempat itu dengan kemarahan. Sonya menyadarinya. Sonya berlari menyusul kevin "kevin, vin tunggu" tapi kevin mempercepat langkahnya hingga membawa sonya yang mengkutinya ke rooftop sekolah.
"Lo pergi aja" ucap kevin yang menyadari sonya ada di belakangnya.
"Kevin plis, bukan maksud gue ck" sonya merasa permasalahan bertambah besar karena barusan ia kasar kepada kevin "bukan maksud gue tadi, gue minta maaf"
Kevin hanya diam. "Lo berubah" ucap kevin.
"Jangan bicara gitu, hati gue sakit" sonya berjalan ke depan semakin dekat dengan kevin. Sonya memeluk kevin dari belakang, melingkarkan tangannya di perut kevin.
"Maafin gue, gue tau lo seperti itu karna khawatir sama gue, tapi gue harap lo ngerti gue nyuruh lo pergi barusan karena gue nggak mau lo dihukum lagi" ucap sonya
"Gue lebih baik dihukum daripada denger lo ngomong gitu" jawab kevin
"Yaudah gue minta maaf" sonya kesal dan melepaskan pelukannya. Sonya melangkahkan kakinya berniat pergi tapi tangannya ditarik kevin dan tubuhnya jatuh di pelukan kevin. Ya kini kevin memeluk sonya erat mengelus halur rambutnya. Sonya meletakkan kepalanya di dada bidang kevin sungguh ini membuatnya nyaman dan berdebar. Perasaan itu masih ada.
Makasih sudah membaca, jangan lupa komen dan vote ya ⭐️⭐️⭐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] RANK #44INTEENFICTION on 14 jan 2018 Sonya dan kevin adalah dua orang sahabat yang saling melindungi satu sama lain. Kevin agaknya terlalu bersikap protektif kepada sonya hingga sonya merasa kevin memiliki perasaan yang lebih dari seoran...