Tangan kevin masih menggandeng tangan sonya sambil berjalan entah kemana dan sonya hanya nurut saja dengan pandangan kosong. Kakinya terus melangkah hingga sadar jalan sudah tidak lagi datar ia tersandung anak tangga dan membangunkannya dari lamunan."Lo nggak papa?" Tanya kevin dan sonya hanya menggeleng "lo ngelamun"
Sonya memperhatikan sekitar melihat keberadaannya sekarang dengan kevin. "Kok kesini? Ngapain? Kan harusnya ke uks"
"Tar sammuel bisa nemuin lo gue nggak mau, pasti sekarang sammuel cari-cari lo" ucap kevin. Mereka sekarang berada di tangga belakang sekolah.
"Tapi luka lo vin"
Tangan kevin mendekat ke wajah sonya melihat bekas merah di pipi sonya. Menyentuhnya dengan halus dan hati-hati. "Sakit son?" Sonya menggeleng pelan "tapi gue nggak tau gimana cara ngilangin sakitnya" ucap kevin.
Tangan sonya mengambil tangan kevin di pipinya kemudian memberikan beberapa hansaplast di atas tangannya. Lalu mengeluarkan tisu membersihkan darah-darah di wajah kevin. Setelah bersih luka itu diberi hansaplast dan menempelkan 3 buah di wajah kevin. Kevin hanya diam memperhatikan sonya yang merawat lukanya.
"Tuh kan son lo lihat sendiri akibat deket sama sam" ucap kevin kemudian berkata lagi "enggak-enggak ini salah gue ngizinin lo deket dia"
Sonya hanya diam saja tidak ada rencana berdebat dengan kevin. Dan ia langsung duduk di anak tanggan begitu juga kevin duduk di sebelah sonya.
"Kenapa juga sammuel pake nembak lo segala gue heran sama dia, bilang sayang ke lo tapi kelakuan sama ucapan gak sinkron" ucap kevin marah-marah sendiri dan sonya menyandarkan kepalanya di bahu kevin. Sejenak kevin melihat sonya matanya terpejam, kali ini sonya tertidur. Kevin berusaha tidak banyak bergerak agar sonya tidak terbangun. Gadis ini emang susah ditebak kadang bilang benci, sebel, pergi, kadanh juga manis. Kevin tersenyum sendiri mengingat kelakuan sonya padanya selama ini.
Sekitar 20 menit kemudian sonya terbangun. "Vin gue ketiduran ya? Sekarang jam berapa?" Tanya sonya pada kevin
"Jam setengah 9" jawab kevin.
"Kita gak kelas dong, yha gimana ini, vin sorry, yaudah ayo" ucap sonya lalu beranjak dari duduknya dan menarik tangan kevin.
Sonya menarik tangan kevin dan kevin menarik tangan sonya balik hingga ia terduduk kembali di tangga sebelahnya. Tangan kevin menaruh kepala sonya lagi di pundaknya.
"Kalau lo mau tidur tidur lagi aja nggakpapa" ucap kevin dan sonya malah bingung dengan kelakuan sahabatnya itu. Sonya akan mengangkat kepalanya tapi dengan cepat kevin menaruh lagi kepala sonya di pundaknya.
-
Di kelas
"Oh ibu sampai lupa menyampaikan selamat kepada kevin dan juga bella karena sudah membawa nama harum sekolah kita dan menjuarai peringkat 3 olimpiade matematika tingkat internasional di jerman" ucap guru matematika di kelas 12 IPA 1 yang merupakan kelas kevin. Semua teman sekelasnya bertepuk tangan.
"Iya kevin silahkan maju ke depan untuk menceritakan pengalaman kamu kepada teman-temanmu" ucap ibu itu lagi hingga menunggu beberapa detik tidak ada batang hidung kevin juga.
"Dimana kevin?"
Sahabat-sahabat kevin saling menyenggol mereka tidak mau menjawab pertanyaan bu guru karena ibu ini agak kelainan menurut mereka karena sukanya marah-marah.
"Dim lo aja yang jawab" ucap marcel kepada dimas.
"Kok gue lo aja lah" ucapnya balik.
"Marcel dimana kevin?" Tanya ibu guru kepada marcel karena teman sebangku kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETED]
Fiksi Remaja[COMPLETED] RANK #44INTEENFICTION on 14 jan 2018 Sonya dan kevin adalah dua orang sahabat yang saling melindungi satu sama lain. Kevin agaknya terlalu bersikap protektif kepada sonya hingga sonya merasa kevin memiliki perasaan yang lebih dari seoran...