Aku bodoh.
Aku terlalu mencintai halusinasiku sendiri, halusinasiku tentang kamu.
Kadang, semua terasa begitu nyata.
Seperti kamu disisiku dan menatapku.
Sampai aku sadar aku terlalu bodoh untuk menyadari dan bangkit.
Semua memang tentang bertahan atau lupakan.
Dan bodohnya, aku memilih bertahan.
Menyakitiku dengan pikiranku sendiri,
lalu setelahnya aku akan menangis dan mengadu ingin menyerah.
Namun aku akan selalu berakhir bertahan, lagi dan lagi.
Aku cukup bodoh bukan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
serein;
Poetryterimakasih karena telah pernah singgah, meski tak pernah tersirat dalam pikirmu untuk betah. Rate #prosa 09/03/21 #1 mind since latest Sept #1 mind 06/03/20 #94 quotes 06/03/20 #18 puisi 15/03/20 #75 puisi 12/05/20