어둠 - 18

11.1K 1.3K 17
                                    

Levia tak bisa tenang saat di Dark Castle. Levia terus mencemaskan keadaan putranya. Apalagi waktu bertahanya hanya seminggu. Tiga hari ia terbaring dengan kuncup lotus itu saja suda menyerap separu energi Taehyung. Sebenarnya Lucifer juga sama seperti Levia, kawatir akan Taehyung. Tapi Lucifer menyembunyikanya karena tak ingin membuat Levia semakin kawatir.

Lucifer percaya pada keenam demon yang bersama Taehyung, apalagi saat ia tau jungkook sangat mencintai Taehyung sejak lama. Rasa kawatir Lucifer bisa sedikit berkurang. Jika dalam empat hari jungkook tak ingin menyerahkan jiwanya, maka Lucifer sendiri yang akan memaksanya.
Itulah rencana Lucifer.

Taeguk yang melihat tingkah aneh ayah dan ibunya pun penasaran dengan apa yang terjadi, ia ingin bertanya tapi pasti ibunya akan menjawab semua baik baik saja. Taeguk memutuskan untuk mencaritau sendiri. Samar samar taeguk mendengar ibunya menyebut nama Hyung nya dengan isakan. Seketika perasaan taeguk menjadi tidak enak, taeguk merasa terjadi sesuatu pada hyungnya.

Ia bertekat untuk pergi kebumi, memastikan hyungnya baik baik saja. Taeguk hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk menyelinap kebumi. Bagaimanapun caranya, ia harus bisa mengetahui keadaan hyungnya. Ingat, taeguk sama seperti Taehyung yang harus terpenuhi segala keinginan dan tekatnya. Ia adalah duplikat dari Taehyung dan ayahnya. Ia takkan bisa dihentikan kecuali oleh ibu dan hyungnya.

"Hyungie.. Aku harap kau baik baik saja" bisik taeguk yang sedang berada dikamar dan menatap Neraka dari dalam kamarnya.
.
.
.
Ketiga demon sama sekali tidak tidur. Mereka tetap terjaga, bagaimana bisa tidur jika teriakan memilukan selalu terdengar dari mulut Taehyung? Suhunya badanya bahkan selalu meningkat, Sangat panas. Walaupun tidak tidur, tapi mereka bertiga baik baik saja. Jin menyuruh Namjoon pulang terlebih dahulu, sementara Yoongi dan Hoseok bisa berjaga. Namjoon dengan cepat sampai diapartemen.

"Ada apa hyung?" tanya Namjoon.

"Namjoon-ah, kita harus cepat. Lihatkah Taehyung begitu tersiksa sekarang. Kita tak bisa menunggu, hari ini juga jungkool harus tau dan harus segera memutuskan. Jika ia menolak dalam 4 hari, terpaksa kita pakai cara paksa untuknya. Aku takkan biarkan Taehyung musnah. Kita demon, tak peduli apapun juga. Yang terpenting calon raja kita selamat. Itu tugas seorang demon yang mengapdi pada raja dan calon rajanya. Tak peduli itu menyakiti orang lain atau tidak, yang jelas jati diri kita adalah demon dan bukan manusia" kata Jin dingin dengan penuh penekanan disetiap katanya.
Namjoon menatap mata tajam Jin yang sekarang sedang menyiratkan keseseriusan. Akhirnya Namjoon mengangguk.

"Kau benar hyung, kita demon bukan manusia. Jika ia menolak maka kita tarik paksa. Begitulah cara main kita. Ya kau benar kita ini demon" sebenarnya minhyuk tak setuju, tapi karena demi Taehyung ,ia menyetujui ide Jin. Minhyuk takan membiarkan hyungnya musnah.
Lagipula hyungnya benar, mereka semua demon bukan manusia. Demon tidak pernah memikirkan perasaan manusia. Ya, mereka demon bukan manusia.

Namjoon memutuskan Jin dan Hoseok akan berada diaparyemen untuk menjaga Taehyung sementara yang lain tetap pergi kesekolah. Yoongi masih berada dirumah jungkook. Sekarang jungkook sedang merias diri, rona merah diwajahnya sangat ketara. Bukti ia tengah malu sekarang. Tidak seperti biasanya, biasanya ia tidak pernah memperhatikan penampilanya. Sekarang ia merias diri untuk menyambut Taehyung nanti.

Diam diam Yoongi tersenyum. Ia bisa melihat ketulusan jungkook untuk Taehyung. Setidaknya ada secercah harapan agar jungkook mau menyerahkan Jiwanya. Untuk keputusan, Yoongi bertekat akan membujuk Taehyung agar mau menjadikan jungkook ratunya dan bukan memakan jiwanya.

"Aish, kenapa aku sangat berdebar debar seperti ini? Aish jinjja.. Apa Taehyungie hyung akan suka penampilanku? Bagaimana aku harus bersikap nanti ? Astaga eommaaaaa" jungkook berteriak sambil berlari keluar kamar. Yoongi yang memang beraa di dalam kamar hanya terkekeh melihat tingkahnya.

"Astaga jungkook! Ada apa ?" tanya ibu jungkook terkejut karena mendengar teriakanya.

"Eomma.. Apa Taehyung hyung akan menyukai penampilanku? Bagaimana aku harus bersikap nanti? Astaga eomma aku sungguh gugup" ibu jungkook tersenyum simpul melihat putranya yang heboh sendiri.

"Kau hanya tinggal bersikap manis dihadapanya sayang, beri dia perhatian lebih. Dia pasti menyukai penampilan cantikmu" kata sang ibu membuat pipi jungkook kembali memerah.

"Begitukah eomma?" Sang ibu mengangguk.

"Tentu saja sayang, sudah ayo makan" jungkook pun segera duduk. Tak beberapa lama ayahnya datang.

"Wah putra ayah cantik sekali hari ini" goda sang ayah. Pipi jungkook kembali merona akibat pujian sang Ayah.

"Tentu saja, jungkook kan sudah mempunyai kekasih sekarang" goda sang ibu.

Setelah sarapan selesai, jungkook segera pergi kekamarnya untuk mengambil tasnya. Sampai sebuah pesan masuk.
Dari Taehyung, ia langsung gembira.

'Jungkook, hari ini kamu berangkat sendiri dulu ne. Ada hal yang harus hyung urus tak apa kan?' ia rersenyum dan segera membalas pesan Taehyung.

'Ne hyung, Gwaenchanayo'

'Gumawo sayang, Love you' jungkook hampir saja memekik karena balasan Taehyung yang kelewat manis.

'Love you too hyung' jungkook langsung berlari turun dengan wajah semerah tomat.

"Appa, aku berangkat bersama appa, hyung sedang ada sesuatu yang harus diurus" sang appa mengangguk meng iyakan.

Jungkook segera berangkat bersama sang appa diikuti Yoongi. Begitu juga ketiga Namja lainya, mereka semua berangkat dan tak lupa membawakan Yoongi seragam sekolahnya. Jungkook sudah sampai disekolah, ia memasuki sekolah dengan sangat gugup. Ia mengambil Nafas dalam untuk menetralkan gugupnya.

Sampai saat ini, ia belum melihat Taehyung. Padahal dikelasnya tadi ia tak ada, dan sekarang sudah hampir masuk. Jungkook menjadi kawatir dibuatnya. Sampai ia melihat teman teman Taehyung. Jungkook mengerutkan keningnya karena yang berangkat hanya empat orang, dan juga minus Taehyung. Jungkook segera menghampiri keempat Namja itu.

"Maaf Namjoon-ssi, apa Taehyung tidak masuk hari ini? Kenapa kalian hanya berempat?" tanya jungkook dengan nada kawatir. Minhyuk hendak mengajak jungkook pergi untuk menjelaskan semua, namun ditahan oleh Namjoon.

"Ikut kami saat jam istirahat nanti. Kau akan tau apa yang terjadi pada Taehyung" kata Namjoon cepat kemudian menarik minhyuk dan mengkode yang lainya untuk pergi.

Sementara itu, Hansung, Mingyu dan Wonwoo masuk ke Kirin hari ini. Hansung ditempatkan di kelas jungkook. Minhyuk yang tau ini akan terjadi, dan sudah melihat kedatangan vampir itu segera meminta Jimin untuk pindah kekelas jungkook. Jimin mengangguk. Ia segera meminta dipindahkan kekelas jungkook. Ia juga sudah menyuruh sungjae pindah tempat duduk.
Jadilah Jimin duduk dusamping jungkook. Ia tentu sangat terkejut, sama seperti teman teman lainya.

"Jimin kenapa kau ada disini?" tanyanya.

"Apa kau ingat pesan Taehyung? Bukankah dia ingin melindungimu dari sesuatu?" jungkook mengerutkan keningnya. Ya memang kemarin Taehyung mengatakanya. Taehyung mengatakan banyak yang meenginginkan dirinya.

"Sebenarnya apa maksudnya Jim? Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi dengan Taehyung hyung?" tanya jungkook cemas, sungguh ia sangat cemas sekarang.

Jimin hanya diam dan tidak menjawab. Jungkook semakin gelisah, SMSnya tak dijawab oleh Taehyung. Hingga guru masuk, bersama seorang namja tampan, Bernama Hansung. Hansung menatap tajam jungkook dan Jimin. Jimin memberikan tatapan membunuhnya untuk Hansung. Sedangkan Hansung hanya menyeringai.

"Terutama dia, jauhi dia" gumam Jimin. Jungkook tak mengerti, tapi karena guru sudah masuk ia hanya mengangguk.

"Aku harap tak ada yang terjadi padamu hyung".

-----

TBC

Slow up
Maapkeun rezer readernim huhu

THE WINGS OF DARKNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang