143. Kilas Dialog

194 9 0
                                    

"Milikku. Kamu milikku"

Rasanya aku mulai menyukai kalimat kepemilikan itu,
seperti memiliki pelindung.

"Kalau nanti pergi, kamu mau apa? Mau ku belikan apa? Kopi?"

Rupanya kamu ingat cintaku pada kopi yang tak pernah luntur.

"Setelah membeli kopimu kita jalan - jalan di alun - alun kota, mau?"

Rupanya lagi, kamu tahu aku suka tempat ramai yang lengang.

"Sudah setahun, ya? Dan aku masih bertahan, kita masih bertahan"

Rasanya aku percaya kau dan aku berbagi takdir yang sama
karena terlepas dari banyaknya rintangan, kau dan aku akan selalu kembali bersama.

" .... "

Namun kamu rupanya belum tahu,
bahwa aku benci perpisahan tanpa aba - aba.

serein;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang