Chapter 10

2K 243 26
                                    


Happy Reading

.

.

.

.

.

Krucuk...

'Sial! Aku masih ingin tidur. Tapi perutku lapar sekali' Gerutu Jungkook sambil memegangi perutnya.

Krucuk.

Sekali lagi perutnya berbunyi. Mau tak mau ia harus membuka matanya. Saat kelopak matanya terbuka, ia melihat ayahnya tidur di sampingnya. Ia tersenyum melihat wajah ayahnya. Sebelum memutuskan bangun dari tidurnya, ia sempatkan mengecup perlahan pelipis sang ayah yang tengah tidur miring menghadapnya.

"Kau pasti sangat khawatir appa. Maafkan aku". Gumamnya sebelum turun dari tempat tidur tersebut perlahan, takut membangunkan sang ayah. Dengan langkah mengendapnya, ia keluar dari kamar ayahnya untuk menuntaskan rasa laparnya yang semakin menjadi.

Saat tiba didapur ia langsung mencari makanan di lemari penyimpanan. Wajahnya berbinar karena disana memang terdapat makanan yang sengaja ditinggalkan Hoseok untuknya.

Penuh semangat ia mengambil makanan tersebut untuk di bawa ke atas meja makan. "Eh.. Ini jam berapa ya?." Jungkook beralih menuju ruang tengah untuk melihat jam di dinding ruangan tersebut.

"Jam 3. Kalau aku makan sekarang bakalan gendut gak ya?. Bodo amat lah. Perutku sudah sangat lapar sekali" Ia kembali menuju meja makan untuk menyantap makanannya.

Dengan penuh semangat dia menyuapi makanan tersebut kedalam mulutnya. Tapi,...

"Aasshh..." Makanan yang baru menyentuh ujung bibirnya itu langsung kembali kepiring. Bibirnya terasa perih saat bersentuhan dengan makanan itu.

"Sunbae sialan! Bibirku sampai seperti ini." Ucapnya sambil menarik sedikit bibirnya untuk melihat bekas luka akibat perbuatan Jimin.

Kali ini Jungkook terlihat lebih melebarkan mulutnya untuk menyuapi makanan kedalam mulutnya. Walau terkadang ia merasakan perih di bibirnya, ia tetap menghabiskan makanannya.

"Ugh.. Kenyangnya. Appa memang sangat mengerti aku" Ucapnya sambil berdiri untuk meletakkan piring ke wastafel.

........

"Hmm... Cek pelajaran dulu deh" Gumamnya saat akan kembali ke kamar ayahnya. Jungkook langsung menuju kamarnya. Disana ia langsung menuju meja belajarnya untuk melihat daftar pelajaran yang tertempel manis di dekat meja belajarnya.

"Gila! Pelajaran membunuh semua besok. Untung gak ada... Mampus! PR Sains.." Ia langsung mencari buku Sains di meja belajarnya.

"Kok gak ada bukunya" Keluh Jungkook yang tak menemukan buku pelajarannya tersebut.

"Apa di dalam tas?" Gumamnya. Kemudian ia mengambil tasnya dan mulai memeriksa tas tersebut. Seketika ia tersenyum melihat isi di dalam tas tersebut.

Semua buku pelajarannya untuk besok ada disana. Dia pun mengambil buku Sainsnya dan mulai membukanya. Dan lagi-lagi ia tersenyum.

"Kalau begini terus mendingan appa yang sekolah. Kenapa harus di kerjakan sih appa?." Ia membaca PR yang telah tertulis rapi oleh ayahnya.

"Gila! Kalau gini mendingan aku gak usah belajar"

Pletak

"Astaga!" Jungkook berjengit kaget karena seseorang menjitak kepalanya. Tak perlu disebut identitasnya. Sudah pasti ayahnya. Dia hanya bisa mengusap kepalanya pelan.

If You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang