Bicara

31 5 35
                                    

Naline itu sebenarnya orang yang santai. Dia bukan orang yang terlalu memusingkan suatu masalah dan suka menanggapinya se-simple mungkin. Meskipun tidak dipungkiri juga jika gadis ini terkadang suka overthinking, tapi sejak kelulusannya dari sekolah menengah atas dia suka belajar untuk tidak terlalu memikirkan segala sesuatu berlebihan. Sebab jika sudah begitu dia bisa sakit dan itu akan sangat lama untuk sembuh, dan Naline tidak mau lagi.


Tapi, jika dia sudah ada di titik puncak toleransi dan kesabarannya, gadis ini benar-benar bisa marah. Bukan merengek, tapi benar-benar marah. Mungkin kalian sempat berpikir jika Naline adalah gadis yang tidak mudah marah. Ya memang. Hanya saja, cara marahnya berbeda dengan gadis-gadis kebanyakan. Biasanya, mereka cenderung diam jika marah. Naline? Tidak, dia punya cara sendiri untuk marah.

Hubungan mereka baik-baik saja memang. Terakhir, Jooheon sempat menemani Naline mengerjakan tugas kuliahnya sampai pemuda itu tertidur di kasurnya. Setelah itu hubungan mereka sebatas saling mengabari. Oh, satu hal yang harus kalian ketahui tentang Jooheon, dia paling tidak suka jika Naline tak memberinya kabar. Demi tuhan, dia akan mengomel panjang sekali jika Naline lupa mengirimnya pesan atau memberitahunya sesuatu terkait kesibukannya. Sedang Naline, kalian tahu sendiri. Dia tipikal gadis santai yang kadang lupa mengabari Jooheon, lebih tepatnya tidak sempat.


Sebab menurut Jooheon, itu perlu, dan Naline melakukannya. Ya, dia ikuti saja apa mau kekasihnya ini. Tiga hari pertama pesan mereka seperti biasa. Naline yang selalu memberi kabar akan memulai percakapan panjang mereka lewat chatt. Jooheon juga terlihat sangat senang dan menikmati setiap percakapan mereka terlebih jika Naline selalu berpamitan padanya. Bahkan jika ke kamar mandi, dia selalu bilang. Gemas sekali Jooheon jika mengingat itu.


Tiga hari setelahnya ada perubahan pada Jooheon yang sebenarnya kentara, tapi lagi-lagi Naline tidak sadar. Naline melakukan tugas yang semestinya dia lakukan seperti biasa. Mengabari Jooheon setiap apapun yang dilakukannya. Tapi jawaban Jooheon sungguh aneh. Dia membalasnya cepat sekali.


Joo, hari ini jadwalku penuh. Nanti kau langsung pulang saja ya, aku pulang dengan Kak Wonho.

Oke my princess

Eh Joo? Kau sudah pulang yaa?

Joo, aku ada acara radio. Mungkin pulang malam.


Oke, hati-hati ya.


Joo, kau tak ingin menjemputku?

Tidak bisa sayang. Maaf ya

Kau sibuk ya?

Sudah tidur ya?



Joo, hari ini aku ada di radio. Kalau ingin bertemu denganku ke radio saja langsung

Oke.

Kau kesini tidak?

Jooheony?

Maaf ya .Tidak bisa sekarang


Joo?

Ayo jalan-jalan.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang