010 - Surprise

5.3K 311 68
                                    


Tw/ Mpreg

Mingyu terbangun dari tidurnya, tapi saat tangan nya mencoba meraba sebelah kasur nya. Nihil. Wonwoo nya tidak ada disana.

Jadi Mingyu pun akhirnya bangkit dari tidurnya lalu beranjak keluar dari kamar tidur mereka dan seketika semerbak bau harum khas masakan menyapa hidungnya. Yang lebih muda sedang sibuk dengan urusan dapur rupanya. Mingyu yang melihat itu pun berjalan mendekat dengan senyum lebar. Astaga melihat pemandangan pagi seperti ini nyatanya sudah membuat nya sangat bahagia. Mingyu pun langsung memeluk tubuh yang lebih kecil itu dari belakang. Lalu mengecup pelan tengkuk leher sang suami.

"Astaga Mas kaget! Gue kira siapa"

"Kamu kira aku Choi Seungcheol?" tanya Mingyu sinis.

"Mendingan dia ganteng. Tadi gue kira nya malah setan"

"Astaga. Tobat deh kamu masa ngira suami sendiri setan?"

Wonwoo membalikkan badan nya menghadap kearah Mingyu lalu nyengir. "Hehe bercanda. Abisnya ngga nyapa dulu kek minimal selamat pagi gitu. Ini dateng-dateng langsung meluk-meluk huu"

Chup

Mingyu mengecup bibir Wonwoo "Morning kiss pengganti good morning" kata Mingyu lalu memeluk tubuhnya yang wangi sabun "Kamu sudah mandi?"

"Iya dong"

"Yah padahal aku ingin mengajakmu mandi bersama" keluh Mingyu.

"Dasar mesum!"

"Apa salah? Kan mesum nya sama kamu doang" bisik Mingyu.

"Mau bilang salah tapi ngga juga" keduanya malah asyik mengobrol sampai tercium bau gosong.

"Sayang, rotinya!!" pekik Mingyu saat keduanya menoleh ke belakang.



🐒🐒🐒



Dan pagi hari ini akhirnya Mingyu disuguhi dengan sarapan toast yang gosong karena ulah keduanya. Warna nya masih saja terlihat gelap walau sudah di kikis dengan pisau roti dan diberi butter cream oleh Wonwoo. Gapapa lah sama kaya yang makan kok haha.

"Pahit" keluh Mingyu saat menggigit roti nya. Sialnya roti itu adalah stok terakhir mereka jadi ya gitu. Terpaksa harus di makan.

"Maaf ya Mas. Mau tukar sama punyaku aja?" Wonwoo menawari bertukar tapi Mingyu menolak nya. Sayang bojo sayang bojo jadi harus ngalah.

"Nggak nggak sayang.. Ini enak kok" kata Mingyu lalu ia melahap rotinya sampai habis.

"Lo itu jangan memaksakan diri-euggh" tiba-tiba Wonwoo merasa mual dan ia pun berlari ke kamar mandi.

Mingyu menyusulnya.

Wonwoo tampak sudah berjengkeng di closet kamar mandi mereka, berusaha mengeluarkan sesuatu yang tampak ingin sekali keluar dari perutnya tapi ternyata nihil tidak ada yang keluar meski sudah Wonwoo paksa. Mingyu pun akhirnya membantu Wonwoo untuk mengelusi punggung suami nya itu "Are you okay? Kita ke rumah sakit aja ya" ajak Mingyu dan dibalas anggukan Wonwoo. Wajahnya tampak pucat sekarang.

Dan tibalah mereka di sebuah rumah sakit di dekat kampus Hanlim.

Setelah di periksa salah satu Dokter kenalan Mingyu alias Dokter Im pun mengajak Mingyu untuk berbicara di ruangan nya. Terpisah dari ruang periksa.

"Apa yang terjadi dengan Wonwoo, Dokter?" tanya Mingyu khawatir.

"Tak ada apa-apa dia hanya kelelahan saja karena sedang mengandung" jawab Dokter Im sambil tersenyum. Kabar bahagia yang dia ucapkan jadi tentu saja dia ikutan senang.

"Oh mengandung" kata Mingyu santai lalu tersenyum. "APA DOK?? MENGANDUNG?!" Pekik nya setelah tersadar.. Eh busett ni anak ga di nyata ga di ff sama aja absurd-.-

"Iyaa.. Selamat ya mau menginjak 2 bulan lho" kata Dokter Im itu sambil terkekeh.

"Dua Bulan? Tapi bagaimana bisa baru ketahuan sekarang?" tanya Mingyu bingung.

"Suamimu juga mungkin baru mengetahui nya karena bayinya tampak tenang-tenang saja.. Ia tidak rewel" penjelasan Dokter Im membuat Mingyu tersenyum.


🐒🐒🐒


Mingyu yang baru saja keluar dari ruangan Dokter Im akhirnya melangkah kan kakinya menyusuri koridor rumah sakit lalu berjalan menuju ruang tunggu dekat dengan ruang periksa. Tak lama Wonwoo pun keluar dari sana setelah mendapat beberapa suntikan imun.

"Mas Mingyu. Apa kata Dokter? Tadi gue coba tanya sama Suster nya katanya malah suruh tanya sama suaminya aja dih kenapa main rahasia-rahasiaan gitu sih?" tanya Wonwoo sambil mecucu.

Tak menjawab pertanyaan Wonwoo, Mingyu malah memeluk tubuh Wonwoo erat. Terasa basah di kaos yang Wonwoo kenakan pada area sekitar bahu. Lalu setelahnya Mingyu malah makin tersedu dengan acara menangisnya meninggalkan Wonwoo dengan tatapan makin bingung.

"Mas? Kenapa? Apa gue sakit parah? Gue kena kanker ya?!" tanya Wonwoo dan langsung di hadiahi tabokan ringan di pantat Wonwoo.

"Kalo ngomong jangan asal gitu bisa gasih Jeon Wonwoo?"

"Terus kenapa? Gue kan kepo banget ini weh apalagi lu sampe nangis gini? Kepo maksimal!"

Mingyu pun meregangkan pelukan nya lantas mendekat untuk membisikan sesuatu di telinga Wonwoo "Aku...akan menjadi Ayah"

"APA?!!" tangis Wonwoo pun pecah saat mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung seseorang yang kelak akan menjadi anak mereka nantinya. Buah daging mereka sendiri.

"Terimakasih sayang" kata Mingyu tulus lalu mengecup bibir Wonwoo dan kembali memeluknya dengan erat. Mingyu bahagia, sangat. Apalagi dengan kabar gembira yang datang dengan cara tiba-tiba hari ini bahkan tanpa pernah keduanya bayangkan. Terimakasih Tuhan, terimakasih semesta, dan terimakasih Jeon Wonwoo.



---

Maaf aku re-upload dan ga full chapter dikarenakan wp ini sedang error huhu.. Masa katanya chapter kemari kehapus dan ga bisa banyak katanya. Kan daku syedihh.

[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang