어둠 - 29

13.1K 1.4K 84
                                    

Lucifer menyeringai, karena semuanya terjadi lebih cepat dari yang ia prediksikan. Taehyung bertindak lebih cepat dari prediksinya dan ternyata semua berjalan dengan baik. Kekuatan yang terkunci dari diri Taehyung sudah mulai  muncul. Baru setengah kekuatan saja sudah sangat terasa, apalagi jika benar benar sempurna. Shinsoo, cerberus, luceffe dan alastor, lucifer bisa merasakanya. Meskipin hanya skala kecil saja.

Lucifer bisa sedikit bernafas lega, karena setidaknya peluangnya untuk menyingkirkan Hades bisa lebih besar. Levia menghampiri Lucifer, ia mengusap punggung tangan Lucifer. Lucifer menatap ratunya dengan tatapan bertanya. Levia menghela nafas.

"Hyung, kenapa Taehyung semuanya terjadi lebih cepat dari perkiraan? Apa tak apa? Semuanya terjadi begitu cepat hyung! Bahkan aku sudah bisa merasakan kekuatan yang bersumber dari senjata maupun dari dalam tubuh Taehyung yang sudah semakin kuat!" Jujur saja Levia kawatir dengan keadaan putranya, meskipun putranya demon terkuat, tapi tetap saja ia kawatir. Saat Lucifer ingin menjawab, tiba - tiba taeguk berteriak.

"Ayah! Ibu!" Teriak taeguk. Levia langsung menghampiri putra bungsunya.

"Ada apa guk? Kenapa kamu berteriak seperti itu?" Lucifer mengambil alih memangku taeguk.

"Ada apa jagoan ayah? Kau mau sesuatu?"
Taeguk menggeleng, ia melirik sana - sini gelisah.

"Kemana Palevi eomma ayah? Kenapa Palevi eomma tidak ada ? Aku sudah mencari kemanapun tapi Palevi eomma tak ada ayah" Lucifer mengerutkan keningnya, Palevi tidak pernah pergi dari Dark Castle jika tidak bersama dirinya atau Levia.

"Legion!!! Cari Palevi sekarang juga!!" teriak Lucifer, menggema keseluruh istana.
.
.
.
Disinilah Taehyung dan jungkook, di atas bukit yang tak jauh dari omelas. Mereka berdua sama sama diam dan tak mengucapkan apapun. Taehyung memandang jungkook dari samping. Taehyung ingin tertawa, padahal sejak awal ia hanya menginginkan jiwa dari Jungkook, tapi sekarang semuanya berubah. Ia ingin memiliki jungkook seutuhnya sebagai ratunya.

Taehyung memejamkan matanya, sebenarnya Taehyung tau jika jungkook berat meninggalkan Bumi dan menerima dirinya yang seorang demon itu. Jungkook yang melihat guratan kawatir dan gelisah di wajah Taehyung pun mengerti apa yang Taehyung kawatirkan. Ia memeluk Taehyung dari samping dengan sangat erat.

Taehyung membalas pelukan jungkook dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jungkook. Saat ini, Taehyung hanya merasa bersalah pada Jungkook yang tulus mencintai dirinya. Padahal jungkook tau jika ia telah membohongi dirinya. Bahkan Taehyung yakin jungkook sudah tau jika Taehyung hanya menginginkan jiwanya. Taehyung menghela nafasnya berat.

Ia semakin merasa bersalah. Kala jungkook sudah menjadi seperti dirinya karena Taehyung telah meminum darah jungkook tepat di gambar Lotus yang ada dilehernya. Seharusnya Taehyung tak perlu merasa bersalah, tapi entah kenapa ia bisa merasa bersalah sekarang.

"Maafkan aku baby" lirih Taehyung. Jungkook memejamkan mata, jujur ia merasa kecewa karena dibohongi oleh Taehyung. Tapi rasa cinta jungkook mengalahkan rasa kecewanya pada Taehyung.

"Gwaenchana hyung, aku sudah memaafkanmu" Taehyung melepaskan pelukanya, ia menatap jauh kedalam mata jungkook.

"Bagaimana bisa kau memaafkanku semudah itu baby?" ia tersenyum dan menangkup wajah Taehyung.

"Karena aku mencintaimu hyung, aku mencintaimu demon manisku. Aku tak bisa jika tanpamu, aku sudah terlanjur jatuh dalam pesonamu, Kim Taehyung" Taehyung tersenyum dan langsung mencium jungkook dengan sangat lembut. Mata jungkook kembali memerah dengan lotus yang juga kembali menyala sama seperti milik Taehyung.

"Aku rasa kau sudah menjadi seperti diriku sayang" lirih Taehyung, ia menghela nafas dan mengangguk

"Asalkan aku bersamamu, aku rela menjadi seperti dirimu, asalkan bersama dirimu" saat Taehyung kembali mencium jungkook

"Terimakasih ratuku, atas segalanya" kata Taehyung. Taehyung belum bisa mengakui apa sebenarnya perasaanya pada jungkook, ia masih butuh waktu untuk memastikanya. Tapi setidaknya, Taehyung bisa menerima kehadiran jungkook disisinya.

"Tentu, apapun untuk calon rajaku" jungkook menyandarkan kepalanya pada dada Taehyung.

"Sayang, apa kau tak merasa takut padaku?" tanya Taehyung sambil membelai kepala jungkook. Ia mendongak dan menatap mata merah Taehyung. Jungkook mengusap lembut rahang tegas milik kekasihnya itu.

"Awalnya aku takut hyung, sangat takut. Tapi saat dipeluk seperti ini olehmu, rasa takut itu menguap begitu saja" Taehyung tersenyum dan mencium kening jungkook.

"Entah kenapa aku bisa berubah seperti ini. Seharusnya demon sepertiku tak bersikap seperti ini. Tapi kau merubah segalanya sayang" jungkook tersenyum manis kearah Taehyung.

"Tapi kau tetap Prince Darkness Kim Taehyung, calon Raja Kegelapan. Tidak ada yang bisa merubah hal itu kan hyung" Taehyung mengangguk kemudian mencium kening jungkook.

"Arraseo chagi.." taehyung menatap jungkook dengan intens. Mmbuat jungkook sedikit malu.

"Hyung.. Jangan menatapku seperti itu.. Aku malu" cicit jungkook. Taehyung hanya terkekeh. Ia merubah dirinya kembali menjadi seperti manusia. Begitu juga jungkook.

"Baby.." jungkook menatap taehyung penuh tanda tanya.

"Ada apa hyung?" taehyung membelai wajah jungkook dengan begitu lembut.

"Sudikah kau menjadi milikku selamanya?" tanya taehyung dengan nada memohon. Hell, seorang pangeran kegelapan memohon. Jungkook terdiam menatap taehyung. Bukankah ia sudah menjadi milik taehyung?

"Maksut hyung apa? Bukankah aku sudah menjadi milik hyung?" tanya jungkook heran. Taehyung tersenyum dan kembali membelai wajah jungkook

"Bolehkah aku-"  taehyung menggantungkan ucapanya.

"Katakan saja hyung" taehyung mencium bibir jungkook lama, membuat jungkook sedikit terkejut akan perlakuan tiba tiba taehyung.

"I want you baby" bisik taehyung dengan senduktif. Membuat jungkook bergidik, ia menatap mata taehyung yang telah berubah menjadi merah.

"Touch me daddy" jawab jungkook dengan lirih. Taehyung menyeringai, kemudian ia berdiri dan mengangkat jungkook

"Kita cari tempat aman baby" bisik taehyung, jungkook hanya bisa mengangguk pasrah.
.
.
.
At Vacancy

Hades sedang duduk ditahtanya, melihat palevi yang tengah disiksa dan disetubuhi dengan tatapan datar. Dendam masih membara dihati hades, hades tak peduli lagi pada palevi. Ia hanya ingin palevi menderita dan mati ditanganya.

Ia juga tau jika pasti sebentar lagi akan ada yang menyerangnya. Ia tau karakter demon muda putra lucifer itu. Ia juga tak bisa menganggap remeh demon satu itu.

"Cepat atau lambat demon kecil itu akan kemari" gumam hades.

"Siapa itu tuanku?" tanya salah satu demon.

"Abraxas. Ia pasti akan menyerang kerajaanku. Aku tak perlu repot repot ke dark castle" jawab hades.

"Apa dia akan menghancurkan vacancy?" hades tertawa mengerikan.

"Dia belum sempurna. Dia akan mati bersama palevi" jawab hades dengan sombongnya.

"Tapi bagaimana jika abraxas telah bisa mengendalikan seluruh kekuata dan senjatanya?" hades menggeleng.

"Sebelum dia mengiasaipedang luceffe, dan cerberus aku akan merebutnya lebih dulu" pedang luceffe dan cerberus adalah pedang dengan kekuatan seluruh dewa, belum pernah ada yang mampu mengendalikan senjata ini. Luceffe dan cerberus arm devil dulunya diberikan dewa pada leluhur karena sesuatu hal, dan pedang itu sudah lama tidak muncul. Pedang ini akan segera muncul dan hanya bisa dikendalikkan oleh taehyung.

Bukan hanya itu, taehyung akan bisa mengendalikan seluruh pusaka dari para pengikutnya yang termasuk demon inti. Saat itu terjadi, saat itu jugalah taehyung takkan bisa tertandingi oleh demon manapun, termasuk fallen angle seperti hades.

--------

TBC

Sekali lagi guys nama senjata itu ngawur ya rezernya hehe
Ndk usah dicari 😂 maaf kalau ff gak sesuai exspektasi kalian, baru pertamakali rezer tuh bikin genre kayak gini wkwk blm pengalaman dan masih butuh refrensi 😂 mohon dimaafkan kekurangan ff rezer. Rezer terima keritik dan saran ya readernim semu. Tapi gunakan bahasa yg baik, cs rezer manusia bukab berhati baja haha

Gumawo yg udh voment yaa 😘😘

THE WINGS OF DARKNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang