Aku terpaku menatap anak laki-laki di hadapanku. Siapa anak ini? Kenapa orang seperti ini muncul?
"Hai."Aku mundur selangkah demi selangkah hingga menabrak pintu kamarku. Laki-laki dengan tinggi lebih dariku semakin mendekat. Aku meraba-raba pintu di belakangku untuk mencari knop pintu, setelah itu aku memutarnya dan segera berlari keluar kamar.
"Aaa!" Teriakku sambil berlari keluar dari rumah yang hanya dihuni olehku.
Aku takut.
|<>|
"Kenapa aku dikacangi terus?"
Anak itu berdiri di depanku lagi. Padahal aku sedang berada di kelas. Kenapa dia tidak menarik perhatian orang lain?
Aku mengabaikannya, aku tidak ingin menganggu pelajaran ini. Guru galak, bro. Anak laki-laki ini terus mencercaku dengan berbagai pertanyaan.
"Oy!"
"Kacang enak ya."
"Oke, fix. Lo ngacangi gue."
Cukup. Aku muak. Sudah beberapa hari ini dia menggangguku dan mengikutiku selama aku di sekolah. Aku benci.
Aku menulis di halaman belakang buku tulisku dan menunjukkannya pada anak laki-laki yang sedang duduk di mejaku.
Mau lo apa!?
Anak itu tersenyum, "Akhirnya lo mau ngomong walaupun cuma tulisan" katanya. "Gue cuma mau minta tolong" lanjutnya.
"Hah?" Tanyaku kaget. Orang di depanku menatapku heran, aku hanya menggeleng sambil berkata tanpa suara gak papa, setan lewat.
"Gue minta tolong buat, mempertemukan gue sama orang yang berperan penting di hidup gue" katanya sambil tersenyum, "Tapi, gue hilang ingatan. Jadi gue gak tau siapa dia."
Aku melotot sambil berdecak. Males amat bantuin lo!
|<>|
KAMU SEDANG MEMBACA
I With the Ghost {END}
Teen FictionAku tak pernah menyangka akan bertemu dengan makhluk seperti ini.