Part 21

1.1K 43 13
                                    

"Selamat datang kembali Aby" sambut suara berat nan mendayu saat El mencoba membuka kelopak mata yang terasa lengket menyatu.

Ketika El bisa membuka matanya, ia dapat melihat Lio berdiri membungkuk tepat didepan wajahnya dengan tampang kusut.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya El

Lio menegakkan badannya kemudian menjawab tenang "aku sedang piknik"

El yang sekarang bisa melihat kesekeliling setelah badan Lio dan wajah Lio yang menghalangi pandangannya sudah berpindah tumpuan.

"Kenapa kita dirumah sakit?" Tanya El masih belum bisa mengingat yang terjadi. Namun sedetik berikutnya wajahnya terlihat panik serta tangannya serampangan meraba perutnya. "Bayiku... aku tidak merasakan bayiku"

"Aby... tenangl...."

"Tidak Lio.. tidak.. bayi ku dimanaa"

"Itu.. sebenarnya..."

"Sebenarnya apaaa.. dimana bayikuu"

"Aby.. kau harus tenang.."

"Bagaimana aku bisa tenang.. ba...." ucapan El terhanti ketika Lio menatap sama gusarnya dengan pikiran El.

"Kau bisa pendarahan kembali jika tidak tenang!!" Ucap Lio meninggi

Mendengar hal itu, barulah El mencoba untuk tenang meski rasanya masih sesak mengetahui bayinya sudah tidak ada.

"Sudah baikan?" Tanya Lio setelah melihat El hanya berbaring lemah.

El tidak menjawab, ia hanya menatap perutnya yang rata. Hal itu tak luput dari penglihatan Lio dan membuat hati Lio menggebu-gebu.

'Sebesar apa sayangmu pada anak itu Aby? Apa yang akan kau lakukan ketika tahu anak itu...'. Lamunan Lio terhenti ketika dokter yang menangani El datang.

"Seharusnya kau memanggilku" hardik sang dokter.

"Eh? Apa?" Tanya Lio gagal fokus.

"Bukankah aku sudah berpesan jika dia bangun kabari aku" terang dokter itu lagi sambil mengeluarkan senter kecil dari saku jas dokternya.

"Oh maaf, aku harus direpotkan dulu oleh pertanyaannya"

Dokter itu hanya mengangkat sebelah alisnya mempertanyakan apa yang terjadi.

"The baby" bisik Lio.

Dokter itupun spontan tertawa manis dan memeriksa El.

"Kau sudah baik-baik saja Aby?" Tanya dokter.

"Anakku?" Tanya El tak tahu pada siapa.

"Dia baik-baik saja" jawab dokter kemudian.

Mendengar jawaban itu spontan El memfokuskan pandangan dan pendengarannya pada dokter disamping ranjangnya.

"Benarkah? Tapi aku pendarahan..."

"Ya untungnya suami mu ini cepat mengantarmu ke rumah sakit. Dan fakta bahwa kandunganmu sangat kuat juga mempertahankan bayi itu" jawab dokter dengan menekankan kata suamimu.

"Kenapa kau tidak menjelaskannya tadi" tanya El kini pada Lio.

"Menjelaskan apa?" Tanya Lio balik

"Tentu saja bayiku"

"Kau bertanya bayimu dimana dan tidak memberiku kesempatan menjawab" jawab Lio tenang.

"Kau hanya perlu menjawab tanpa berbelit-belit. Dokter saja bisa menjawabnya"

"Yaampun Aby, lagipula kau panik hanya karna merasakan perutmu datar. Padahal memang perutmu belum menggelendung bukan?" Tanya Lio pada Aby yang mendalat hadiah sikutan dari dokter.

Your RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang