Aku menulis lagi, masih dicuaca yang dinginnya menyamai hatimu. Baru saja aku hampir berhasil membuat panggilan padamu melalui telepon, tapi kumatikan setelah dering ketiga.
Dan lengkap sudah, hujan turun lagi. Dalam keadaan yang seperti ini bendungan terkuat yang kubuat dipelupuk mataku hancur. Kenangan tentangmu semakin menguat seiring semakin derasnya rintik hujan yang bertemu dengan atap rumah malam ini.
Aku masih ingat kau dulu sengaja melupakan payungmu agar bisa bersamaku menunggu hujan reda dihalte ujung jalan atau sekedar alasan ingin menumpang saja agar bisa sepayung berdua denganku.
Tapi, apa kali ini kau melupakan payungmu lagi ?
Atau saat ini kau justru sedang berbagi payung bersama orang lain ?
Ajeng Barliyani Syafira | 26/07/2018 13:04
KAMU SEDANG MEMBACA
serein;
Poetryterimakasih karena telah pernah singgah, meski tak pernah tersirat dalam pikirmu untuk betah. Rate #prosa 09/03/21 #1 mind since latest Sept #1 mind 06/03/20 #94 quotes 06/03/20 #18 puisi 15/03/20 #75 puisi 12/05/20