Chapter 16

1.9K 230 56
                                    


Happy Reading

.

.

.

.

.


Hari ini Jungkook mulai kembali bersekolah seperti biasanya. Ia telah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya di dalam kamar. Setelah memastikan penampilannya baik, ia keluar dari kamarnya untuk menemui orang tuanya di meja makan. 

Sesampainya di sana, ia melihat dua orang itu tengah menyantap makanan mereka masing-masing tanpa percakapan. Ia bergegas ikut bergabung dengan kedua orang tuanya itu.

"Pagi appa, eomma". Panggilnya dengan nada ceria. Kedua orang tuanya itu saling pandang dengan tatapan bertanya-tanya tentang sikapnya. Seperti melihat Jungkook yang dulu, telah kembali pada mereka.

"Pagi juga buddy"

"Pagi Jungkook-a". Balas kedua orang tuanya bergantian.

"Kau tampak berbeda Jungkook-a. Sudah tak sabar ingin kesekolah?". Tanya Hoseok setelah anaknya duduk di sampingnya. Senyum penuh semangat itu di tunjukkan Jungkook sambil mengangguk.

"Aku bosan jika tak pergi ke sekolah appa". Ucapnya santai sambil menyantap makanannya. 
"Tidurmu nyenyak tadi malam buddy?". Tanya Hoseok lagi. Lagi-lagi Jungkook mengangguk dengan semangat.

"Kan eomma menemaniku tidur appa". Sejujurnya Hoseok cukup heran karena anaknya ini dengan lancarnya menyebut kata 'eomma' pada Taehyung. Tapi tak ia pungkiri jika ia juga merasakan rasa bahagia saat kata itu terucap.

Sambil menyantap makanannya sesekali Jungkook melihat kedua orang tuanya bergantian. "Eomma, sekarang eomma ku ada dimana?". Tanyanya kemudian.

"Je-Jepang". Ucapnya ragu. Sekilas ia melihat senyum Jungkook.

"Dia sehat eomma?". Tanya lagi. Anggukan Taehyung terlihat sebagai jawaban atas pertanyaan Jungkook.

Kali ini Jungkook beralih melihat ayahnya.
"Ah, benar. Appa, semalam aku melihat artikel tentang kehamilan. Katanya pernah ada kasus langka kehamilan yang di alami pria. Apa menurut appa artikel itu benar?". Baik Hoseok maupun Taehyung tak dapat menghindari tatapan terkejut mereka.

Mereka terdiam sesaat memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan anak mereka.
"Mu-mungkin saja artikel itu benar. Apa yang tak mungkin jika Tuhan berkehendak". Ucap Hoseok. Anaknya mengangguk-angguk sambil kembali menyantap makanannya.

"Appa benar. Ah.. Aku jadi berharap eomma juga mendapat kejadian langka itu. Dan aku juga berharap aku benar-benar anak kandung mu, eomma. Bukan sekedar anak dari saudara kembarmu". Tanpa ia sadari, air mata Taehyung lolos begitu saja mendengar ucapan anaknya. Hatinya berdenyut sakit saat mendengar ucapan tersebut.

"Memangnya kau tak merasa aneh jika seorang pria menjadi ibumu Jungkook-a?". Ucap Hoseok mengalihkan perhatian. Jungkook menggelengkan kepalanya ia tersenyum sekilas sebelum menyeruput susunya.

"Siapapun dia, aku akan menerimanya. Bukan kah dia yang membuat aku terlahir ke dunia?. Jika tanpa dia, mana mungkin aku di sini appa.  Bukan begitu eomma?". Taehyung menyeka air matanya dan menyunggingkan senyum manisnya.

"Ya, siapapun dia kau harus menerimanya. Ah, maaf aku harus ke kamar mandi sebentar". Ucap Taehyung seraya berdiri dan melangkah pergi.

Setelah Taehyung pergi, Jungkook sedikit berbicara berbisik pada ayahnya.
"Appa, apa kau tak berniat kembali pada cinta pertamamu itu?". Tanyanya pada Hoseok.

If You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang