Aku bersedih bukan untuk dikasihani kamu yang sedang membaca ini saat ini, bukan juga untuk dicibir habis-habisan.
"galau terus, hidup bukan cuma tentang cinta doang!"
Sebenarnya tidak apa-apa, itu terserah pribadi masing-masing mau menganggapnya seperti apa dan menanggapinya dari sisi yang bagaimana. Tapi, mungkin salah satu dari kalian pernah merasakan nyaman dalam zona sedih seperti aku. Diposisi bersedih seperti ini aku merasa menemukan kenyamanan, tapi tentu juga aku berkeinginan untuk keluar dari zona ini, untuk terlepas dari rasa sedih dan menjadi lebih bahagia.
Aku bukannya ingin membeberkan aku yang paling sakit hati dari semua kisah yang pernah hadir dan mampir melalui tulisan-tulisanku. Tidak. Aku hanya ingin menjadikannya sesuatu yang bisa aku jadikan karya, meski tak seberapa.
Mungkin ini alasan kenapa aku menemukan kenyamanan dalam bersedih, karena aku bisa menuliskannya untuk aku bagikan kepada yang bersedia membaca.
Sekali lagi bukan untuk memberi tahu dunia aku yang paling terluka, tapi untuk menjadi pengingat untuk diriku sendiri bahwa aku pernah berada dititik ini, dan membagikannya karena siapa tahu ada yang pernah atau sedang mengalami hal yang sama.
Dan kali ini memang aku dedikasikan untuk semua laki-laki yang pernah singgah di hidupku. Bukan berarti aku tidak pernah bahagia bersama mereka, hanya saja, aku lebih suka menulis saat aku sedang sedih. Karena sudah tertanam dalam pikirku,
"Setelah ini aku pasti bahagia", setiap saat setelah aku menulis sesuatu yang sedih.
Aku takut untuk menuliskan sesuatu tentang bahagia, karena hadirnya hanya sementara. Dan aku pasti akan bersedih lagi setelahnya.
Biar foto-foto, dan ingatanku saja yang merekam semua kenangan yang pernah membuatku bahagia.
Terimakasih,ya, sudah bersedia membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
serein;
Puisiterimakasih karena telah pernah singgah, meski tak pernah tersirat dalam pikirmu untuk betah. Rate #prosa 09/03/21 #1 mind since latest Sept #1 mind 06/03/20 #94 quotes 06/03/20 #18 puisi 15/03/20 #75 puisi 12/05/20