Abraxas sedang berada di tahtanya bersama dengan para abdi setianya. Ia sedang menatap aroth yang sedang asik berlatih kekuatanya bersama dengan asmodeus. Agares duduk di depan abraxas, sementara avnes sedang melakukan sesuatu bersama dengan luthvia dan levia.
Sedangkan lucifer tengah pergi untuk meneruskan pertapaanya. Berulang kali aroth menggerutu pada asmodeus yang susah sekali dikalahkan. Membuat abraxas dan yang lainya tertawa melihat muka sebal aroth.
"bagaimana bisa kau memimpin pasukan jika seperti itu aroth?" aroth menatap hyungnya dengan tatapan sebal.
"ish hyung ini sangat sulit!" taehyung terkekeh melihat sepertinya taeguk putus asa.
"kemari gukkie" taeguk berjalan menghampiri taehyung, sementara hoseok duduk di samping namjoon.
"kau masih belum cukup umur untuk bisa menaklukan kekuatan besar gukkie. kau harus bersabar dan mengendalikan satu persatu kekuatan itu. jangan kawatir, sebentar lagi kau akan bisa mengendalikan segalanya" taeguk menyandarkan kepalanya pada dada taehyung dan mengangguk.
"Ne hyung" taehyung mengusak surai taejung gemas.
"hyung kebelakang dulu. Hyung, jangan biarkan siapapun pergi kekamarku dan jungkook. Larang siapapun pergi kesana. Aku ingin melakukan sesuatu bersama jungkook" namjoon terkekeh dan mengangguk
"jangan terlalu kasar tae" namjoon langsung mendapat jitakan sayang dari jin
"dasar bodoh, disini masih ada taeguk! Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu hah?!" namjoon hanya nyengir dan dibalas dengusan jin. Sementara king abraxas kita menuju tempat sang ratu berada.
Kebetulan sekali jungkook sudah selesai menjalani beberapa ritual. Taehyung berdiri bersandar pada pintu kamarnya. Levia dan kuthvia yang mengetahui keberadaan taehyung akhirnya memutuskan meninggalkan pasangan baru itu.
Taehyung langsung masuk kedalam kamar kemudian menguncinya dan membuat ruangan itu kedap suara.
"baby.." jungkook berbalik dan tersenyum cantik kearah taehyung.
"maaf membuatmu menunggu lama daddy" jungkook langsung mengalungkan lenganya keleher taehyung yang dibalas pelukan oleh taehyung.
"hm, kau satu satunya orang yang bisa membuatku rela menunggu sayang" jungkook terkekeh.
"jadi bolehkah aku mendapatkanya sekarang?" tanya taehyung yang membuat pipi jungkook memerah.
"jika kau menginginkanya sekarang, baiklah.. Puaskan dirimu hyung" taehyung menyeringai
"hm.. Kau yang meminta baby boy" taehyung mencium bibir plumb jungkook dengan lembut. Ia mulai memojokan jungkook. Tanganya sibuk menggerayangi tubuh jungkook. Ciuman taehyung semakin lama semakin menuntut, agresif dan panas.
"anghh" taehyung segera melesakan lidahnya kedalam mulut jungkook. Taehyung membelai lidah jungkook, mengajak lidah ratunya bertarung dengan lidahnya. Taehyung mengobrak abrik seluruh area dimulut jungkook.
Ciuman taehyung turun keleher jenjang jungkook. Mengulum jakun jungkook dan sedikit menggigitnya. Ia juga tak pernah lupa menandai area leher milik jungkook.
"angh hyunghh" taehyung menatap jungkook yang terengah. Ia tersenyum melihat betapa cantiknya sang istri.
"kau sangat cantik kook.. Maafkan aku yang membuatmu harus berada di neraka bersamaku" jungkook bisa melihat penyesalan diwajah taehyung.
"kita sudah bahas hal ini hyung.. Aku rela melakukan apapun asal itu bersama dengan dirimu.. Aku sangat mencintaimu" taehyung memeluk jungkook dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WINGS OF DARKNESS [END]
Fanfiction"Darah, keringat dan airmata semua kupersembahkan untukmu, Iblis manisku" "Ini takdir yang harus kau terima sayang, kau harus menjadi seperti diriku jika kau ingin bersamaku. Akan kupastikan kau bahagia bersamaku dialamku" The Darkness, King of Dark...