Selamat yang kepadanya, seluruh isi kepalaku dipenuhinya.
Memenangkan pikiranku, mengekspensasi hatiku dan seluruh rasanya. Menyita malamku dan seluruh air mata. Menghabiskan siangku hanya untuk menghidupkanya dalam frasa.Tubuhmu rangkaian kataku. Rasamu, kekecewaan yang kusalurkan pada tubuhmu.
Untuk apa beribu-ribu puisi kau baca berkedok agar cepat melupa.
Nyatanya justru tak membuatmu terlelap
Menangisinya dan terjaga.Dia sudah menghilangkanmu dalam siangnya dan malamnya.
Menguburmu dalam keramaian kota,
Bahkan membisukanmu dalam hening langit-langit kamarnya.Kamu, sudah tidak sepenting itu.
Masih bisa berceloteh akan setia menunggu paling depan dan mencintai tanpa rumpang?Kamu manusia atau malaikat yang berpura-pura?
Tetap saja dimatanya kau iblis tak bermakna.Manusiakanlah hatimu, dia berhak atas raga yang dengan rela merindu.
Manusiakanlah dirimu, dia tidak butuh kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
serein;
Poetryterimakasih karena telah pernah singgah, meski tak pernah tersirat dalam pikirmu untuk betah. Rate #prosa 09/03/21 #1 mind since latest Sept #1 mind 06/03/20 #94 quotes 06/03/20 #18 puisi 15/03/20 #75 puisi 12/05/20