Wonho punya rencana khusus untuk adik tercintanya –Naline. Ya, hari ini gadis berdarah Korea-Jerman itu bertambah umur satu tahun. Sebenarnya semalam ibunya menghubunginya agar Wonho melakukan perayaan kecil-kecilan untuk adiknya. Wonho asal-asalan saja menjawab 'ya' sebab sudah ada planning lain untuk ini.
Wonho berencana merayakannya tepat di pergantian hari. Lantas, kebetulan sekali Jooheon juga memikirkan hal yang sama dan meminta bantuan Wonho. Jadi mereka membuat strategi berdua untuk malam nanti.
Agar tak ketahuan, Wonho meminta kerjasama dari kelima temannya yang lain. Ia bahkan meminta Sekyung, kakak perempuan satu-satunya untuk mengucapkannya lebih dulu agar semuanya terlihat normal. Pergilah Sekyung ke kamar Naline yang masih sempurna berantakan dengan kondisi Naline yang tertidur pulas. Sekyung lantas mendekati Naline yang masih terlelap lalu membisikkan kata-kata ajakan agar Naline bangun dari tidurnya.
"Selamat Ulang Tahun Naline-ku!" pekik Sekyung begitu Naline setengah sadar bangun dan pasrah saja menerima pelukan dari sang kakak yang keras. Naline mengulas senyum malas-malasan.
"Semoga diumurmu yang bertambah, adikku menjadi orang yang baik dan sayang pada kakaknya ini." Naline mengangguk dengan ekspresi masih mengantuk yang khas. Matanya setengah tertutup dan pergerakannya juga yang lamban. Sekyung lantas mengecup pipi sang adik lalu beranjak dari ranjang dan hendak meninggalkan kamarnya.
"Cepatlah bangun, kau sudah ditunggu kakak kesayanganmu di bawah." Tapi apa yang dilakukan Naline? Gadis itu hanya mengangkat jempolnya sekilas, lalu kembali membiarkan badannya jatuh terbaring di ranjangnya yang empuk. Naline masih terlalu malas unutuk pergi dari dunia kasurnya yang menagihkan.
Sebab lima belas menit tak kunjung turun, Wonho memutuskan untuk pergi ke kamar adiknya dan membuka pintu dengan keras.
"Hey! Bangun, Nalie~"
Naline hanya mengangkat tangannya dan mengacungkan jempol tanda mengerti. Melihat itu Wonho tergelitik untuk mengerjai adiknya. Dengan usilnya Wonho menarik kedua kaki sang adik dan menyeretnya untuk turun dari ranjang. Naline tentu saja meronta karena kesal.
"Bruder! Stop it now!"
"Makanya cepat bangun dan turun ke bawah. Ada yang mencarimu lewat telepon."
Buru-buru Naline mendudukkan badannya lantas mencari ponselnya. Ia kira, ada panggilan masuk dari ponselnya, tapi ternyata nihil. Bahkan ia sempat mengharapkan jika Jooheon akan mengirimnya pesan atau semacamnya. Sedang kenyataannya tak ada pemberitahuan apapun disana.
Naline lalu bergegas keluar kamar dan turun dari lantai dua. Begitu Wonho melihatnya yang masih bau bantal itu dengan malas-malasan duduk di sofa ruang tengah, ia buru-buru memberikan ponselnya pada Naline. Ternyata kakaknya sedang melakukan video call dengan... ya Tuhan, ada banyak sekali orang disana.
"Happy birthday, Naline!" Changkyun melambaikan tangannya disana. Bibirnya tersungging sempurna membuat Naline membalas senyumannya juga. Orang lain lalu mendorong Changkyun untuk menyingkir. Ah! Itu Hyungwon.
"Saengil chukkae!" Naline mengangguk dan menjawab 'ya' sembari mengumbar senyum khas bangun tidur. Lalu pososi Hyungwon berganti dengan Shownu,
"Hai Naline! Semoga di umurmu yang bertambah ini kau menjadi anak yang rajin dan pintar."