Liburan (9)

58 6 51
                                    




Bicara soal kepribadian Naline dan Jooheon, sebenarnya mereka memiliki banyak kesamaan meskipun tidak dalam semua hal. Naline dan Jooheon mencintai musik, terutama Jooheon. Bisa dibilang itu separuh nyawanya. Realistis saja, dia memang lebih membutuhkan mendengarkan musik di pagi hari, daripada mendengar ocehan Naline yang membangunkannya sebagai alarm meski dia menyukainya jika boleh terus terang. Begitu juga Naline yang merasa bahwa musik sudah mengalir dalam tubuhnya, karena dia seorang penyiar dan bergelut dengan berbagai macam musik tentu saja.

Naline dan Jooheon juga suka makan. Entahlah, banyak jenis makanan yang mereka langsung menyantapnya tanpa pikir dua kali. Hanya perbedaannya Naline yang tak terlalu suka makanan pedas dengan rasa menyergak sampai ia merasa pusing, dan Jooheon yang tidak terlalu menyukai makanan luar negeri. Ia suka, hanya saja bagaimanapun juga bagi Jooheon masakan korea tetap nomer wahid baginya.

Selainnya itu, mereka juga punya kepribadian yang sedikit mirip, salah satunya 'mengintip'. Bukan mengintip secara harfiah, lebih tepatnya mereka punya rasa keinginin tahu-an yang cukup tinggi. Terakhir, mereka berdua sempat melihat kejadian antara Ranna dan Changkyun yang mengobrol di teras rumah Ranna. Ya, detik-detik resminya hubungan mereka kala itu. Kali ini mereka mengulanginya lagi.

Kejadiannya sederhana.

Tepat disaat mereka pulang dari pantai,Naline sebenarnya masih kesal dengan perlakuan Jooheon saat di pantai. Ya, hanya 15% sih. Tapi ya begitulah Naline, ia betah-betah saja berlagak cuek di depan kekasihnya itu. Sampai sebuah kejadian membuat Naline akhirnya kembali menurunkan kadar ke-cuek-annya pada Jooheon. Saat itu Naline ingin membersihkan diri. Biasanya ia memilih untuk mandi di kamar sebab malas untuk turun ke lantai 1. Berhubung Callysta sudah mendahuluinya, ia memutuskan untuk turun ke bawah sembari membawa peralatan mandi miliknya.

Begitu Naline keluar dari kamar, pandangannya sempat melihat ke bawah, dan dalam beberapa sekon ia tercengang melihat apa yang sedang terjadi. Naline mengalihkan pandangannya sebentar, lalu mencoba melihat ke lantai bawah lagi. Ada Ranna dan Changkyun disana yang sedang bercengkrama. Bukan bercengkrama yang biasa saja tapi ini benar-benar, oh ayolah... Naline melihat mereka berdua dari lantai dua sampai menutup mulut dengan kedua matanya sebab begitu terkejut.

Jarak mereka sangat dekat, bahkan mereka sempat adu mulut. Ya, Naline mendengar semuanya bahkan sampai ke konten yang 'kesana' ia dengar. Lalu Changkyun mendekati Ranna dan sungguh! Kenapa juga mereka memakai pakaian seperti itu? Naline memang tak terlalu melihat dengan jelas apa yang Ranna kenakan dibalik jaket –yang sepertinya itu milik Changkyun- tapi, ia rasa baju mereka punya bentuk yang sama.

Naline masih diam disana, memandang dan sebisa mungkin tak bersuara. Sampai fokus netranya teralihkan oleh seseorang disebrang kamarnya yang keluar dari kamar dan hendak turun ke lantai 1 juga sepertinya. Sebisa mungkin Naline membuat kode agar Jooheon melihat ke arahnya. Beruntung meskipun Naline berbisik, pemuda Lee itu bisa mendengar Naline memanggilnya. Gadis itu membuat kode lewat gerakan tangannya agar ia tidak turun kebawah. Naline melarang Jooheon dengan membuat tanda X dengan kedua tangannya lalu menunjuk-nunjuk ke lantai bawah.

Sepersekian detik Jooheon mengikuti alur dengan melihat apa yang sedang terjadi di bawah. Jooheon cukup menganga melihat Ranna dan Changkyun yang sedang bermesraan disana, oh! Pemuda itu bahkan sampai menutup mulutnya juga seperti Naline. Pemuda itu lalu beralih fokus pada Naline lagi, memberikan sorot mata yang diartikan seperti 'apa yang mereka lakukan?'

Naline paham, ia tahu Jooheon terkejut sebab dia juga begitu. Lantas gadis itu berusah berkomunikasi dengan Jooheon lewat gerak-gerik mulut mereka.

'Mereka gila kan?'

'Unbelievable'

Sungguh, Naline ingin sekali tertawa melihat tingkah polah Jooheon ketika berkata seperti itu. Hanya saja dia harus menahannya dengan kedua tangannya. Tidak, mereka sama sekali tidak boleh bersuara. Keduanya lalu kembali menengok ke bawah, dan lagi-lagi Changkyun memangkas jarak diantara keduanya dan terlihat seperti 'akan' sedang berciuman. Oh, bahkan mereka bisa melihat pakaian Ranna dan Changkyun yang sama sekarang.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang