Bernafas lega, Taehyung sudah menceritakan semuanya. Setidaknya minhyuk bisa menerima keadaanya. Taehyung menatap Hoseok yang menunduk. Ia menepuk bahu Hoseok, dan mengisyaratkan seolah semua baik baik saja.
"Hyung, aku ingin meminta kalian membantuku menjaga Jungkook" kata Taehyung. Semua mengangguk Dan tersenyum.
"Tanpa kau minta, kami akan melakukanya pangeran" jawab Namjoon.
Hari ini Keenam namja tidak tidur sama sekali, dan itu juga tidak masalah bagi mereka. Taehyung memutuskan untuk kembali kekamar melihat minhyuk. Terlihat didalam kamarnya, ia tidur dengan lelapnya. Jimin yang tadi mengikuti Taehyung juga berdiri disamping Taehyung ia sama menatap minhyuk yang terlelap.
"Tae.. Menurutmu ia manusia atau demon" tanya Jimin.
"Tidak sempurna manusia, tidak juga demon" Jimin menatap Taehyung.
"Jadi itu alasan kenapa ia masuk dalam kategori rapuh?" Taehyung mengangguk.
"Karena ia tidak demon seutuhnya, kekuatanya takkan pernah bisa sempurna Jim. Untuk itulah ia membutuhkan kita untuk menutupi kekuranganya" jelas Taehyung. Jimin hanya mengangguk. Tanganya terlurur untuk membelai kepala minhyuk.
"Untung kita dengan mudah bisa menjadi sepertinya, iya kan tae
?" Taehyung mengangguk."Hm" Taehyung hanya merespon gumaman.
"Kau bersiaplah, aku akan membangunkanya" tanpa menjawab Taehyung langsung melesat kekamar mandi. Sementara Jimin membangunkan minhyuk.
.
.
.
Keenam namja memutuskan untuk berangkat bersama. Bedanya kali ini minhyuk berangkat bersama Taehyung. Biasanya minhyuk bersama Namjoon dan Seokjin, namun entah kenapa sejak tadi malam minhyuk ingin selalu bersama Taehyung. Taehyung sih tidak masalah dengan itu. Minhyuk nampak tersenyum lebar karena berangkat bersama hyung kesayanganya. Minhyuk menatap Taehyung masih dengan senyuman lebarnya. Taehyung masih fokus kejalan, sedangkan tangan kirinya bergerak mengusak kepala minhyuk."Hyung.. Entah kenapa aku merasa takut" katanya tiba tiba. Taehyung menatap minhyuk sekilas dan kembali memandang jalanan.
"Kenapa heum?" minhyuk mengedikan bahunya dan menggeleng lemah.
"Aku tidak tau hyung, hanya saja aku takut terjadi sesuatu padamu, juga ayah dan ibu. Aku takut terjadi sesuatu di dark castle" Taehyung memutuskan menepikan mobilnya sebentar.
"Apa maksudmu heum?" minhyuk menatap Taehyung takut.
"Hades itu sangat kuat kan hyung.. Aku sangat takut" Taehyung menghela nafasnya.
"Jangan takut hyukie.. Percayalah, aku pasti bisa mempertahankan tahta" meski ada sedikit keraguan, tapi Taehyung tak boleh pesimis. Ia harus mempercayai kata kata ayahnya. Minhyuk hanya bisa mengangguk pasrah dan percaya pada hyungnya.
"Aku percaya pada hyung" Taehyung kembali melajukan mobilnya pergi ke sekolah. Seperti biasa, saat mobil Taehyung memasuki area Kirin, selalu saja para siswi menghentikan langkah untuk melihat Taehyung.
Taehyung dan minhyuk keluar bersamaan. Taehyung langsung saja merangkul minhyuk, dan memasang wajah dingin begitu juga minhyuk. Namjoon dan yang lain ternyata juga menunggu kedatangan Taehyung dan minhyuk.
Mereka bertuju akhirnya memilih segera masuk kedalam dan pergi keruang kusus mereka. Terdengar para siswi sedang menggosip, Taehyung dan yang lain mendengar itu, mingyu meninggal bersama dengan ayahnya. Keenam namja tau siapa yang membunuh mingyu.
"Hyung kenapa tidak melenyapkan jasadnya?" tanya minhyuk melalui telepati.
"Aku ingin ibunya bisa menjenguk jasadnya, ibunya orang baik" jelas Taehyung. Minhyuk hanya mengangguk dan direspon gelengan dari Taehyung .
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WINGS OF DARKNESS [END]
Fanfiction"Darah, keringat dan airmata semua kupersembahkan untukmu, Iblis manisku" "Ini takdir yang harus kau terima sayang, kau harus menjadi seperti diriku jika kau ingin bersamaku. Akan kupastikan kau bahagia bersamaku dialamku" The Darkness, King of Dark...