"ABANG! SI ADEK NANGIS!"
"KASIH SUSU AJA!"
"GAK BISA BIKINNYA!"
"Ck, yaelah. TUNGGU DULU!"
Laki-laki yang tadinya sedang berkutat dengan ponselnya, langsung menghentikan aktivitasnya dan memasukan ponselnya ke saku. Ia kemudian menghampiri adiknya yang ada di lantai 2. Teriakan cempreng khas cewek masih terdengar, membuat lelaki itu kembali berdecak.
Saat ada di lantai 2, lebih tepatnya kamar bayi, laki-laki itu membelalakan matanya. "Lo kenapa?" tanya laki-laki itu, kemudian menghampiri gadis mungil yang tengah menangis sesegukan. "Kenapa Prill?"
Gadis mungil itu menatap Kakaknya dengan sendu. Prilly Oktaria Asgar. Ia adalah seorang gadis mungil berumur 16 tahun, yang mempunyai sikap manja, cengeng sekaligus malas dan juga kasar. Keinginannya harus selalu di penuhi. Ia adalah anak kedua dari keluarga besar Asgar. "Bang! Lo tuh kemana aja sih?!" pekiknya kesal, kemudian mengusap pipinya yang basah. "Gue tadi manggil elo berkali-kali tapi gak di jawab!"
Laki-laki itu menghampiri Prilly dan mengusap punggung Adiknya dengan lembut. "Ya sorry, tadi gue lagi bales sms dari bebeb gue."
Prilly memukul lengan atas Kakak laki-lakinya itu. "Lo mah nyebelin! Gue lagi kesiksa gini, lo malah enak-enakan pacaran."
"Udah si, liat tuh si Angga malah makin nangis! Lo juga, ngapain ikutan nangis?"
"Lo gak liat?" tanya Prilly balik dengan wajah sangar. "Gue gak bisa bikin susu! Tangan gue panas kena air termos nih!" Prilly menunjukan lukanya sambil masih menangis segukan. "Tanggung jawab!"
"Apaan?" Laki-laki itu megerutkan alisnya dalam. "Lebay banget sih lo!" katanya, kemudian melewati Prilly dan mulai membuat susu untuk adiknya, Angga Martin Asgar. Bayi berumur 4 bulan ini adalah anak ke 3 dari keluarga besar Asgar.
"ALIANDO OKTAVA ASGAR!! GUE GAK MAU TAU! POKOKNYA, LO HARUS BELIIN GUE ICE CREAM!"
Laki-laki itu meringis sambil memegangi telinganya. Aliando Oktava Asgar. Laki-laki berumur 17 tahun, yang mempunyai sikap dewasa dan pintar di bidang akademik maupun non akademik ini adalah anak tertua keluarga besar Asgar. "Apaan sih Prill?" tanyanya sewot, "Manja banget, perasaan."
"Emang gue manja!! Pokoknya, gue mau beli ice cream sekarang juga!!" katanya, bertepatan dengan susu bayi yang selesai dibuat oleh Ali.
Ali menghampiri Adik laki-lakinya, sambil berkata pada Prilly, "Iya, iya, ntar kita beli. Oke?"
"Sip!"
Ali pun menghampiri bayi itu dan menyumpal mulut bayi tersebut dengan dot yang otomatis membuat Angga menyedot susunya.
"Udah berenti nangisnya," kata Prilly, kemudian menghampiri Ali dan merangkulnya, menatap bayi yang asik mengabiskan susunya. "Bobo yang nyenyak ya adekku sayang ..." katanya yang mendapatkan kekehan kecil dari Ali.
===Brother===
![](https://img.wattpad.com/cover/54713186-288-k144534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother✔
Fanfiction[repost] "Gue memang egois. Jadi wajar kalo gue punya keinginan kuat buat miliki lo. Tapi, disaat kebahagiaan lo bukan buat gue, gue bisa apa?" -Prilly "Kalo gue boleh milih takdir, gue lebih baik jadi seseorang yang gak penting bagi lo. Karna gue y...