Ada yang mau beli BROTHER VERSI TAMAT?
E-book/pdf transfer 👉 30.000
Pulsa👉35.000
Minat? DM wattpad saya dulu, baru transfer
Versi cetak 👉 69.000
Minat? Ke bukalapak atau tokopedia.
Cara searchnya: Novel Brother
Covernya yang ada di mumed"Abang kenapa?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut cewek itu membuat kedua orangtuanya menoleh pada Prilly yang hanya menatap heran ke arah tangga rumah mereka. Sebuah piring beisi potongan kue ada ditangan kirinya, sedangkan garpu dengan sesuap kue ada di tangan kanannya.
Kedua orang yang ditanya oleh gadis itu menelan ludah, sadar saat dimana mereka seharusnya mengatakan sebuah rahasia dengan keadaan yang baik-baik saja. Bukan keadaan tak tenang seperti sekarang ini.
Prilly menatap kedua orangtuanya. Matanya memancarkan rasa penasaran yang sudah pasti diketahui dua orang disana.
Mami dan Papi saling lirik, seolah mengode sesuatu. Kepala Mami lalu menggeleng, layaknya seseorang yang memberikan sebuah jawaban pada Papi yang hanya menghela napas panjang.
Mami lalu tersenyum menatap Prilly. "Dia lagi berantem sama pacarnya, jadi gitu ..., sensian," jawabnya pada pertanyaan Prilly barusan. Mami kemudian menarik kedua sudut bibirnya, terkekeh canggung sesaat setelah mengatakan hal barusan.Prilly hanya mengangguk sambil bergumam 'oh' disela anggukannya. Matanya kembali melirik ke arah tangga, bekas langkah kaki milik sang kakak. Menatap sayu dan kosong disaat bersamaan.
Mami dan Papi kembali saling lirik. Mereka menghela napas panjang, lalu tersenyum pedih. Sadar akan perasaan yang dimiliki Prilly saat ini.
Perasaan takkan pernah salah. Namun, takdir pedih yang harus mereka lalui lah yang menghambat.
Disaat harapan untuk keduanya datang, waktu dan takdir adalah pemeran antagonis dalam kisah cinta mereka.
Dalam keheningan yang melanda dalam ruangan itu, kedua orangtua mereka mendoakan yang terbaik untuk keduanya.
***
Beritahu Ali jika apa yang dialaminya kini memiliki jalan keluar.
Beritahu Ali, sikap apa yang harus ia tindaki dalam situasi menyakitkan seperti ini.
Beritahu Ali, apa yang harus ia lakukan saat ini.
Ali kini berada dalam sisi terlemahnya. Ia tak menemukan jalan keluar. Yang ia tahu, kini Prilly dalan tahap membenci dirinya.
Kedua orangtuanya mungkin sudah memberitahu Prilly tentang segalanya. Semua yang ada dalam masalalu mereka. Sejarah bagaimana Prilly dapat menjadi bagian dari keluarga Asgar.
Semuanya karena Ali.
Apa yang hilang dan apa yang dimiliki Prilly sekarang semua karena Ali.
Penyebab musnahnya harapan mereka untuk dapat bersatu adalah kesalahan Ali.
Dalam posisinya yang menenggelamkan wajahnya dibalik lutut, lelaki itu menghela napas panjang. Jempolnya lalu menekan tombol volume untuk mengencangkan suara speaker dikamarnya saat suara ketukan pintu terdengar. Ia memeluk kedua kakinya dengan remot yang masih ada digenggaman tangannya.
Suara pintu yang dibuka membuat Ali menoleh ke arah pintu dengan cepat. Melihat Papinya yang masuk dengan seenaknya, Ali hanya kembali menghela napas panjang dan mengalihkan pandangannya dari sang ayah.
Suara pintu yang ditutup dan pergerakan dikasurnya membuat Ali yakin bahwa Papinya kini sedang berada disampingnya.
Remot yang digenggaman Ali lalu menghilang, disusul dengan suara volume speaker yang mengecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/54713186-288-k144534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother✔
Fanfic[repost] "Gue memang egois. Jadi wajar kalo gue punya keinginan kuat buat miliki lo. Tapi, disaat kebahagiaan lo bukan buat gue, gue bisa apa?" -Prilly "Kalo gue boleh milih takdir, gue lebih baik jadi seseorang yang gak penting bagi lo. Karna gue y...