어둠 - 25

11.3K 1.3K 6
                                    

"Minhyuk!!!"
.
.
.
Taehyung terlihat gelisah dalam tidur panjangnya. Dalam keadaan mata terpejam Taehyung menggelengkan kepalanya. Levia dan Yoongi yang berada disana terkejut melihatnya. Lotus yang ada dipunggung Taehyung terlihat bercahaya. Suhu badan Taehyung kembali tinggi, keringat bercucuran keluar dari badanya. Tanganya mengepal erat hingga buku buku jarinya memutih. Taehyung menggeram dalam tidurnya. Levia yang tak tau apa yang terjadi segera memanggil Legion yang berjaga diluar kamar putranya.

Legion segera masuk kedalam kamar Taehyung. Levia menatap Legion, Legion mengerti apa yang dikawatirkan Levia. Legion meletakan tanganya diatas kening Taehyung. Keluar cahaya merah membara dari tangan Legion yang berada dikening Taehyung. Legion menggelengkan kepalanya dan menurunkan tanganya.

"Ada apa Legion ?" tanya Levia panik. Yoongi yang ada disamping Levia juga ikut kawatir dengan keadaan Taehyung.

"Terjadi sesuatu di Bumi, Taehyung merasakanya. Tapi ia tak bisa berbuat apa apa, semua berpengaruh pada raganya saat ini" Levia memegang tangan Taehyung erat.

"Apa yang terjadi Legion? Kenapa bisa sampai Taehyung seperti ini?" Legion kembali menatap Taehyung.

"Salah satu saudaranya pasti dalam masalah, setiap Demon dengan saudaranya terikat kuat, apa yang dialami saudaranya akan dirasakan dirinya juga. Taehyung dan saudaranya sangat dekat, kemungkinan Jimin atau minhyuk sedang dalam masalah sekarang" Yoongi membolakan matanya, jika Taehyung sampai seperti itu, pasti apa yang Legion katakan benar. Yoongi memutuskan bertelepati dengan Namjoon.

Yoongi menggerutu karena tak bisa melihat keaadaan diBumi. Memang hanya Raja Demon saja yang bisa melihat seluruh kejadian dibelahan dunia manapun. Termasuk di Surga, sedangkan demon biasa tak bisa melakukanya, demon biasa hanya bisa bertelepati jika sudah berada diluar Neraka. Jangankan demon biasa, anggota kerajaan kegelapan saja tak bisa melakukanya. Karena itulah Yoongi menggerutu.

"Namjoon-ah apa yang terjadi?" tanya Yoongi melalui telepati.

"Terjadi sesuatu hyung! Sangat gawat!" balas Namjoon melalui telepati juga. Belum sempat Yoongi membalas, Yoongi dikejutkan oleh suara Lucifer.

"Yoongi kembalilah kebumi! Minhyuk terluka parah dan namja Berjiwa suci telah diculik. Sekarang juga kembalilah dengan Medusa, Legion dan Belial. Medusa akan mengobati minhyuk sementara kau dan yang lain berusahalah mengambil kembali roh suci itu" Yoongi membelalakan matanya. Minhyuk! Minhyuk terluka! Levia dan Yoongi masih diam membatu, sampai akhirnya Yoongi disadarkan oleh Legion dan segera ditarik pergi dari kamar Taehyung.
.
.
.
Jimin langsung terduduk lemas melihat minhyuk yang bersimbah darah dengan luka dimana mana. Jimin merasakan energi minhyuk semakin lemah. Airmata lolos dari mata Jimin, Jimin merengkuh adik yang sangat ia sayangi. Jimin menyalahkan dirinya sendiri yang datang terlambat. Jimin menciumi wajah minhyuk berharap adiknya membuka matanya untuk mengatakan dirinya baik baik saja.

"Minhyuk!!!!!!!" teriak Jimin. Jin terduduk lemas di depan Jimin. Airmatanya mengalir deras dari kelopak matanya. Adik yang juga sangat ia sayangi sedang diambang kematianya. Namjoon dan Hoseok juga sama, mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan untuk membuat minhyuk bertahan. Ia sudah terlalu parah sekarang. Luka terdapat diseluruh tubuhnya, Namjoon juga merasakan racun yang telah menyebar keseluruh tubuhnya. Namjoon menggeram, itu racun dari Vampire. Namjoon dapat mencium baunya, pasti Hansunglah yang telah membuat minhyuk seperti ini.

"Hyukie, hyung mohon bertahanlah hyuk.. Hyung akan menyembuhkanmu.. Jebal bertahanlah! Taetae akan memenggalku jika melihatmu tiada. Jebal bertahanlah!" lirih Jimin, airmata terus mengalir dari matanya. Ia dekap minhyuk dengan erat seakan memberitau minhyuk jika hyungnya sudah berada disampingnya. Jimin menatap Namjoon dengan tatapan memohon agar melakukan sesuatu untuk menyembuhkan minhyuk.

Namjoon hanya menunduk, Jimin berganti menatap Hoseok, namun yang ditatap juga menunduk. Jimin kembali menatap minhyuk, airmata semerah darah menetes kepipi minhyuk. Jimin mencium kening minhyuk dan menatap tubuh adiknya yang penuh luka dengan tatapan murka. Seketika aura Jimin menjadi mencekam. Matanya yang semerah darah menjadi seperti menyala. Jimin menggeram, aura yang memancar dari tubuh Jimin begutu kuat, sangat mencekam. Tatapan Jimin sangat tajam, seolah bisa membunuh orang yang menatapnya. Jimin begitu marah saat ini karena kondisi adiknya.

"Maafkan hyung yang bodoh karena membiarkanmu pergi sendiri, maafkan hyung yang terlambat menemuimu, maafkan kebodohan hyung yang membuatmu mengalami semua ini. Hyung berjanji padamu, hyung akan menyiksa Vampire yang melakukan ini padamu sebelum hyung membunuhnya!" kata Jimin dengan sangat dingin. Jimin menggeram lagi dan menatap Jin yang ada didepanya.

"Hansung. Aku yakin si keparat Hansung yang melakukanya. Dia bagianku. Aku akan membunuhnya" geram Jimin. Saat Jimin dan yang lain telah berputus asa karena tak bisa melakukan apa apa, Yoongi dan ketiga Demon datang menghampiri mereka.

"Apa yang-" Yoongi tak melanjutkan kata katanya, matanya membelalak melihat keadaan minhyuk yang sangat mengenaskan.

"Hyukie" Yoongi terduduk dihadapan Jimin, airmata meluncur dari mata sipitnya. Medusa dan yang lain tak heran jika kelima Demon menangis, mereka sudah seperti saudara. Maka dari itu mereka bisa seperti ini.

"Menyingkirlah kalian, akan kucoba melumpuhkan racunya dan aku akan mencoba mengembalikan energinya" Jimin kembali membaringkan minhyuk ditanah, Medusa melirik Legion agar membawa mereka kesebuah gua agar bisa leluasa menyembuhkan minhyuk. Legion memejamkan mata, dalam sekejap mereka semua berada dalam sebuah gua yang terletak jauh dari kota.

Medusa dan Belial mendudukan diri di samping minhyuk. Medusa memejamkan matanya dan menaruh tangan di dada minhyuk, sementara Belial menaruh tanganya di keningnya. Tak lama setelah itu, leluar cahaya merah kehitaman dari kedua tangan Demon itu. Tak beberapa lama, api berwarna biru muncul dari badan minhyuk, Membungkus tubuh minhyuk. Medusa dan Belial menyingkir dari samping minhyuk, membiarkan api itu menghilangkan segala racun yang diberi oleh Vampire.
Setelah api lenyap, tubuh minhyuk yang tadinya memucat akhirnya kembali normal. Hanya saja luka di seluruh badan belum sembuh, masih basah.

"Kenpa lukanya masih ada? Apa ia baik baik saja." tanya Yoongi. Medusa menatap minhyuk sejenak kemudian menatap Yoongi.

"Sudah tak apa, entahlah aku juga tak mengerti kenapa lukanya masih sama" kata Medusa.

"Mungkin karna ia berbeda dengan demon pada umumnya, kecacatanya mungkin menjadi penghambat untuk penyembuhan dengan cara kita. Tapi setidaknya ia sudah baik baik saja" semuanya menghela nafas lega, apalagi Jimin yang langsung memeluk minhyuk.

"Terimakasih hyukie karena telah bertahan" bisik Jimin.

"Bagaimana keadaan Taehyung?" tanya Jimin kemudian.

"Taehyung baik baik saja, hanya tadi ia merasakan sesuatu terjadi pada salah satu keluarga kerajaan, sehingga berdampak pada fisiknya" Jin dan Jimin shock.

"Apa Taetae juga luka?" tanya Jin kawatir. Legion menggelengkan kepalanya.

"Ia baik baik saja. Sebaiknya kalian pulanglah dahulu, bawa arte. Masalah roh suci, mereka taakan melukai jungkook karena mereka membutuhkan darahnya pada malam gerhana bulan merah" saran Legion, Jimin menolak saran itu.

"Tidak. Aku ingin kesana sekarang dan segera membunuhnya." geram Jimin.

"Tapi aku rasa Legion benar, kita butuh rencana. Apalagi tak ada Taehyung disini, kita tak bisa meremehkan mereka" ujar Namjoon. Jimin menggeram dan menatap tajam Namjoon.

"Tapi adik kita seperti ini gara gara bajingan itu hyung!" desis Jimin, Yoongi merangkul Jimin dan mencoba meredakan amarah Jimin.

"Bersabarlah Jimin-ah, akan kubiarkan kau membunuhnya, tapi tidak sekarang. Apa yang Namjoon katakan benar, kita butuh rencana. Baru setelah itu kita serang mereka. Kita akan habisi Vampire itu" Jimin membuang nafasnya kasar, mata yang tadi merah menyala kini mulai mereredup seiring meredanya amarah Jimin.

"Baiklah, kita pulang sekarang"

-------

TBC

THE WINGS OF DARKNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang