0.1 ; Bertemu

1.7K 203 94
                                    

♡ satu : bertemu ♡

jam sudah menunjuk pukul tiga lebih dua puluh menit namun sma gajah mada belum juga sepi. hal ini dipengaruhi oleh jam belajar mengajar yang ditetapkan sekolah tersebut selesai pukul dua siang, ditambah beberapa ekstrakulikuler yang mengharuskan siswa pulang lebih sore.

perempuan itu melenguh seraya mengusap wajahnya yang kusut.  hari ini adalah jadwalnya ia berjaga di uks sedangkan anak-anak anggota pmr lainnya sedang berlatih diluar. gadis itu bosan, benar-benar bosan malah. namun, sisi kecil hatinya bersorak senang karena ia terhindar dari sinar matahari yang hari ini bersinar terik.

namanya maura. stephanie maura adriani, lengkapnya. menduduki bangku kelas sepuluh sejak dua bulan yang lalu dan langsung memilih pmr sebagai ekstrakulikuler pilihannya untuk menambah nilai.

kejenuhan maura tiba-tiba hilang bagai diterpa angin karena mendengar ribut-ribut dari luar uks. perempuan dengan rambut panjang sepuluh senti melebihi bahu tersebut langsung beranjak dari posisi duduk nyamanya dan bergerak menuju pintu uks yang tertutup.

niat awalnya adalah membuka pintu tersebut, melihat apa yang terjadi. pintu uks tiba-tiba menjeblak terbuka, menampakkan sosok dua laki-laki yang sama-sama bertubuh tegap, tak lupa dengan jersey futsal yang melekat dibadannya.

maura tersentak kaget. ia diam ditempatnya.

"kasar banget, anjing," ucap salah satu laki-laki berkulit pucat. sedangkan laki-laki lainnya yang tampak terluka bagian siku hanya meringis saat dituntun menuju ranjang.

"udahlah," ucap laki-laki yang terluka, duduk diatas ranjang. "lagian gue gapapa."

mendengar itu, maura mengerjap lalu meringis. gapapa. begitu kata laki-laki yang terluka. gapapa. padahal, maura merinding saat melihat lukanya.

"gapapa gimana?" ucap laki-laki berkulit pucat sembari melangkah mundur. "anak ipa emang kasar-kasar."

maura anak ipa, jelas merasa tersindir. maka dari itu, maura berdeham, berniat menyadarkan kedua laki-laki itu bahwa ada manusia lain selain keduanya.

mendengar itu, kedua laki-laki yang sedari tadi asik berbincang langsung menoleh kearah dimana maura berdiri. "anjir," umpat laki-laki yang terluka. "ngagetin aja lo."

maura meringis lalu menggumam maaf seraya melangkah untuk meraih kapas steril, alkohol, obat merah, perban, dan juga hansaplast dari meja sebelum melangkah mendekati kedua laki-laki yang belum ia tahu namanya tersebut.

"anak pmr toh," gumam laki-laki berkulit pucat lalu mengangguk-angguk. maura tersenyum kecil sebelum menggumam iya.

"yaudah," lagi-lagi, laki-laki pucat itu bersuara. "urusin dia ya, gue lanjut bola." lalu tanpa mendengar jawaban keduanya, laki-laki itu melenggang keluar ruangan, meninggalkan maura dan juga laki-laki yang sedari tadi menahan perih di siku bagian kanannya.

maura merunduk saat mendekat kearah laki-laki berambut pirang tersebut lalu berhenti di sisi kanan ranjang, tangan kirinya menarik kursi untuk ia duduki sedangkan tangan kanannya meletakkan beberapa barang yang tadi diambilnya di belakang punggung laki-laki itu yang kini menatapi pergerakannya.

tangan maura terulur untuk meraih lengan laki-laki itu namun detik selanjutnya ia terdiam. perempuan itu mengalihkan pandangannya dari luka yang harusnya cepat ia obati ke wajah laki-laki dihadapannya. ragu, maura bertanya pelan, "gue boleh....?"

luke mengangguk, mengiyakan. "sori keringetan," ucapnya.

maura mengangguk lalu meraih kapas yang sudah ia tetesi alkohol sebelumnya sedangkan tangan kirinya menarik lengan laki-laki itu mendekat kearahnya. maura menatap manik biru laki-laki tersebut sekilas.

"ini bakalan sedikit perih, you know..." maura menempelkan kapas alkohol tersebut secara perlahan di area luka di lengan luke itu.

laki-laki beriris biru tersebut menggigit bibir bawahnya saat sensasi dingin menyentuh kulitnya yang robek sebelum perih menjalari lengan kanannya. luke mendesis pelan namun, kedua iris birunya tidak meninggalkan sosok perempuan dihadapannya.

karena jujur, perempuan dihadapannya sangat lucu, dan tanpa sadar bibir luke menyunggingkan senyum kecil.

believe me or not, she's so so so freaking cute. super duper cute, maybe.

+++

JANGAN HUJAT AKU :(((
gue cuma kangen nulis ff luke:((

loveliness ♡ luke [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang