November, aku melalui banyak hal untuk dapat menemuimu. Aku tidak tahu, bertambah kuat kah aku? Atau justru sebaliknya.
Rasa-rasanya, sudah semakin meninggi saja tembok yang ku bangun sejak akhir januari lalu. Sebelum setinggi ini, pernah juga aku menatanya setelah dirobohkan berkali – kali.
Sedih sekali bila kulakukan kilas balik, seperti badai hujan yang tidak henti-henti.
Tidak, aku hanya bercanda. Hanya kiasan saja, jangan percaya. November milikku yang sebenarnya sangat gersang, kering kerontang.
Hei, wanita pengeluh.
Kita sudah cukup hebat melaluinya hingga menemui November lagi. Dalam waktu satu bulan, kita tutup tahun yang penuh jejak ini.Raga, akan kubawa mu menuju cerita yang lebih indah, aku janji.
Mungkin sekarang belum waktunya, tapi kuusahakan indahnya tak akan lagi hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
serein;
Poëzieterimakasih karena telah pernah singgah, meski tak pernah tersirat dalam pikirmu untuk betah. Rate #prosa 09/03/21 #1 mind since latest Sept #1 mind 06/03/20 #94 quotes 06/03/20 #18 puisi 15/03/20 #75 puisi 12/05/20