1.9 ; Poems - PAS Day 4.

459 98 57
                                    

♡ sembilan belas ; maura vs zowy

setelah kejadian dua hari yang lalu, keduanya benar-benar bersikap seperti orang asing yang tidak saling mengenal sebelumnya. maura akan memasuki ruangan dengan kepala merunduk saat samar-samar mendengar suara luke, menghindari kontak mata yang selalu terjadi antar keduanya.

sedangkan luke benar-benar terlihat putus asa sekarang. laki-laki itu bingung harus menyalahkan siapa; menyalahkan zowy yang menjadi seluruh sumbu dari permasalahannya, menyalahkan orang tua maura yang menjodohkan anak perempuanya—walaupun luke tahu, ini terdengar kurang ajar— atau menyalahkan dirinya sendiri.

riuh rendah sma gajah mada saat jam istirahat disela ujian digunakan beberapa siswa untuk berkunjung kekelas lain dengan buku digenggaman.

sama seperti arsyana. dengan senyum cerah khasnya, perempuan itu melangkah menyusuri koridor menuju ruangan sahabatnya. jangan lupakan buku paket antropologi yang sudah tertempel beberapa sticky note dibeberapa halamannya.

"maura!" gadis manis itu melongokkan kepala, mengintip keadaan kelas yang terdapat berapa siswa siswi yang sibuk dengan bukunya.

yang merasa terpanggil mendongakkan kepala lalu menaikkan alis seraya tangannya melambai kecil, memberi kode arsyana agar mendekat.

"lo tau nggak, sih," arsyana tersenyum lebar. "materi yang semalem lo ajarin ke gue, keluar, tadi!" ucapnya bahagia.

melihat dahi sahabatnya yang mengerut, arsyana berdecak seraya memutar kursi didepan maura lalu duduk diatasnya dan meletakkan buku paket antropologi dihadapannya.

"yang semalem," kata arsyana. "nilai mutlak yang cara ngerjainnya pake dipangkatin!" tekan arsyana.

maura terdiam cukup lama, berpikir. "yang mana, sih?"

arsyana menghentakkan nafas sebelum melirik buku catatan biologi dihadapan maura, "wah, mabok bio, ya kan?" tembak arsyana.

maura mengangkat tangan untuk memijat pelipisnya. "bangsat, bener, mabok bio." maura terbahak sebelum tangannya membalik lembar catatan dihadapannya. "abis ini, lo apaan?"

arsyana menarik buku paket antropologi dihadapannya, menujukkannya pada maura.

"antro?" tanya maura penasaran seraya mengambil buku berwarna cokelat tersebut. "gampang ngga, sih?"

arsyana mengangguk. "gampang, dong!"

alis maura naik, penasaran. "kok gue jadi pengen masuk bahasa, deh," gumamnya pelan.

"ayo!" balas arsyana terlalu bersemangat hingga tidak sadar bahwa ia menggebrak meja. membuat beberapa siswa—termasuk luke dan zowy (yang tidak tahu apa kepentingannya berada diruangan ini) menoleh. "pindah bahasa, aja, nanti tugasnya cuma bikin puisi," cerocos arsyana.

"aku ingin mencintaimu dengan sederhana...." gumam arsyana seraya membuka buku antropologinya.

"dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" lanjut maura pelan—namun mampu didengar arsyana dihadapannya. kedua mata perempuan itu membulat, terkejut. namun perempuan itu hanya diam, membiarkan sahabatnya melanjutkan.

loveliness ♡ luke [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang