Prolog

7.7K 488 50
                                    


Happy Reading

.

.

.

.

.

"Appa bilang mau mengenalkan calon istri baru appa, mana orangnya appa?" Tak menemukan seseorang yang ia cari, pemuda bernama Jungkook itu terus melihat ke kanan dan kekiri atau sesekali memiringkan kepalanya untuk memastikan orang tersebut berada di belakang ayahnya. Nihil. Ia semakin bingung karena tak menemukan orang itu.

"Di sampingku Kook-a. Calon ibu barumu. Perkenalkan dirimu Yoongi-ssi" Kerutan di kening Jungkook terlihat lebih parah dari saat ia mengerjakan soal-soal berbahasa inggris.

"Perkenalkan. Namaku Min Yoongi. Salam kenal Jungkook-ssi" Pria di samping ayahnya membungkukkan tubuhnya sedikit sebelum mengulurkan tangannya.

Tiba-tiba tawa Jungkook meledak. Bahkan ia tak tahan ingin berguling-guling karena menurutnya ini sebuah lelucon dari ayahnya.

"Appa, kau sedang bercanda kan? Ayolah. Aku memang sedang ulang tahun sekarang. Tapi aku bukan anak kecil yang bisa kau tipu. Mana calon istrimu sebenarnya?"

"Jungkook! Siapa bilang aku bercanda?. Dia memang calon ibumu."

"Hoseok-ssi.. " Emosi yang terdengar dari ayah Jungkook itu membuat pria bernama Yoongi tadi mengelus pundaknya. Menenangkannya untuk tak marah pada anaknya.

"A-appa.. K-kau... g-gay?" Sering mendengar kata tersebut, tapi baginya kata itu jadi mengerikan ketika ia harus mengatakannya pada salah seorang yang membuatnya menjadi terlahir ke dunia. Ayahnya.

"Benar! Appa mu ini seorang gay. Kau malu karena menyimpan darah seorang gay?"

"Hoseok-ssi. Sabar. Dia hanya terkejut" Dan Jungkook terdiam cukup lama. Kenyataan ini cukup mengguncangnya. Air matanya turun membasahi pipinya. Namun dengan cepat ia mengusapnya.

"Benar. Aku malu punya ayah seorang gay. Aku malu punya ayah sepertimu. Kenapa appa?. Kau bilang akan memberiku kejutan di hari ulang tahunku."

"Hah! Benar aku sangat terkejut mengetahui identitas yang kau sembunyikan sejak dulu. Pantas kau tak memberitahuku siapa ibuku sebenarnya. Kau alergi pada wanita yang melahirkanku, appa?"

Tangan terkepal Hoseok terus di tahan oleh orang di sebelahnya. "Kau tak tahu apapun tentang masa laluku. Jangan bicara seolah orang yang melahirkanmu itu orang baik"

"Lalu kau anggap kau orang baik appa?. Tidak! Kau memisahkan aku dengan ibuku. Harusnya..."

Plak

Jungkook memegangi pipinya. Tak pernah sekalipun ia mendapat pukulan dari orang yang merawatnya sejak kecil itu. Ini yang pertama.
"Jungkook-a.. Maaf appa.."

Tersadar dengan perbuatannya, Hoseok menghampiri anaknya yang sudah menitikkan lagi air matanya. Dengan cepat anaknya tersebut menepis tangannya yang akan menyentuh pipi sang anak.

If You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang