0.4 ; Line

733 152 87
                                    

♡ empat : line ♡

maura membuka pintu kamarnya sejurus kemudian meletakkan tas ranselnya diatas meja dan membanting tubuhnya keatas kasur. menghela napas, maura memejamkan matanya sekilas seraya mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

perempuan itu memandang langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. rumahnya sepi. kedua orang tuanya sangat gila kerja sedangkan kakaknya sedang menempuh pendidikan kedokteran di universitas brawijaya, malang. hanya ada asisten rumah tangganya yang kini sibuk didapur entah memasak apa.

perempuan itu melirik jam dinding yang tergantung diatas tv yang terletak dikamarnya, masih pukul tiga. ah, mandi sekarang tak salah, kan? maura beranjak dari kasur nyamannya seraya merogoh saku untuk mengeluarkan ponselnya dan meletakkannya diatas meja belajarnya sebelum berderap meraih handuk dan masuk kedalam kamar mandi yang berada dikamarnya.

sekitar dua puluh menit kemudian, maura keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah. handuk menggantung di pundaknya. bibirnya bergerak-gerak menyenandungkan lagu favoritnya.

maura kembali menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang. kepala yang tadinya pening luar biasa menjadi sedikit berkurang setelah terguyur air dingin. perempuan itu menolehkan kepala kearah meja belajar saat didengarnya ponselnya berdenting halus.

dengan terpaksa, maura melangkahkan kakinya menuju meja belajar. tangan kanannya meraih ponsel sedangkan tangan kirinya menarik kursi meja belajar untuk didudukinya. maura menekan tombol power ponselnya hingga notifikasi (yang di dominasi dari chat grup line kelasnya, maura tidak mematikan notif) bermunculan di layar.

namun, jemarinya seolah membeku saat melihat notifikasi paling atas.

luke added you by id

disusul notifikasi setelahnya.

luke : maura?

+++

arsyana

lo tadi waktu dikantin ditanyain apa sm kakel?

woi

cepetan jawab gausa sosoan slr

gue liat lu ngelike foto 2nd acc gue


brisik

kaga ditanyain apa apa

*stiker tatan bilang suwer*

maura menghela napasnya. sudah satu jam lebih ia mengabaikan notifikasi dengan nama luke tertulis didalamnya. dan satu jam itu pula kegiatannya hanya; turun dari kamar untuk mengambil snack dan juga minum lalu kembali kedalam kamarnya dan menyibukkan diri dengan timeline instagram dan bergabung di obrolan grup kelas.

lagi-lagi pandangannya tertumbuk pada nama luke dibawah baris chat kelasnya.

luke
add | block | report

maura

apa?

ah akhirnya dibales

halo! ini beneran maura yg obatin saya kan?

slr kak

iya kenapa?

mau nanya tentang perban.

HAHAHAHA nggak lah.

addback dong

oohhh haha

iya added kak.

maura menatap layar ponselnya yang masih menampakkan ruang obrolan dengan luke, kakak kelasnya. perempuan itu mengerjap dua kali sebelum berpindah pada obrolan grup kelasnya, membacanya sekilas dan memilih untuk menyibukkan diri dengan tugas sekolahnya yang belum selesai.

luke

thank you!

iya kak, sama-sama.

btw dapet line saya darimana?

kamu nggak perlu tahu saya dapet line kamu dari mana.

tugas kamu cuma bales chat dari saya.

sesimpel itu.

walaupun maura tahu didalam kamarnya tidak ada siapa-siapa selain dirinya, namun perempuan itu tetap saja mati-matian menahan keinginan tersenyum lebar.

+++
luke!saya-kamu = my weakness bye world. makasih buat kamu, kaepci yang ngirim ssan kata2 puitis sampe saya mau nangis bacanya, saya baper banget. part ini saya dedikiasiin buat kamu.

loveliness ♡ luke [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang