1 hari setelah kejadian El minta permen kapas
El memutari meja kerjanya dan berdiri dihadapan meja Lean. Sang empunya meja masih sibuk dengan tumpukan berkas yang ia baca.
El merebut berkas dengan map kuning itu kemudian membantingnya. "Liinn, ayolah cepaattt... huruf-huruf itu tak akan berganti hanya karena kau tinggal sebentar" rengek El
"Ada apa lagi sih ini El? Tadi pagi-pagi buta kau tiba-tiba meminta bubur ayam dengan berteriak-teriak dramatis sehingga aku harus pontang panting turun dari tempat tidur. Dan dengkulku masih sangat sakit asal kau tahu saja, dan ini ulahmu"
"Astaga ceramahmu panjang sekali. Ayolah cepat, kita makan Es krim yang kemaren aku lihat dijalan pulang" ucap El sambil menarik-narik pakaian Lean.
"Apa kau gila? Itu sangat jauh dari sini. Kenapa tidak pas kita pulang saja? Aku akan belikan sebanyak yang kau mau" sungut Lean tak terima di ganggu terus menerus.
"Tapi aku inginnya sekarang Liiinn" jawab El dengan nada yang sangat pelan dan menunduk
"Kenapa lagi dengan nada suaramu" ucap Lean mulai kesemutan di tangannya tak tahan ingin menoyol kepala El
El hanya diam dan semakin menunduk dalam. "No Ell... jangan lagii. Aku tau kau akan melakukan apa. Just dont do it!!! Tunggu aku disini dan aku akan membawa es krim mu. Puas?"
Mendengar hal itu, El mengangkat pandangannya dan melengkungkan senyum lebarnya hingga matanya tergencet dan air mata yang menggenang tadi dimatanya keluar begitu saja.
"Astaga Ell.. apa kau yakin kau baik-baik saja? Apa ketika kau akan mendapatkan tamu bulanan kau akan seperti ini? Ini mengerikan" oceh Lean sambil berjalan menuju pintu ruangannya. Sementara El mengiringi dari belakang.
"Seperti apa maksudmu? Aku hanya ingin makan es krim. Itu saja" sergah El sambil terus ikut berjalan dibelakang Lean hingga keluar dari ruangan mereka.
"Dan kenapa kau mengikutiku?" Tanya Lean
"Beli es krim tentu saja" ucap El polos
"Tidak. Kau tunggu saja disini" jawab Lean. Karna dia tahu apa yang akan terjadi jika El juga ikut
"Tidak mau. Aku akan ikut denganmu. Nanti es krimnya cair dijalan" ucap El nyolot dan berjalan duluan.
"Astagaaa... Apa kau yakin tau tidak hamil El?"
"KAU GILA??" teriak El didepan Lean tanpa berbalik menetapnya
2 hari kemudian
El turun dari kasurnya dengan berlinang air mata. Ia keluar dari kamarnya menuju kamar Lean. Ketika tidak menemukan Lean disana, El semakin menangis dan turun ke bawah.
"LIIINNNNNN" teriaknya sekencang mungkin
Mendengar teriakan sengau itu membuat Lean membuka matanya dan mendesah pasrah. "Apa lagi sekarang?" Ucapnya sambil turun dari tempat tidur berantakan yang menjadi arena tempurnya.
El membanting pintu kamar yang hendak dibuka Lean. Dan dengan serta merta, El melompat kearah Lean dan menangis di ceruk lehernya tanpa memperdulikan ada seorang wanita yang terpekik karena melihatnya masuk ke dalam kamar itu.
"Linnn aku ingin tidur denganmuuu" rengek El
"KAU GILA?" Teriak Lean
Mendengar teriakan itu membuat tangis El makin menjadi. Lean hanya bisa mendesah sambil memijit pangkal hidungnya. Akhirnya Lean menggendong El yang betah seperti koala yang memeluk pohon berada di pelukan Lean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Revenge
Romance"Kesalahanku hanya satu. Membiarkan kau berbalik" ucap Lio sebelum melumat bibir El tanpa ampun. El sesak nafas. Bukan hanya karena efek terkejut, tapi juga karna tuntutan dari bibir yang tengah melumatnya untuk segera membalas lumatan tersebut. Pik...