♡ enam belas ; tekejut ♡
luke menatap layar ponsel yang menampilkan postingan maura sedang bernyanyi dengan gamang dan dahi berkerut. jemarinya tanpa sadar mengetuk layar ponsel dua kali—hingga muncul bentuk hati berwarna putih ditengah layar.
ponselnya bergetar dan sepersekian detik kemudian muncul sebuah notifikasi, berasal dari zowy.
zowy: kamu dirumah kan? jemput aku ya. makasih <3
diam-diam, luke mendengus membaca sebaris pesan yang tadi melintas sekilas dilayar ponselnya. lantas, laki-laki itu meraih jaket bomber yang tergeletak tak jauh dari tempatnya duduk dan mengenakannya.
i'll let it die.
luke menepikan motornya dipinggir jalan, didepan sebuah toko bunga berukuran kecil namun ramai setelah mengantarkan zowy menuju rumahnya. laki-laki itu melepas helm dan meletakkannya diatas jok motornya. luke menjilat bibirnya yang kering dan melangkah memasuki toko kecil tersebut yang dipenuhi bunga-bunga cantik.
"mau cari apa, mas?" tanya seorang perempuan, sepertinya penjaga toko bunga saat itu.
luke menolehkan kepala, memindah perhatiannya dari jejeran bunga mawar berbagai warna, dari warna putih hingga berwarna biru.
"mawar," ucap luke, tangannya mengambil mawar merah segar—terlihat baru saja dipetik, dan masih berduri. "yang ini," lanjutnya seraya mengulurkan mawar yang tadi digenggamannya.
perempuan tadi mengangguk lalu menerima bunga yang dipilih oleh luke dan berbalik.
luke menyelipkan tangan kanannya disaku celana hingga seseorang yang tadi mengurusi pilihan bunganya kembali. luke menyerahkan selembar dua puluh ribuan dan berlalu pergi dari toko bunga tersebut setelah mengucap terimakasih.
dengan tenang, luke mengendarai motornya. ponsel yang sedaritadi berdenting ia diamkan. ultimatum maura yang tadi pagi ia ucapkan kini berputar ulang diotaknya, berdengung ditelinga.
laki-laki itu memelankan laju motornya saat memasuki kawasan perumahhan maura—dan berhenti didepan sebuah rumah dengan gerbang yang tidak terbuka lebar dan didalamnya ada sebuah mobil yang terparkir.
tanpa melepas helm, luke turun dari motor dan melangkahkan kaki menuju pintu utama rumah maura dan meletakkan bunga merah tersebut didepan pintu lalu mengetuknya tiga kali.
lalu setelah mendengar sahutan dari dalam, luke buru-buru angkat kaki meninggalkan rumah maura.
luke membanting pintu mobil lalu menyalakan mesin mobil dan sejurus kemudian menginjak pedal gas secara perlahan keluar dari halaman rumahnya. kecepatan laju mobilnya kian bertambah seiring pegangan pada setir mobilnya kian mengencang menuju tempat dimana zowy bimbingan belajar.
"gue harus pertahanin maura," gumam luke seraya memelankan laju mobil saat dilihatnya zowy berdiri diantara kerumunan remaja lain yang juga sedang menunggu.
pintu penumpang disamping luke terbuka. "uh, akhirnya" ucapnya seraya mendudukan tubuhnya dijok, mencari posisi nyaman dan kembali menutup pintu.
luke masih saja tidak membuka mulutnya saat kembali melajukan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
loveliness ♡ luke [✓]
Hayran Kurgu"you're the thing that i can't quit." © 2017, Namzcake.