Chapter 23

2.1K 215 22
                                    


Happy Reading

.

.

.

.

.

Taehyung telah di izinkan pulang dari rumah sakit. Ia kembali tinggal di rumah Hoseok. Tidak punya pilihan. Ia masih belum di izinkan menggunakan kakinya selama seminggu kedepan. Jadi, Hoseok akan merawatnya di rumah. Mengingat ia tak memiliki siapapun di Seoul.

Mereka baru sampai setelah tadi pagi Taehyung di izinkan pulang dari rumah sakit. Hoseok terus memanjakannya dengan menggendong Taehyung sejak dari rumah sakit. Walau terdengar protes Taehyung. Karena jujur ia sangat malu. Padahal dia bisa menggunakan penyangga untuk berjalan. Tapi, Hoseok tak membiarkan dia melakukan hal tersebut.

Dan beginilah Taehyung yang pasrah saat Hoseok kembali menggendongnya bridal menuju kamar. Dalam hati Taehyung ia sudah berteriak kegirangan karena perlakuan Hoseok. Tapi, tetap ekspresi yang ia tunjukkan masihlah biasa.

"Pergilah kekantor hyung. Aku bisa sendiri". Ucap Taehyung Saat Hoseok meletakkan tubuhnya di atas ranjang.

Hoseok menggelengkan kepalanya. Ia duduk di tepi ranjang mengusap Kepala Taehyung lembut. "Aku akan menjagamu. Di kantor ada sekretarisku yang akan mengurus perusahaan".

Taehyung menggelengkan kepalanya. Memegang tangan Hoseok dan menggenggamnya. "Aku baik-baik saja hyung. Tenanglah. Aku bisa sendiri. Kau jangan jadi bos yang tidak bertanggung jawab hyung. Aku tidak suka".

Hoseok menghela nafas. "Tapi Tae—". Taehyung tersenyum.

"Percaya padaku hyung. Aku bisa sendiri. Tiga hari lagi aku juga akan kembali ke sekolah". Sepertinya Taehyung benar. Hoseok menyadari jika ia menganggap lelaki manis itu terlalu lemah. Dia mengusap kepala Taehyung.

"Baiklah aku akan pergi ke kantor. Kalau ada sesuatu cepat kabari aku. Akan ku usahakan pulang lebih cepat". Taehyung menganggukkan kepalanya.

"Iya hyung. Jangan khawatir". Akhirnya Hoseok pasrah dan meninggalkan Taehyung menuju kantor. Tapi sebelum itu, ia membawa persediaan makan dan minuman kedalam kamar. Seolah Taehyung tak bisa mengambil sendiri. Taehyung hanya menerima perlakuan Hoseok dan menyambutnya denga senyuman. Dia tahu lelaki itu terlalu mengkhawatirkannya.

........













Jungkook kembali bersekolah. Sepanjang perjalanan sejak ia turun dari mobil Jimin, mereka terlihat saling bergandengan tangan. Semua bisik-bisik tentang mereka, di abaikan. Jimin hanya mau mengantar kekasihnya itu hingga kekelasnya.

Setelah Jimin berpamitan dengan mengecup singkat pipi Jungkook, si manis langsung berlalu menuju kelasnya. Ia terlihat tersipu malu.

Ia di sambut oleh banyak temannya. Di serang dengan rentetan pertanyaan tentang kabar menghilangnya Jungkook.

Tapi, sahabat Jungkook, Mingyu dan juga Wonwoo, mengerti. Mereka memberi pengertian pada mereka. Jungkook butuh ketenangan. Sahabatnya mengerti jika Jungkook sendiri masih belum bisa di katakan dalam kondisi normal. Mengingat seragam yang ia pakaipun bahkan bukan miliknya.

"Makasih Won, Gyu". Ucapnya tulus setelah teman sekelas mereka bubar dari meja Jungkook. Mingyu menepuk pundaknya.

"Iya. Kapan kau siap cerita, kami akan mendengarkanmu". Ucao Wonwoo. Jungkook tersenyum padanya. Beruntungnya ia memiliki dua sahabat seperti mereka.

If You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang