Chapter 41

12.7K 479 8
                                    


"Sam bilang sama gue lo sakit apa? Hm? Karena rokok itu? Jadi karena gue lo jadi kayak gini? Lo bisa nggak sih bedain yang baik dan yang buruk buat lo sendiri? Lo tuh-" sonya menghentikan pembicaraanya ketika telunjuk samuel menempel tepat di bibirnya.

Sammuel menempelkan jari telunjukknya di bibir sonya "ssstttt,,,,,,berisik, ngomong lagi gue cium"

"Hah? Lo ngomong apa isssshhhhhh mesum banget otak lo" sambil memukuli tubuh sammuel dengan tangannya yang membuat sammuel menghindar walau tidak bisa jauh dari tempat tidur karena jarum infus itu masih menempel ditangannya. Sonya terus memukuli sammuel hingga kakinya terpeleset dan jatuh di pelukan sammuel. Kedua tangan sonya melingkar di leher sammuel. Mereka saling menatap dan sejenak tidak berpindah posisi. Sampai suara pintu itu terbuka. Sonya langsung bangun dari posisinya dan kembali ke posisi sebelumnya, berdiri tegak.

"Gue ganggu kalian?"

"Enggak" mereka sammuel dan sonya menjawab secara bersamaan.

Fira berjalan mendekat ke arah sammuel. Menaruh sebuket bunga di meja. "Gue kesini buat jenguk lo kak, kata rizal lo sakit dan gue sampe disini gak sengajak liat kalian-"

"Eh itu tadi gue jatuh fir bukan apa-apa hehheheh" jawab sonya

"Kalau ada apa-apa juga gak papa" Jawab sammuel sambil tersenyum menggoda kepada sonya.

"Hahaa enggak, enggak ada apa-apa dia suka ngaco emang" tangan sonya mengarah ke tangan sammuel lalu mencubitnya keras.

"Awwwww,,,,," teriak sammuel kesakitan. Dan sonya hanya tersenyum menunjukkan sederetan giginya.

"Gimana gue mau sembuh, gue sakit dan gue disiksa begini"

"Kak son gak pulang?" Ucap fira "itu pakaiannya masih kayak gitu, lo habis bangun tidur kan? Dan lo belum mandi juga?" Ucapnya dengan muka seperti ngeri mendengar yang barusan dikatakan.

"Oh-iya sorry-sorry gue pulang" sonya mengambil ponselnya di meja lalu akan melangkahkan kaki dan tangan sammuel segera menggapai tangan sonya. Membuat sonya membalikkan badannya. Sammuel menarik tubuh sonya mendekat. Sammuel menutup resleting jaket sonya dan merapikan rambut sonya. "Gue nggak mau orang lain lihat lo dalam keadaan begini, karena biar gue aja yang lihat, lo cantik kalau bangun tidur" sammuel menampilkan sederetan giginya dan sudut bibirnya terangkat ke atas. "Ati-ati"

Sonya hanya menganggukkan kepala lalu melangkah pergi dengan cepat. Sampai di luar pintu sonya bisa bernafas legah karena didalam sana sonya menahan nafasnya.

"Son kenapa lo? Habis lari-lari?" Tanya rizal yang akan masuh ke ruangan sammuel.

Sonya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu melangkah pergi.

Di dalam ruangan itu fira sudh mulai mengawali pembicaraan "kak, apa lo suka sama sonya?"

"Kenapa?"

"Apa lo masih nggak mau nerima gue? Kurangnya gue apa?"

"Oyy zal" sammuel memanggil rizal yang baru kembali. Tergambar kekecewaan di raut muka fira dengan sikap sammuel yang mengacuhkannya.

"Fira, sejak kapan disini?" Tanya rizal

Fira tidak ingin menjawab pertanyaan rizal yang ia inginkan hanya jawaban dari sammuel.

"Fir udah sarapan belum? Kalau belum bisa gue anter ke kantin"

"Nah bener tuh rizal, sarapan penting buat kesehatan lo" ucap sam

Rapuh [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang