Part 11

1.6K 50 5
                                    

Mulmed??? LEAAAANNNNN ganteng yaa anjaayyy

Mau nangis dulu.. mau ngadu... ditinggal mudik temen2 ini 😭😭😭😭

Peluk aku Leaann peluukk

Ini up yang ke 3 atau 4 kali nya

Test test 123

Jgn rusak lg dong sayaangg 😭😭 capek iniloh capeek

Pagi ini semua berbeda. Tidak ada wanita yang harus El suguhi teh, ya setidaknya untuk hari ini tidak ada. El hanya perlu menuangkan kopi ke cangkir sesuai pesanan manusia yang masih sibuk mengeringkan rambut diseberang meja makannya.

"Lin, mulai besok kau tidak boleh membawa...." ucapan El terpenggal ketika tiba-tiba Lean mendongak sehingga El bisa melihat dengan jelas wajah cerah nan mempesona Lin dari tempat ia berdiri. Lean yang merasa keheranan akhirnya memfokuskan pandangan ke depan dan menatap El langsung ke manik matanya. Tidak ada tatapan intimidasi, hanya ada tatapan bingung disana.

"Kau melarangku membawa wanita lain kerumah ini El? Yang benar saja" ucap Lean akhirnya setelah susah payah meraba-raba apa kira-kira yang akan dikatakan El barusan.

Mendengar hal itu menarik fokus El kembali pada waktu sekarang dan ia mendengus. "Bukan itu yang ingin aku katakan. Tapi kalau kau bisa melakukan yang satu itu lebih baik lagi....." ucap El dengan senyum merekah "tapi yang tadi ingin aku katakan adalah jangan membawa handukmu ke meja makan. Jangan mengeringkan rambutmu disini. Bisa-bisa makananku berkutu semua" tandas El.

Lean tidak tersinggung, malah mengacak-acak rambut El. "Kau mengaturku sekarang princess? Baiklah baiklah.." Lean bergerak menjauh dan meletakkan handuknya di jemuran bekalang rumah.

Princess??? Gumam El dalam hati dan tersenyum

"Dan El, aku tidak kutuan. Rambutku memang sedikit panjang tapi tidak ada kutu sama sekali disini El. Aku membayar mahal untuk mereka"

"Songong" balas El. "Lin, aku ingin berbicara mengenai satu dua hal" lanjut El ketika Lean sudah duduk didepannya dan mulai menyeruput kopinya.

"Tidak buruk...." ucap Lean setelah beberapa kai menyeruput kopinya "apa yang ingin kau tanyakan?"

"Kenapa kau sedari dulu tidak pernah mau repot-repot beramah tamah denganku?"

Kernyitan halus tercetak di kening Lean mendengar pertanyaan El. "Ooohh..... untuk apa? Dulu aku kira kita tak akan kejatuhan tangga seperti ini. Jadi kesempatan kita untuk ketemu adalah sekitar mmmmm...." ucap Lean tak fokus karena sibuk menghabiskan rotinya

"LIN!! berhenti mengunyah sebentar" ucap El kesal

"Yaya intinya adalah aku tak ingin terlibat apa-apa denganmu. Karena kau adalah milik adikku, dan kau berharga. Jadi aku tak ingin terlalu dekat denganmu. Kau tau sendiri bagaimana hubunganku dengan wanita. Aku takut kau berakhir di ranjangku"

El terperangah mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan Lean. "Aku menyesal bertanya, seharusnya aku tau semuanya akan berakhir dengan urusan selangkanganmu. Terkutuklah pedangmu itu!!!" dengan raut wajah semakin ditekuk El membalas tatapan Lean. Melihat hal itu membuat Lean menyemburkan tawanya tanpa ditahan.

"Tertawalah terus tuan Caesar!!! Sampai kau mati tersedak!!" El berlalu sambil menghentak-hentakkan kakinya. Sedangkan Lean masih sibuk mengatur tawanya dan beranjak mengikuti langkah El.

"Hey princess percayalah aku tidak bohong ketika mengatakan bahwa aku takut kau berakhir diranjangku. Aku serius dan aku tak ingin kepalaku dipenggal oleh keluargaku jika ternyata hal itu benar-benar terjadi" sambung Lean ketika langkahnya sudah sejajar dengan El.

Your RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang