♡ empat belas : aku nggak bakal ngelepasin kamu, lagi ♡
seharusnya maura bisa menebak siapa yang dimaksud dalam cerita luke dulu. ditambah saat melihat tatapan yang ditujukan zowy pada luke saat mendapati keduanya disisi koridor. seharusnya maura paham siapa dirinya untuk luke jika dibandingkan dengan zowy.
perempuan itu menghela napas pelan seraya mencangklengkan tas ranselnya dipundak kanan dan berderap menuju halaman rumah yang terdapat calum yang sedang sibuk memanasi mobil. omong-omong, calum sudah pulang sejak empat hari yang lalu—bersamaan dengan luke yang tiba-tiba pergi dari rumahnya setelah menerima sebuah panggilan.
lalu malamnya hilang tanpa kabar. keesokan harinya yang didapati maura adalah luke dan zowy lewat dihadapannya dengan lengan zowy melingkar di lengan luke.
perempuan itu masuk kedalam mobil bmw putih milik calum, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. maura sudah diperbolehkan untuk kembali bersekolah oleh calum setelah dua hari mendekam dirumah. perjalanan selama kurang lebih lima belas menit hanya diliputi hening.
maura menertawai dirinya dalam hati. miris. siapa, sih sosok stephanie maura adriani dimata luke jika disandingkan dengan zowy? luke mengenal zowy jauh lebih lama dibandingkan mengenal maura. perempuan itu menyentak napasnya, berharap dengan begitu sesak didalam dadanya berkurang.
malaikat itu luke.
dan yang menganggap luke malaikat yaitu zowy.
dan faktanya, maura juga tidak terlalu tutup telinga menghindari gosip-gosip yang tersebar disekelilingnya. fakta bahwa luke dan juga zowy pernah menjalin sebuah hubungan yang tidak bisa dibilang pendek. sembilan bulan.
faktanya, hubungan maura dengan luke baru berjalan lima bulan. fakta yang menampar maura untuk sadar saat membandingkan siapa dirinya jika dibandingkan dengan zowy.
"nanti dijemput jam berapa?" calum membuka suara saat mobilnya memasuki halaman luas sma gajah mada. iris cokelat maura bergerak beralih menatap figure kakaknya yang sedang memutar steering wheel.
perempuan itu membuka pintu mobil. "nanti gue kabarin," jawabnya seraya melangkahkan kakinya keluar dari mobil dan menutup kembali pintu saat mendapati anggukan calum. perempuan itu menarik napas lalu berbalik setelah mobil calum hilang dari pandangannya.
jemari kanannya terkepal. batinnya membulatkan tekad. ya, dia harus melakukan ini.
maka, maura melangkahkan kaki menyusuri koridor. irisnya mencari-cari sosok luke. dan maura menemukannya dengan cepat; laki-laki itu sedang bercanda disisi koridor bersama temannya, michael. ada sepercik keraguan saat mendapati keduanya sedang asik sendiri. maura tetap melangkahkan kaki mendekati keduanya.
maura menepuk pundak luke. pelan. laki-laki itu spontan memutar tubuhnya lalu berjengit kaget.
"kamu ada waktu sebentar? saya mau ngomong." tanya maura pelan namun tegas. irisnya berpendar sedih saat menatap iris biru dihadapannya. luke menarik lengan maura menuju koridor yang sepi kemudian mengangguk.
tanpa memberikan luke kesempatan bertanya sedikitpun, perempuan itu menarik napas. kedua tangan disisi-sisi tubuhnya mengepal lemas. "yang kamu maksud malaikat waktu itu, kamu sendiri kan?"
"m--maura" luke menatap wajah gadisnya dengan cemas.
"saya pikir, saya bisa benerin sayap kamu yang rusak." tutur maura pelan. "tapi saya salah. salah besar. nyatanya, seseorang yang udah ngerusak sayap kamu sudah bersedia memperbaiki sayap kamu yang dulunya ia rusak."
maura tersenyum miris, iris cokelatnya bertubrukan dengan iris biru milik luke yang menatapnya dengan tatapan tidak terdefinisikan. "saya tahu, sayang kamu ke dia lebih banyak dibandingkan rasa sayang kamu ke saya. ke maura. orang yang baru kamu kenal enggak lebih dari enam bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
loveliness ♡ luke [✓]
Fanfiction"you're the thing that i can't quit." © 2017, Namzcake.