Part 20

1.2K 42 9
                                    

Lio berada dalam perjalanan menuju bandara untuk mengantar Nas yang terlihat murung sedari semalam ketika ia pulang bekerja. Ia sudah bertanya berkali-kali pada Nas apa yang terjadi namun adiknya itu seperti menulikan telinganya dan membutakan pandangannya membuat Lio kini memilih diam saja.

Sementara itu, Nas benar-benar kehilangan muka dihadapan El apalagi sang kakak. Merasa telah gagal sebagai adik untuk yang kedua kalinya, dan merutuki ucapan menyakitkan yang sudah terlontar begitu saja pada El. kemaren ia hanya merasa telah ditampar kenyataan yang terlupakan, tapi kini ia merasa telah membangkitkan seseorang dari kuburnya.

Ketika ia mengingat kembali pandangan tersakiti dimata El, membuat Nas terlempar kemasa lalu dimana ia dengan tidak tahu dirinya malah mencintai kekasih orang lain, berniat untuk merebutnya, ah tidak. Bukan sekedar niat lagi tapi sudah ia lakukan. Roy adalah bukti nyata bahwa ia pernah merebut apa yang seharunya menjadi milik El, dan sekarang ia juga ingin merebut kebagaiaan El? benarkah sebenarnya El mencintai suaminya? Jika benar maka Nas untuk kedua kalinya berniat merebut kebahagiaan El. Tapi ia sangat yakin, kebahagiaan EL bukan bersama Lean, tapi bersama.... bersama siapa?

"hhhh..." helaan nafas Nas terdengar kembali hingga membuat Lio benar-benar mati jengah.

"ada apa sebenarnya denganmu?" tanya Lio mulai tak sabaran

"tidak ada" jawab Nas sambil memandang keluar jendela

"kau berubah menjadi murung dan Aby tidak keluar dari kamarnya. Kalian bertengkar?"

"sedikit" balas Nas sambil memejamkan mata

"karna apa?" tanya Lio lagi

"apa kau sudah melihat El? apa dia baik-baik saja?" tanya Nas mengalihkan pembicaraan

"jawab dulu pertanyaanku" balas Lio lagi tak membiarkan Nas mengalihkan pembicaraan mereka

"aku membuat sebuah kesalahan dalam skenario perangku" ucap nas meneraang setelah membiarkan Lio menunggu jawabannya sekian lama.

"aku tidak menyarankan kalian untuk berperang semalam ketika aku akan berangkat kerja"

"Ck, kak.... aku melupakan sebuah fakta" ucap Nas dan memandang lekat kakaknya "bahwa El sudah mempunyai suami". Nas masih mempertahankan posisinya menghadap pada Lio, sementara Lio menjalankan mobilnya masih dengan terkendali.

Tak ada ekspresi pasti dimuka Lio, dan tatapan Lio. Tapi Nas adalah adiknya, yang sudah ia biarkan untuk mengenal berbagai guratan ekspresi tersembunyi di muka Lio.

"ah, kaupun melupakannya ya" ucap Nas kemudian menyandarkan tubuhnya kembali pada kursi penumpang.

Sesampainya di bandara, Nas langsung menuju bagian imigrasi dan berbalik hanya untuk berbicara kembali pada sang kakak "ucapkan maafku pada El, dan aku akan sampaikan salammu pada mama". Kemudian Nas menggeret kopernya menjauh meninggalkan Lio tanpa sempat Lio membalas satupun perkataan Nas.

Namun belum terlalu jauh dari Lio, Nas kembali membalik badannya dan berkata "dan berhenti membayangkannya seperti wanita brengksek itu. Mereka berbeda, walaupun punya nama yang sama" tandas Nas membuat Lio kelimpungan.

Bukan, bukan karna merasa diserang masa lalu, hanya saja ia tak menyangka bahwa Nas mengira ia tengah membayangkan wanita dimasa lalunya pada diri El. tidak sama sekali, hanya saja Lio menyukai panggilan Aby, itu saja.

Kini Lio mengemudikan mobilnya kembali kerumah, karena ia mulai merasa resah. EL tidak keluar dari kamarnya sedari kemaren, dan ketika ia melihat ke kamar El tadi malam, kondisinya sudah sangat gelap. Begitupun tadi pagi, kondisi kamar EL masih tetap sama seperti tadi malam. Itu bukan kebiasaan El sama sekali, namun ia tak sempat berpikir terlalu jauh karena ia sudah melihat adiknya menggeret koper keluar kamar yang mau tak mau lebih menyita perhatiannya.

Your RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang